"Ya Tuhan, itu dia! Aku harus membantunya!" Yangyang menghilang secepat ia muncul, meninggalkan Donghyuck yang bingung.
Alis Donghyuck terangkat lebih tinggi ketika tempat Yangyang segera diisi oleh orang lain. Mark, tepatnya. Yang terakhir bersandar di dinding di samping loker Donghyuck, tempat Yangyang belum lama ini berdiri. Donghyuck bingung karena ia bahkan tidak bisa merasakan Mark mendekatinya.
"Apa dia ada di sini?" Mark bertanya sambil melihat sekeliling.
"Siapa?"
"Adikmu."
Donghyuck menggelengkan kepalanya ketika mengingat terakhir kali ia melihatnya. Adiknya meninggalkannya begitu ia melihat omega dengan rok pendek kesulitan mengangkat buku yang jatuh dari tangannya. Donghyuck baru saja mengkonfirmasi bahwa semua alpha memiliki kelemahan pada omega yang indah. Bahkan saudari perempuannya, yang ia anggap sebagai alpha polos dan tidak tahu apa-apa, terlalu bodoh untuk mengetahui apa pun, rupanya juga seperti itu. Donghyuck yakin jika ia melihat Donghyun bermain-main dengan beberapa omega, ia akan mengadu di rumah.
"Bagus. Pelajaran apa yang kau miliki hari ini?" Mark berjalan berdampingan dengan Donghyuck. Terlalu dekat.
"Yang sulit."
"Benarkah? Yang mana?"
"Yang tidak kusukai."
"Apa kau suka matematika?"
"Tidak."
"Bagaimana dengan Biologi?"
Donghyuck menoleh ke arah alpha itu dengan tatapan apa-yang-salah-denganmu, karena benar-benar kesal dengan pertanyaan bodohnya. Dari pembicaraan yang mereka lakukan kemarin, bisa dimengerti bahwa Mark akan melindungi Donghyuck, tapi ada apa dengan lelaki itu? Mereka bahkan bukan sahabat.
Pertanyaan sehari-hari yang ceroboh sebenarnya memiliki makna yang lebih dalam daripada yang kalian pikirkan. Donghyuck melihat bahwa Mark bahkan tidak menatapnya ketika ia berbicara. Alpha itu terus melihat ke belakang bahunya dengan mata dingin. Donghyuck mengerutkan kening dan mencoba mengikuti pandangan alpha itu, tetapi Mark menghentikannya.
"Mereka melihatmu," bisiknya sambil menoleh ke arah Donghyuck.
Donghyuck membeku di tempatnya tetapi Mark tidak membiarkannya berdiri di sana terlalu lama saat ia menyeret bocah itu ke koridor.
"Apa yang sedang terjadi?" Donghyuck dengan gugup menekan bukunya ke dada saat ia merasakan Mark mempercepat langkahnya.
"Kau sedang diikuti."
"Apa? Sepagi ini?!"
"Mereka selalu merencanakan sesuatu," geram Mark. "Jangan pedulikan mereka, aku akan menyuruh mereka pergi."
Donghyuck menatap Mark dengan mata berbinar yang membuat alpha itu terkekeh. Donghyuck sangat ingin hidup, hanya saja masalah di sekitarnya memaksa untuk memikirkan jalan keluar yang mengerikan itu.
Terkadang ketika hidup hanya membuat jalan yang sulit bagimu, kau mudah lelah dan mudah menyerah, kehilangan peluang yang ada di depanmu selama ini. Itu juga terjadi pada Donghyuck, tetapi peluang yang baru saja ia temukan sedikit berbeda, dengan cerita yang dalam.
Mereka sampai di kelas di mana pelajaran Donghyuck akan dimulai. Mark melambai padanya dan mencoba pergi ke kelasnya sendiri ketika Donghyuck menghentikannya.
"Terima kasih, aku menghargai tindakanmu."
Sama seperti kemarin, hari itu Mark ada di manapun Donghyuck berada. ia selalu berada di belakang atau di samping omega itu, muncul begitu saja. Setiap kali Donghyuck melihat Mark, ia memindai yang lebih muda untuk mengetahui situasinya. Namun, Mark dengan cepat merasakan kecemasan omega itu, jadi ia bisa mengubah ekspresinya menjadi lebih baik begitu ia mendekati yang lebih muda. Donghyuck bingung tapi melihat Mark terlihat tenang, jadi ia juga tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Terjemah] MATCH MADE IN HELL | Markhyuck Omegaverse ✔️
Fanfiction🔞 [TERJEMAH] Donghyuck pikir ia adalah seorang alpha meskipun belum mendapatkan statusnya. Namun tanpa bisa ia duga, di suatu malam yang mengesalkan, ia mendapatkan status gender sekundernya sebagai seorang omega. Story by: minniemism (wattpad) Ter...