"Cukup elo ambil Luna dari gue sekarang anjing. Pergi!" Usir Gio dengan murka.
Alfa tertawa renyah. "Serem banget, yok ah.. mumpung gue hari ini malas untuk ribut, gue bebasin elo." Ujar Alfa dengan sombong dan berjalan bersama teman temannya. Gio kesal dan mengacak-acak rambut nya.
Setelah sudah, Cempaka langsung menetralkan jantungnya kembali dan ingin berpamitan pergi dari tempat ini.
"Mau kemana." Cempaka yang hendak berbalik badan langsung menoleh. Gio berbicara kepada dirinya?
"A––aku mau pulang." Jawab nya gugup.
"Gue anterin." Ajak Gio dengan datar dan memakai helm nya. Cempaka menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju motor Gio.
Selama perjalanan Cempaka hanya diam dan memegang plastik putihnya dengan erat. Mata sembab pun masih berada di wajah cantiknya. Cempaka masih saja menangis jika mengingat masa kelam itu. Tapi mau bagaimana lagi, semuanya terjadi secara percuma cuma. Motor ninja Gio berhenti di depan pager hitam rumah minimalis. Rupanya mereka sudah sampai di rumah Cempaka.
"Udah sampai." Ujar Gio karena Cempaka masih saja berada di atas jok nya. Cempaka terkejut dan menetralkan jantungnya. Agrh, memalukan.
"Elo ngelamun ya?" Tanya Gio kembali saat Cempaka sudah turun. Cempaka hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis.
"Beli testpack buat apa?" Tanya Gio lagi tanpa menatap Cempaka. Cempaka menatap Gio dan menatap ke samping.
"Bukan buat apa apa.."
"Buat elo kan," tebak Gio tanpa menatap Cempaka melainkan menatap pohon mangga yang berada di depannya itu. Untung saja pohonnya masih kecil.
Cempaka diam tidak menjawab pertanyaan Gio membuat Gio merasa sedikit kesal.
"Kenapa gak elo jawab."
"Gak penting." Lirih Cempaka sambil mengeratkan plastiknya.
Gio menoleh. "Gak penting? Elo hamil anak gue. Itu juga darah daging gue sendiri." Ujarnya dengan banyak nya tekanan di kalimat. Cempaka tertawa dan menatap Gio, kakak kelasnya.
"Kalo misalkan Kakak tahu itu anak kakak kenapa kakak gak mau tanggung jawab? Kenapa malah kak Galaksi yang bertanggung jawab. Kakak tau gak si, karena ke egoisan kakak. Kak Galaksi malah tanggung jawab semuanya. Bahkan, kak Galaksi rela ngehindar dari Zoya. Kakak mau jadi benalu mereka berdua? Cempaka tahu, kak Gio gak suka sama Cempaka. Cempaka juga paham." Ujar Cempaka dengan suara yang sudah parau. Gio memejamkan mata nya sesaat dan langsung menatap Cempaka.
"Oke. Gue bakal tanggung jawab semuanya jika elo bener hamil. Sekarang cek kehamilan elo." Ujar Gio dan turun dari motornya. Cempaka mengangguk dan membuka pager rumahnya.
Mereka berdua langsung masuk ke dalam rumah Cempaka. Cempaka langsung menyuruh Gio untuk duduk di ruang tamu. Setelah sudah, Cempaka langsung masuk ke dalam kamar mandi dengan perasaan yang campur aduk.
"Kamu mau ngapain?" Tanya Cempaka bingung, Gio mengerutkan keningnya dan tersenyum.
"Ikut.."
"Ish! Enggak. Kamu tunggu luar," ujar Cempaka dan mendorong tubuh Gio keluar. Cempaka langsung menutup pintu kamar mandi dengan debaran jantung yang berdetak cepat. Bagaimana tidak. Gio sudah menunggu di depan kamar mandi padahal jelas jelas Cempaka hanya menyuruh Gio untuk duduk di ruang tamu.
____
Cempaka mengigit bibir bawahnya karena testpack itu positif. Yap, Cempaka hamil anak Giornad Orlando Alexandar. Beri Gio tepuk tangan semuanya. Gio yang berada di luar kamar mandi hanya diam dan berkali kali mundar mandir karena merasa panik dan penasaran dengan hasilnya.
Jika positif, dirinya memikirkan bagaimana nantinya dan nama anaknya.
"Kalo cewek gue beri nama siapa ya, kalo cowok juga.. aish, semoga aja cowok." Ujar Gio dengan seulas senyuman yang terbit di bibirnya.
Cempaka langsung membuka pintu kamar mandi pelan dan menatap Gio dengan datar. Setelah sudah, Cempaka langsung menyodorkan testpack itu kepada Gio dan berjalan meninggalkan Gio. Gio mengerutkan dahinya dan melihat tanda dua garis merah bertanda Cempaka hamil. Gio diam sejenak dan menatap Cempaka yang berdiri membelakangi dirinya.
"Kalo kamu mau aku gugurin.. aku siap,"
Deg. Yap, Cempaka sudah berkata seperti itu dengan air mata yang sudah turun di pipinya. Gio diam merasakan Sakit di dadanya. Entahlah, seperti banyaknya jarum tusukan yang sudah menusuk pada dadanya. Gio menggeleng dan memeluk Cempaka erat dari belakang.
"Jangan."
Cempaka menangis sambil menatap tangan Gio yang sudah memeluk dirinya. "T––terus.. aku harus apa, hiks.."
"Kita nikah besok."
"T––tapi..."
"Dito udah cerita tentang keluarga elo. Gue bakal bilang ke bokap hari ini. Elo jangan nangis, ikut gue kerumah buat jelasin semuanya." Ujarnya dan di angguki oleh Cempaka.
"K––kenapa gak besok aja hiks.. aku mau tidur," ujar Cempaka dan membuat Gio tertawa. Gio langsung menarik Cempaka dan memeluk Cempaka erat.
"Yaudah, besok aja. Besok kan libur sekolah, gue bakal datang kesini dan bawain makanan buat elo," ujarnya lagi. Cempaka mengangguk dan menghapus air matanya.
"NGAPAIN ELO DISINI."
"Dito,"
Udah baikan juga.
Nama baby nya siapa ya kira kira..
KAMU SEDANG MEMBACA
Zwilling : Kembar [end]
Mystery / Thriller(4) Sekuel ice boy #AnakAryo&Ara SERIES 2 (DUA) G sudah tumbuh menjadi sosok laki laki yang membuat siapa saja terpesona melihat ketampanan nya. Sifat yang berbeda membuat semuanya bingung dan heran. Galaksi yang bersifat dingin dan Gio yang bersif...
Cempaka schwanger?
Mulai dari awal