"Siapa juga yang gugup?" Winwin tidak mengakuinya.
"Badanmu gemetaran seperti orang kedinginan," ucap Kun kemudian meraih tangan Winwin, "Dan ini tanganmu basah." lanjut Kun.
Ten yang mendengarnya tertawa, "Udah jangan digodain terus, nanti acaranya batal kan gawat."
"Kalian mending pergi deh, cari cewek sana jangan gangguin aku." ucap Winwin.
"Ngapain nyari kalau udah ada." ucapan Ten barusan membuat Winwin dan Kun melihat kearahnya.
Sadar kalau dirinya ditatap, Ten langsung menutup mulutnya, "Enggak aku bercanda hehe," ucap Ten kemudian tersenyum canggung.
"Sayang kamu aku cariin, malah ada disini," ucap seorang wanita yang bersama dua anak disebelah kanan dan kirinya, menghampiri Ten. Winwin dan Kun sontak melotot.
"TEN??" teriak keduanya.
"Tenang tenang, nanti aku ceritain." ucap Ten.
"Aku tunggu loh ge," ucap Winwin.
"Iya nanti aku ceritain, kau selesain dulu pertunanganmu."
"Bukan nunggu itu, maksudku aku nungguin undangan darimu dan nona Sally." balas Winwin kemudian berlari kedepan, menghampiri Sakura yang sudah siap.
Ten dan Sally blushing sedangkan Kun tersenyum.
Kun menepuk bahu Ten pelan sebelum berucap, "Tega kau Ten, gak nungguin aku." ucapnya, kemudian tangannya mengusap matanya seolah menangis padahal tidak.
"Gak usah drama, udah tua, inget." balas Ten.
Acara pertunangan Winwin berjalan lancar, para papa memilih untuk berkumpul malam ini. Sedangkan anak-anak sudah tidur bersama Sakura, Sally dan Shuhua. Shuhua memang ikut, karena menemani Yangyang. Sedangkan Sally, Winwin yang mengundangnya karena Sally bekerja di perusahaannya.
Tidak ada yang memulai percakapan, semua diam dengan pandangan yang tertuju pada Ten. Ten yang menjadi pusat perhatian tidak sadar, dia hanya tersenyum sambil melihat ponselnya.
Kun berdehem, kemudian menyenggol lengan Ten.
"Apa-" Ten menggaruk kepalanya saat sadar dia sedang menjadi pusat perhatian, "Kenapa lihatin aku begitu?"
"Kita nunggu Ten-ge cerita loh," balas Yangyang. Jadi, tadi Kun langsung mengatakan tentang Ten dan Sally di grup chat mereka.
"Iya-iya, sabar dong."
"To the point ya." ucap Xiaojun.
Ten menarik nafas sebelum bicara, "Aku dan Sally tidak pacaran tapi kami akan segera bertunangan, aku juga tidak tau bagaimana aku dan dia jadi dekat. Seingatku pertama kali aku bertemu dia waktu jadi pelatih dance untuk trainee Winwin. Waktu itu aku kan datang ke pernikahan Jeffery..." Ten tidak melanjutkan karena merasa tidak enak pada Winwin.
"Lanjut aja." ucap Winwin.
"Ah okay, nah waktu disana aku dan dia berdansa bersama tapi entah kenapa aku jadi ingat Chunhua dan aku langsung pergi darisana. Aku ke bar dan mabuk..."
Ucapan terakhir Ten membuat semuanya melotot, "Tenang, Mark tidak tau kok hehe."
"Jadi karena itu kau gak pulang, untung Mark bersamaku."
"Waktu mabuk tiba-tiba Sally datang, dia menyusulku. Dan dia yang membawaku pulang tapi bukan ke mansionku melainkan kerumahnya."
"Tunggu-tunggu," Yangyang menginterupsi. "Jangan bilang kalian melakukan sesuatu hingga membuatmu ingin cepat-cepat bertunangan." lanjutnya.
Puk
Ten memukul dahi Yangyang, "Sembarangan, enggak lah. Meskipun mabuk aku masih sadar untuk tidak melakukan sesuatu pada Sally tau."
"Percaya, percaya." balas Hendery dengan nada mengejek.
"Udah dibilang enggak ya enggak," ucap Ten lagi.
"Hehe, lanjut"
"Nah dari hari itu, aku merasa Sally adalah wanita yang aku butuhkan untuk menjadi ibu dari anakku."
"Kasihan Sally dapet duda." celetuk Kun.
"Sok tau, dia udah punya anak tau! tadi yang bersama Mark kan anaknya." balas Ten.
"Aku pikir itu adiknya." celetuk Lucas.
"Ada alasan lain yang membuat aku melamarnya." ucap Ten setelah hening beberapa detik.
"Apa itu?"
"Mark, dia setiap ketemu Sally selalu minta Sally jadi ibunya dan malah ribut sama Sungchan anaknya Sally. Terus aku takut keduluan Yangyang nikahnya, jadi aku cepat-cepat lamar Sally." balas Ten. Detik berikutnya Ten langsung dilempari bantal oleh yang lain.
"Udah berhenti bahas ini, kasihan 99 line belum ada pasangannya," ucap Yangyang.
Kun berdehem, "Oh iya lupa Kun-ge lagi," lanjut Yangyang.
"Yangyang gatal paling mulutnya ya kalau gak ngejek kita, btw Kun-ge, cepatlah cari pasangan, umurmu udah tua soalnya." ejek Hendery.
"Kau sepertinya butuh cermin," balas Kun.
"Tenang aku masih muda, santai jangan terburu-buru menikah." sekarang Hendery yang mendapat lemparan bantal.
"Masih muda your eyes, anak udah satu. Lagian kau dan aku cuma selisih tiga tahun." sungut Kun.
Thank You
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich, Papa [WayV] ✔
Fanfiction"Baik tuan,-tuan, mending tuan beliin kebun teh buat anaknya." "Ide bagus, kalau gitu kamu yang urus, secepatnya. Kalau nggak kamu saya pecat." #1 nct dream #1 yangyang #1 winwin #1 lucas #1 wayv
winwin's engagement
Mulai dari awal