Ibu dan Anak

Mulai dari awal
                                    

"I'm sorry, Hoseok. I just couldn't believe it. I mean, how could he?" Suara Becky lebih pelan namun masih dipenuhi kekagetan.

"You're not alone. Aku juga tidak menyangka pria yang dari luar terlihat pendiam itu ternyata menyukai sadisme." Hoseok sedikit berbisik, matanya tetap mengarah ke pintu. "Bayangkan bagaimana perasanmu ketika terbangun dan tubuhmu sudah terikat tak berdaya. Aku sangat takut, kukira aku akan mati malam itu di tangannya."

Becky terdiam lama, lalu bertanya ragu, "Wha-what is it like? Do you want to tell me?"

Tubuh Hoseok bergidik ketika adegan malam itu berputar kembali di otaknya. Tidak ada detail yang terlupa, bahkan setiap kali mengingat justru terasa makin mengerikan. "Dia...dia sama sekali tidak mendengarkan ketika aku memohon untuk dilepaskan. Matanya memancarkan sinar yang berbeda, seperti...seperti binatang liar, atau mungkin iblis."

Suaranya semakin bergetar, "Perlakuannya padaku malam itu, aku...aku bagaikan boneka di tangannya. Dia menampar, men-menjambak, menggigit, mencakar, apa saja asal aku mengeluarkan lebih banyak da-darah lagi. Semakin tu-tubuhku terluka dan sakit, dia semakin puas." Kelopak matanya terasa hangat. "Dia menyiksaku supaya tidak bisa orgasme, juga memaksa aku menelan spermanya. Semuanya, Becky, termasuk menjilat yang berceceran di lantai."

"Oh my God," rintih kawannya di ujung telepon.

Hoseok berkedip, berusaha menahan air mata yang hampir menetes. "Tapi bukan itu yang membuatku sangat marah, Becky. Do you want to know?"

"Tell me."

"I hate him for forcing himself to me. But I hate him more because that bastard made my body feel so good. Tubuhku terjerat, namun itu justru membuatku sendiri bergairah. Dia menghinaku, tapi aku malah jadi begitu menginginkannya menggauliku. Aku kesal karena ia membuatku bertingkah seperti jalang murahan!"

Napas Hoseok tersengal, seluruh wajahnya terasa panas karena emosi. Malam itu, seluruh syaraf tubuhnya sangat menginginkan Min Yoongi layaknya anjing yang birahi di musim kawin, tak punya harga diri mengemis minta dibuahi.

Hoseok belum pernah mengemis untuk hal apapun seumur hidupnya. Yoongi orang pertama yang membuatnya begitu dan Hoseok benci itu.

"I'm sorry for you, Hobi," lirih Becky di seberang sana.

Hoseok menggoyangkan tangannya, "It's okay, Becky. I made him pay for it."

"Caranya?"

"I'll marry him." Hoseok jelas mendengar lawan bicaranya tersedak kaget hingga terbatuk-batuk.

"Uhuk, you, uhuk uhuk, what?" sahut Becky di sela-sela batuknya.

"I'll marry him. We will get married in 2 weeks." Hoseok tersenyum bangga.

"El loco! Why would you want to marry a rapist?"

"Bukan begitu, Becky. Sejujurnya ini semua pada awalnya memang rencana jebakanku. Membuat dia mabuk, lalu pura-pura tidur bersama, jadi aku bisa memaksanya menikahiku. Tapi lalu kejadian itu terjadi, dan aku sempat berpikir untuk mengubah semua rencana. Melaporkan dia ke polisi atas tuduhan pemerkosaan."

"Memang itu yang harus kau lakukan," potong teman wanitanya.

Hoseok mengabaikan, "Semakin kupikirkan, aku semakin yakin. Hukuman apa yang lebih berat bagi Yoongi daripada tidak bisa bersatu selamanya dengan kekasih kecilnya itu, Park Jimin." Dia tersenyum lebar. "Mulai dari sekarang, Min Yoongi akan selalu menurutiku karena aku sudah memegang kuncinya."

Tidak ada jawaban dari Becky sampai Hoseok mengira telepon sudah terputus, "Hello? Becky? You still there?"

"Hoseok, let's be honest with me. Do you like Yoongi? Apakah pernah ada perasaan sedikit saja dalam hatimu untuk dia?" Suara Becky rendah dan penuh selidik.

Friends with Benefits (?) - COMPLETE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang