[AU] Dear Tristan √

18 - Tristan birthday.

Dikelasnya, Jeffri sedang membungkus kado yang sudah ia beli tadi malam untuk ulang tahun Tristan hari ini. raut wajahnya begitu senang, tak menyadari Melvin yang menatapnya tajam.

“Jeff, aku yakin kamu bisa keluar dari zona haram ini. aku bakal bantuin kamu, tenang aja.” Jeffri menoleh.

“Vin, gua lagi berusaha kok. cuman gue bingung, gimana caranya?”

“Pacarin Rissa.”

Sampai pelajaran berlangsung, hingga hampir menuju jam istirahat pertama pun Tristan masih tidak bisa menemukan keberadaan teman-teman bangsatnya itu. Tristan berdecak.

“Kesian banget lu, Tan. mirip anak hilang, samperin jangan?” kata Yuda.

“Biarin, khusus hari ini kita buat Tristan menderita.” jawab Desta.

“Balas dendam nih, bang ceritanya?”

Mood Tristan benar-benar hancur hari ini, terlalu malas makan sendirian dikantin. dia pun memilih untuk tidak makan, lagipula tidak dia lapar. sebelum masuk ke kelas, Jeffri berteriak memanggil namanya.

Dibelakang Jeffri ada Melvin yang tersenyum kaku, “Apa nih?” tanya Tristan. Jeffri dengan sedikit gugup memberikan kotak tersebut, “Selamat ulang tahun, Bang.” ucapnya.

Tristan hanya mengangguk, dan pergi masuk ke kelasnya. respon Tristan yang dingin, sedikit menyakiti perasaan Jeffri. “Come on! Lupain Tristan, dia masih straight.” ujar Melvin.

Jeffri menghela nafasnya, “Maaf, Ris.”

Ekspresi Tristan yang kian datar, membuat Joshua tak berani menegur ketua kelasnya itu. Tristan bahkan tak memperhatikan gurunya, tatapan matanya begitu kosong.

Bel istirahat kembali berbunyi.

Tristan yang tidak minat keluar kelasnya, hanya duduk di bangku sambil memainkan pulpen.

Tiba-tiba....

“LU PADA KEMANA AJA KAMPRET!”

Tristan langsung melempar tasnya dengan emosi, untungnya Yuda dapat menangkap dengan cepat. luapan emosi Tristan nampak terlihat jelas.

Desta dengan santainya, menepuk bahu Tristan sambil berucap, “Selamat ulang tahun, bro.” disusul oleh Septian.

Tristan terdiam beberapa saat, otaknya berputar mencerna semua yang terjadi pada saat ini. dan, ini lah rencana yang disusun oleh Septian.

Kata Septian, seorang sahabat sejati tidak perlu memberikan suprise yang berlebihan kepada sahabat mereka pada saat ulang tahun. lalu, bolos? halah itu cuman akal-akalan dia aja.

Rencana mereka ya bolos, dengan mengatas namakan 'Mau ngasih suprise ke Tristan, Bu.' alibi Septian.

“Suprise... gimana, bagus gak?”

“Ga.” jawab Tristan singkat.

Suprise macam apa ini? Suprise itu adalah kejutan, ini apanya yang bikin kaget? malah bikin Tristan kesel. Tak lama kemudian, kemunculan Rissa yang tiba-tiba sedikit meredam amarah.

Gadis berponi itu berucap, “Tristan, ini jam tangan lo tadi copot di jalan.”

Rissa meletakkan jam tangan milik Tristan di meja sang empunya, “Riss?”

“Sorry baru balikin, tadi lupa hehehe...”

“Gua ul--”

“BYE TRISTAN! GA BISA LAMA-LAMA, SOALNYA GUE KEBELET BERAK!!!”

Tidak jadi. rupanya, Rissa malah menambah level amarah dari Tristan hari ini. teman-temannya masih setia menyengir satu sama lain, dengan wajah polos mereka.

“Gua ngambek, bye!”

Tristan be like :

Setelah merasakan amarah yang amat besar pada semua orang di hari ini, Rissa membuat mood Tristan membaik pada malam harinya.

Hanya sebuah chatt, dan ucapan manis. serta beberapa meme yang sangat sedikit menghibur dirinya, rasa ingin menggeprek teman-temannya itu.

Belum jadian udh syng2an, cuih 🙄

btw happy birthday to taeyong <3