Jaemin mengatakan itu dengan menatap Winter dari samping.

Jaemin mengelurkan sepasang earphone tanpa kabel dan memasangkan nya kepada Winter, lalu satunya dipasangkan pada diri nya.

"Apa ini?" tanya Winter yang meraba telinga nya.

"Kamu akan tau"

Jaemin membawa Winter ke tengah Rooftop, dan menyalakan musik yang romantis dari ponsel nya.

Terdengarlah sebuah lagu romantis di telinga nya, lagu yang sangat pas untuk...

"Ayo kita berdansa" Jaemin mengulurkan tangan nya.

Tentu disambut hangat oleh Winter.

Keduanya hanyut dalam suasana yang romantis, seakan enggan untuk menyudahi semua nya.

Tangan Jaemin melingkar epik di pinggang Winter dan tangan Winter di kalungkan di leher Jaemin.

Jarak kedua nya sangat dekat hingga bisa merasakan kehangatan satu sama lain.

"Kamu sangat cantik"

"Kamu juga"

"Maksudmu aku cantik begitu?" tanya Jaemin dengan nada kesal namun tetap mempertahankan posisi nya.

Mendengar itu Winter tertawa, "Bukan, maksudku kamu sangat tampan" ucap Winter yang malu

"Dan kaya" sambung Jaemin

"Aku tidak pernah tahu kalo Sunbae-nim ku seperti ini"

"Oh ya, lalu menurutmu aku bagaimana?"

"Entahlah tapi kamu memiliki daya tarik sendiri yang kamu pancarkan dari pesonamu"

Winter menghelakan nafas dan menatap Jaemin, "Sekarang aku cemas, bagaimana bila aku menyukaimu?"

"Bagus kalo begitu, karena itu tujuanku mengajakmu berkencan bukan?"

Winter memukul pelan dada Jaemin dan melepaskan diri dari Jaemin lalu menuju pembatas Rooftop.

"Aku tidak menyangka dalam waktu singkat kita bisa seperti ini"

Mendengat itu Jaemin menyusul Winter dan berdiri di samping nya, "Mungkin kita memang di takdirkan bersama"

Winter dan Jaemin menoleh hingga mereka saling menikmati pesona satu sama lainnya.

"Ayo kita pulang" ajak Jaemin yang di balas anggukan dari Winter.

***

Di dalam mobil Jaemin

"Terima kasih untuk hari yang menyenangkan ini" ucap tulus Winter.

"Kalau begitu, bisa kita pergi bersama lagi"

"Tentu asal aman" canda Winter.

"Selalu aman dan ku pastikan itu aman"

"Emm sampai jumpa lagi"

Winter hendak pergi namun di tahan oleh Jaemin, dan tanpa izin tiba tiba Jaemin memeluk nya.

"Biarkan aku memelukmu setidaknya 1 menit saja untuk menahan rasa rindu nanti"

Winter yang mendengar itu seperti ada kupu kupu terbang di perut nya.

Menggelikan dan tidak baik untuk kesehatan jantung.

"Sekarang boleh aku pergi?" tanya Winter.

Mendengar hal itu Jaemin melepaskan Winter dari dekapan nya.

"Hati hati"

Winter terkekeh mendengarnya, "Cuma beberapa meter aja"

"Ya tetap saja hati hati, bagaimana nanti jika kamu tersandung atau karena berjalan sambil melamun secara tidak sengaja kamu menabrak dinding"

"Iya iya, sampai jumpa dan hati hati di jalan Jaemin-ssi"

Setelah mengatakan itu Winter segera keluar dari mobil Jaemin.

"Jaemin-ssi?! Yak!!" teriak Jaemin.

Namun, bukan kah dia sendiri yang meminta Winter untuk bicara dengan nya menggunakan bahasa informal.

Winter sudah sampai di dalam dorm, seperti nya para member lain sudah menuju ke alam mimpi. Namun saat melintas di dekat dapur dia dikejutkan oleh Giselle yang sedang minum air.

"Eounii" pekik Winter kaget.

"Ada apa?"

"Kau membuatku kaget saja"

"Bagaimana perjalananmu adek manis, menyenangkan?"

"Ahh Eouni jangan menggodaku seperti itu"

"Haha baiklah cepat bersihkan badanmu dan segeralah tidur"

"Iya Eouni, selamat malam"

Winter lalu menuju kamarnya dengan Karina, membersihkan badan dan memakai locution sebelum tidur.

Sebelum itu dia melihat ponselnya, ada sebuah pesan masuk dari siapa lagi kalo bukan Jaemin.

Jaemin Sunbae-nim

Aku sudah sampai dengan selamat

Selamat malam Winter, cepatlah tidur atau nanti ada hantu yang menemanimu.

Karena ucapan Jaemin membuat Winter merasa merinding dan segeralah dia tertidur.

***

Double up
Semoga suka

Hello My Future (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang