'ִֶָ ،،⩩ Close The Door

125 25 12
                                    

.•۟ 𓏬𓄻✒ ┼─̇─̇·.₊̣̇ .Written by Larawanxy Aldwin 


⚠️ Trigger Warning // Violence, Death, Bloood 


Langit malam, udara yang menghembus pelan, alunan musik yang mengiringi suasana malam itu merupakan perpaduan yang pas untuk menemani perbincangan ke 5 remaja malam itu, Rhennal, Zeang, Dean, Lara, dan Klasey.

"Gimana? kita tinggal punya waktu 1 minggu untuk liburan sebelum akhirnya sibuk sama skripsi."

"Kita muncak ajalah, udah lama juga nggak kuy haha." ucap Zeang yang memang sudah lama ingin mendaki.

"Nggak, gua pengen liburan kita tuh fresh, seru nggak cape - cape kaya gitu." sungut Dean yang tak setuju dengan rencana Zeang.

"Gua ada villa di Puncak, susananya juga nyaman banget, villa keluarga, tapi udah lama gak di kunjungi, maklum bokap nyokap sibuk banget ngurus bisnis diluar, kalau kalian mau kita bisa kesana."

Setelah berbincang cukup lama, mereka semua akhirnya sepakat untuk berlibur di Villa dari salah satu temannya, dengan niat akan memulai perjalanan di esok harinya.

"Tolong rapihin dan siapin semuanya ya, gue bakal ke villa sama 4 temen gue mau seneng - seneng, tq."

Klik, terdengar sekilas suara telfon yang telah diputus sambungannya, setelah ia memutus sambungan itu, ia pun segera berlalu dan meninggalkan tempat itu.

Keesokan harinya, ke 5 sahabat ini melakukan perjalananya ke daerah Puncak dengan menaiki sebuah delman.

"Ini, kita harus banget lewat sini? nggak ada jalan lain aja yang lebih bagus? harus banget lewat jalan yang berbatu? mana jalannya sepi banget, kita pulang aja ayo."

Lara yang mulai jengah mendengar omongan Klasey itu sontak saja membentaknya. "Sst, Kla lo bisa diem tutup mulut lo aja gak? rewel banget, turun sekarang dan pulang aja sendiri kalo lo gak mau lanjut."

mendengar bentakan dari Lara, Klasey hanya diam saja merengut lalu mengedarkan pandangannya.

Sreek, Sreek, Sreek

Tak jauh, 2 meter di depannya klasey melihat seorang wanita yang menarik karung menggunakan gerobak sebelum akhirnya tersadar karena salah satu kawannya berkata.

"Disini pak."

Klasey segera mengalihkan pandang lalu turun dari delman mengikuti ke 4 temannya yang sudah lebih dulu turun.

Sebenernya apa yang dia tarik? mengapa seorang wanita muda seperti dia berjalan sendirian ditempat sepi seperti ini? ah sudahlah, mungkin dia hanya lewat batin Klasey setelah melihat gadis itu menghilang ditikungan yang berada sekitar 9 meter dari tempatnya berdiri.

Melihat Klasey yang diam saja, Rhennal pun menghampiri Klasey dan bertanya "Lihat apaan sey?"

"Ah, nggak lihat apa - apa kok."

Setelah mereka semua turun dari delman, mereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 3 meter dari ujung gang menuju Villa keluarga milik Rhennal.

"Yes! akhirnya sampe juga. Lumayan lah pegel duduk di delman, ayo buka pintunya Rhen gua pengen selonjoran." ucap Lara

"Gila, jadi ini sih liburannya, tempatnya enak banget cuy, ada pemancingannya lagi." celetuk Zeang

Rhennal yang melihat tingkah teman - temannya pun hanya menggelengkan kepala dan membuka kunci Villa keluarga miliknya itu. Namun disisi lain

"De, asey takut. Lo ngerasa ada yang aneh gak sih disini?" bisik Klasey

Maraluct Writing ContestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang