Make up the view

5 0 0
                                    

Nasya terbangun saat merasakan rintik air di mukanya. Ia membuka matanya perlahan. "Astaghfirullah," ucap Nasya saat melihat muka Ibu yang putih karena bedak dingin dengan baskom air cucian beras di tangannya.

"Ga bangun-bangun kamu?! Pengang kuping Ibu yang di dapur denger alarm kamu. Kamu yang ada di sebelahnya malah ga dengar! Cepet bangun." Ibu menarik tangan Nasya dengan paksa.

"Iya-iya Bu, ini Nasya udah bangun. Cerewet banget" ucapan Nasya memelan diakhir seraya mengambil baju di lemari.

"Apa kamu bilang?!" Nasya langsung berlari menuju kamar mandi dengan baju serta handuk di tangannya.

Nasya mengikat sepatunya, melirik ke kanan melihat sepatu milik Adik dan Bapaknya sudah tidak ada. "Lho, Adek sama Bapak udah pergi?" tanya Nasya.

"Iya, nunggu kamu mandi kelamaan. Nih, bekalmu. Nanti kalau sampai jangan lupa beli sarapan, disuruh sarapan di rumah ga mau." ucap Ibu.

"Nanti keburu telat Bu kalau sarapan di rumah" jawab Nasya.

"Makanya kalau bangun jangan kesiangan," ucap Ibu.

"Iya, Nasya pamit ya Bu." Ucap Nasya setelah mencium tangan ibunya.

"Jangan ngebut bawa motornya," Nasya mengacungkan jempolnya.

"Pergi dulu Ibu Bro," Nasya segera menjalankan motornya.

Nasya menghentikan motor miliknya di sebelah ninja hitam. Setelah ia turun, Nasya melihat KT pada ninja tersebut. Asik, Kak Dimas udah balik. Ia segera melangkahkan kakinya cepat menuju kelas. Nasya tersenyum selama perjalanan menuju kelasnya, sesekali menyapa siswa-siswi yang ia kenal.

"Woy! Senyam-senyum, tiati kesambet," ucap Ranu seraya menarik rambut Nasya dan ia segera berlari menghindari amukan Nasya.

"Panu, awas ya lo!"

Nasya tertawa melihat Andin yang menggerutu dihadapannya sambil mengusap make up karya Nasya. Bukan karena make up yang tidak terlihat bagus, tapi Nasya membuat dirinya terlihat mirip dengan red queen.

"Daripada ketawa, mending bantuin deh." ucap Andin yang masih berusaha menghapus eye shadow biru.

"Hahaha.... sini-sini gue bantuin." Nasya segera mengambil kapas dan menuangkan make up remover.

"Tapi, jujur deh Ndin. Lo keliatan cantik banget kalau gini. Bang El pasti klepek-klepek lihat lo sekarang hahaha ..." Mata Andin melotot mendengar ucapan Nasya.

"Ga usah macem-macem. Buru ih, ntar lagi istirahat,"

"Iya-iya sabar," Nasya mengusap wajah Andin dengan keras, membuat Andin mengaduh.

"Heh, yang bener dong." Protes Andin.

"Ini lho susah banget dibersihin gambar alisnya,"

"Ih, lo sih pakai pengen make upnya red queen. Trus gimana dong? Ntar malu gue ketemu Bang El. Nassss ..... beneran susah ilang nih," ucap Andin sambil berusaha menghapus gambar alis di keningnnya dengan bantuan kaca.

Dida yang melihat pertengakaran kecil mereka segera mendekat. "Kenapa si? Ribut banget." tanya Dida.

"Gue gambar alis di jidatnya Andin, tapi susah kehapus ehehe ....." ucap Nasya sambil menggaruk tengkuknya.

"Ya udah, sini gue bantu bersihin di toilet." ucap Dida. Andin segera berdiri dan membawa beberapa kapas serta tisu.

Nasya yang ditinggal di kelas memperhatikan teman-temannya yang sibuk saling membersihkan make up. Fani yang duduk di belakangnya mencolek bahu Nasya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 26, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SyarajunaWhere stories live. Discover now