29. Shot

2.1K 371 39
                                    

Jawa Tengah | 28 Juli 2021
By : GwenXylona

-Shot-

Dor

Bruk

Pyar

"Akh..."

"Ya Tuhan, Astaga." Mark bangkit, ia juga membantu orang yang dia selamatkan itu untuk duduk. "Lo nggak apa-apa? Astaga ini gimana" paniknya.

"Ya Allah, kalian berdua nggak apa-apa?" tanya seseorang, Mark menoleh, sedikit terkejut saat ternyata sudah banyak yang mengerubungi dirinya.

"Itu tadi peluru nyasar atau gimana?"

Mark menggeleng "Saya tidak tahu" jawabnya ramah, lalu dia beralih pada lelaki yang masih dipelukannya itu "Lo nggak apa-apa? Nggak luka?" tanyanya halus.

Dia menggeleng "T-thank you." lirihnya.

Mark mengangguk lega, ia lalu berdiri juga setelahnya membantunya berdiri "Bisa jalan?" tanyanya lagi.

"Bisa, gue nggak kenapa-napa, Bang."

"Iya enggak, tapi wajah lo pucat, suara lo aja getar, Jaem."

Jaemin nyengir "Di kepala gue isinya flashback pas gue ketabrak dulu, sama pas di culik, kejadian di jalan sama kayak sekarang, suara tembakan juga sama pas gue diculik dulu. Ngeri."

Mark manggut-manggut, tangannya bergerak menepuk bahu Jaemin "Lo setrong juga ternyata. Tumben jalan, mau kemana, ayo gue antar."

"Tadi dari gudang buat cek barang, aslinya bawa motor, tapi bensinya habis, gue tinggal motornya. Abang sendiri?"

Jari telunjuk Mark menunjuk bangunan cafe "Tadinya mau kesana tepat pas mata gue lihat ada orang yang nodongin pistolnya ke arah lo."

"Untung jadwal RIP gue diundur, kalau kata si Farhan mah Alhamdulillah"

"Heh apaan ngomong gitu, yuk ke cafe, Abang bayarin."

Mereka berdua sekarang sedang duduk menunggu pesanan selesai, tentu saja tidak dinikmati disini, sementara tiga sahabatnya dirumah tidak merasakannya.

"Lo beneran nggak apa-apa?"

"Iya, nggak apa-apa."

*

Katanya, setiap masalah pasti ada jalan bukan? Iya seharusnya, ada tapi kok jalan yang mereka temui ini jalan buntu. Masalah satu belum selesai dan nggak tahu bakal selesainya kapan, masalah lain udah datang lagi.

"Yuhuuu"

Haechan menoleh kearah pintu dimana ada Renjun yang sepertinya lagi bahagia, cowok itu duduk disampingnya membuatnya menyirit bingung "Lo kayaknya lagi sedih banget ya, Jun?"

"B aja"

"Alah, tapi itu gimana?"

Alis Renjun bertaut "Apanya?"

"Surat yang keselip di rak gelas buah-buahan?"

Renjun diam beberapa saat, isi suratnya sedikit serius sih kemarin, nggak biasanya kan Opung bikin surat tanpa pamer bakatnya jadi pelawak dan nggak pamer harta. "Bang Jaehyun sih, atau kalau nggak Kak Yo sama Abang gue yang bisa selesaiin itu."

"Lo tahu kan, Jun. Kalau kita harus cepat, kurang dari lima hari kita diusir dari sini."

"Maka dari itu, lo kapan siap kerumah, Chan? Masalahnya disini kita nungguin lo siap."

Linier [Babu Lee]Where stories live. Discover now