BRUK!

Jeno pingsan seketika, sebelum pastor itu melanjutkan apa yang harus dilakukan pasangan muda itu. Mengapa Jeno begitu tidak suka dengan pernikahan ini? Kita Flashback sebentar...

.

Waktu itu...

.

Suatu malam yang diselimuti hujan yang sangat lebat, seorang lelaki manis berdiri di depan rumah mewah yang dibatasi pagar yang tinggi menjulang, disitulah rumah kediaman keluarga Lee -rumahnya Jeno.

Keadaan lelaki itu begitu mengkhawatirkan, tubuhnya basah kuyup dan juga bibirnya bergetar.

Tak henti dia menekan bel rumah itu, tak lama kemudian sebuah suara seorang wanita terdengar dari interkom.

"...Siapa?"

"A-aku aku Na Jaemin! aku...aku..." jawab Jaemin terbata-bata dengan bibirnya yang bergetar hebat dan mulai membiru.

"...Na Jaemin siapa? Tunggu sebentar..."

Setelah itu keluarlah seorang wanita paruh baya, berbincang sebentar lalu mengajak Jaemin masuk ke rumah mewah itu.

Beberapa saat kemudian Jaemin sudah berganti baju, baju yang diberikan nyonya Lee -wanita paruh baya tadi- ukurannya begitu pas ditubuh Jaemin. Mungkin baju itu milik Jeno yang sudah tidak muat.

Jeno yang sadar ada Jaemin disitu, mengumpat tidak jelas. Untuk apa 'mantan' kekasihnya itu ada disini? Pasti dia akan membuat kekacauan, pikirnya begitu ngasal.

"Ya, Jaemin! Kau mau apa datang ke rumahku malam-malam begini? Bukankah kita..." seru Jeno dengan nada yang tinggi.

Saat itu keluarganya, Jaemin dan termasuk dirinya berkumpul di ruangan keluarga.

"Jeno, diam! Jangan tidak sopan begitu. Nak, boleh ahjussi tahu, ada keperluan apa kau kemari?" tanya tuan Lee pada Jaemin pada akhirnya tanpa berbasa-basi.

"Huu..." Jaemin tiba-tiba menangis seraya bersimpuh dikaki ayahnya Jeno, Semuanya langsung kaget dan otomatis saling bertanya 'ada apa ini?'

"Nak, ada apa ini? Apa yang terjadi?"

"Tolong aku, tolong aku Ahjussi, Appaku pasti akan membunuhku jika tahu hal ini, tolong aku!" isak Jaemin begitu sangat pedih.

"Heh! Ayahmu mau membunuhmu, mengapa kau meminta tolong pada Ayahku? " interupsi Jeno kembali, dia benar-benar sangat kaget dengan penuturan Jaemin yang menurutnya sangat aneh.

"Diam kau Jeno! Semua ini gara-garamu!" tunjuk Jaemin tidak terima, ia tampak mengusap air matanya kasar.

Jeno meringis, kemudian memandang remeh ke arah Jaemin "Aku? Apa yang kulakukan padamu?"

Terjadi keheningan beberapa saat, setelah kemudian lelaki pemilik paras yang manis sekaligus cantik itu membuka suaranya lagi dengan kepalanya yang tertunduk.

"Sebenarnya aku menyesal mengatakan hal ini, tapi kumohon kalian mengerti. Aku..., aku tengah hamil. Dd-dan Jeno, dia yang membuatku jadi begini." tunjuknya pada Jeno yang sedang mencibir tak jelas.

I Love You, Jeno!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang