"Semua yang ada pada diri Rora, semuanya tentang bang Aksa. You know, semuanya buat bang Aksa, dan selamanya untuk bang Aksa."
Aksara mengulum bibirnya menahan senyum. Sungguh, ia sedikit salting mendengar gombalan receh Aurora. Ya walaupun terbelit-belit.
Plin plan banget sik! batin Aksara
"Udah?" tanya Aksara datar. Aurora mengangguk dengan senyum manisnya. "Pulang," sambungnya menarik pelan lengan Aurora.
Memang bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Aurora yang malas untuk kembali ke kelas lebih memilih rebahan di ranjang UKS yang nyaman, katanya. Sedangkan Aksara, ia hanya mengikuti perkataan Aurora. Mengikuti pergerakannya, dan mengikuti kemanapun Aurora pergi. Mulai dari berbaring di ranjang UKS, bermain dengan obat-obatan, dan kembali ketoilet untuk melihat penampilan Aurora yang Aksara bilang imut.
"Cih bucin!" decih seseorang yang sedari tadi mengamati kedua sejoli itu.
✿Aksa'Rora✿
"Sut ... Pacar."
"Anjir!"
Nela terkejut, ia menoleh ke belakang dengan sinis. Sudah dipastikan bukan siapa yang biasa menganggetkan nya, Kanfa Alkiano. Yah cowok bermanik abu-abu terang itu lah yang mengagetkan Nela.
Saat ini Nela tengah berdiri didepan gerbang, menunggu kembarannya yang katanya masih ada urusan di perpustakaan. Entah ada apa disana. Nela bahkan tidak pernah menginjakkan kakinya ditempat penuh keheningan itu.
"Kepedean bener jadi orang," gumam Nela dengan sinisnya. Kanfa terkekeh, jelas ia mendengar gumaman Nela. Kerena ia sedang berada didekatnya.
"Emang bener kan!" ucapnya dengan senyum menggodanya. Ah ingatkan pada Nela bahwa cowok disampingnya ini memang sedikit-- mesum.
"Kek ada orang ngomong, dimana yak?" celetuk Nela berpura-pura tidak melihat keberadaan Kanfa. Ia tersenyum tipis saat melihat ekspresi Kanfa yang merengut kesal.
"Pacar biadab!" ujar Kanfa dengan bibirnya yang mengerucut, ah gemas sekali rasanya jika melihat Kanfa seperti ini. Mata yang dibuat malas, dengan bibir yang dikerucutkan, sangat menggemaskan. Pikir Nela.
"Dih, pacar Lo siapa?" tanya Nela seolah-olah tak paham, ia tersenyum smirk menatap Kanfa yang jauh lebih tinggi darinya.
Kanfa terkekeh. "Orangnya cantik, tapi galak. Manis, tapi tomboy. Pengertian, tapi sama orang tertentu. Pokoknya pacar gue punya segalanya lah. Udah cantik, manis, pengertian lagi. Kurang lengkap apa sik dia bagi gue!"
Nela menaikan sebelah alisnya. "Siapa?" tanyanya dengan datar, ia melirik sinis Kanfa yang tengah mesem-mesem tak jelas.
Kanda menundukan kepalanya, mendekatkan wajahnya dengan wajah Nela. "Orangnya tepat dihadapan gue!" bisiknya tepat ditelinga Nela.
Tanpa sadar lengkungan bibir Nela terangkat. Dengan beraninya ia menatap mata Kanfa yang juga tengah menatapnya lekat. Bisa Nela lihat dari mata Kanfa, sebuah ketulusan.
"Lo cantik kalo senyum gini," ucap Kanfa tanpa mengalihkan pandangannya dari mata Nela. Nela menahan nafasnya, bisa ia rasakan nafas hangat Kanfa yang menerpa kulitnya. Menatap Kanfa sedekat ini, membuat ketampanan cowok dihadapannya ini beribu kali lebih terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA'RORA: Dendam (TAHAP REVISI)
Teen FictionNo Plagiat Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama, Aurora Queen'silia Reganta, yang ingin membalas dendam atas kematian kekasihnya. Bersikap polos dan menggemaskan hanyalah menjadi topeng keganasan dalam dirinya. Seringkali ia d...