30. Detective

2.1K 409 39
                                    

Jawa Tengah | 1 Agustus 2021
By : GwenXylona

-Detective-

Jaemin mengerjap saat pandangannya kabur, dia berkedip beberapa kali untuk memperjelas pandangan itu, juga menggelengkan kepalanya berharap semuanya baik-baik saja, namun sia-sia. Kepalanya pening entah mengapa, dia beranjak dari duduknya "Permisi, Pak." panggil Jaemin membuat dosen didepan menoleh dan menyirit.

"Boleh saya izin ke toilet sebentar"

"Iya silahkan, jangan lama-lama ya"

Jaemin mengangguk, dia lalu berjalan keluar kelas dengan hati-hati supaya tidak jatuh, teman-teman sekelasnya terheran dengan itu. Jaemin sendiri mengumpat dalam hati, dimana Somi? Dia butuh bantuan hantu itu. Ketika sudah diluar kelas, Jaemin menyenderkan tubuhnya di tembok "Ya Tuhan" lirihnya seraya memijat keningnya.

"Jaem?"

Jaemin membuka mata tatkala seseorang memanggilnya, terkejut tentunya melihat pria didepannya yang kini menatapnya khawatir "Pak Tali? Kok disini?"

Taeil mengubah wajahnya menjadi datar "Taeil, Na. Bukan Tali, ini di kampus, masyaallah."

Jaemin cuma nyengir kuda "Bapak kok di sini? Papa udah pulang dong?"

"Ndak, saya emang disini, ngurus perusahaan yang disini bareng sama Jaehyun, Papa kamu disana sendirian." jelas Taeil.

Jaemin hanya manggut-manggut mengerti "Aku permisi dulu, Pak Tali." izinnya lirih seraya mencoba dengan biasa saja melangkah menjauh.

Taeil menyirit heran, niat awal hendak mengajar ke kelas batal saat melihat cara berjalan Jaemin seperti melayang-layang diudara, anak bos-nya itu kenapa? Dengan langkah cepat ia mendekati Jaemin "Hey kamu kenapa?" tanyanya panik.

"Nggak apa-apa, Pak Tali ngajar aja sana, aku cuma mau ke toilet sebentar."

"Enggak nggak, ayo tak antar pulang aja."

Sekali lagi Jaemin menggeleng "Ya Tuhan, Pak. Saya nggak apa-apa beneran."

"Nggak apa-apa mbahmu! Nurut atau telpon Bapak ini?"

Jaemin memejamkan matanya sejenak untuk mengurangi pusingnya yang malah bertambah berkali-kali lipat ketika ancaman Pak Tali lolos dari bibirnya, lalu anak itu dengan pasrah mengangguk "Antar ke rumah aja ya, Pak? Jangan telpon Papa."

Taeil mengangguk "Ayo, eh sebentar, duduk dulu, saya izinin kamu ke dosennya sebentar."

*

Somi cengar-cengir, cengengesan kayak orang gila---lebih tepatnya hantu gila, gadis itu sekarang berhasil membuat si kucing yang sejak kemarin ia incar bertekuk lutut, dia melayang turun dari pohon mangga Pak RT, begitu tiba di bawah dia tersenyum meremehkan kepada si kucing oranye "Sukurin, makanya dari kemarin jangan bandel, gini jadinya, kagak bisa turun kan lu??" ledeknya kurang ajar kemudian melenyapkan diri dari halaman rumah Pak RT.

Sementara kucing oranye mendengus sebal 'Anjay gua di kibulin setan, ini gimana turunnya, Mama!??' yeah kucing yang malang harus menikmati harinya dipucuk pohon mangga Pak RT.

"Sonia mana bisa di lawan" bangga Somi kepada dirinya sendiri. Jangan tanya Sonia itu siapa, karena Sonia itu nama asli Somi. Dari mana nama Somi diperoleh? Dari Jaemin jawabannya, dulu malah Jaemin manggilnya Soni, karena Somi ndak terima, dia ngambek, jadilah Jaemin kelimpungan minta maaf dan mengubah nama panggilannya menjadi Somi.

Gadis hantu itu dengan santai menembus tembok dan langsung mengarah ke ruang tamu, dia dibuat berhenti melayang saat menemukan Jaemin diatas sofa, alisnya menyatu "Tidur tuh bocah?" gumamnya kemudian melayang mendekati sofa.

Linier [Babu Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang