Yeji kembali mengunjungi kembaran nya di sel penjara. Tapi kali ini dengan kabar bahagia. Mungkin saja.

"Kau terlihat bahagia, apa kekasih mu sudah melamar?" Goda Hyunjin.

"Yak! bukan itu yang ingin ku sampaikan padamu"

"Hahaha, baiklah.. ada apa?"

"Siyeon mengatakan semua nya di sini" Yeji memberikan ponsel nya dan memutar rekaman suara saat ia kemarin bertemu dengan Siyeon.

Hyunjin tersenyum smirk mendengarkan nya. Dugaan nya benar, Siyeon tidak benar-benar tulus mencintai Jeno dan anak yang di kandungan nya adalah anak dari laki-laki lain.

"Sekarang bagaimana?" Tanya Yeji.

"Pastikan rekaman ini tidak hilang, pastikan Jeno jangan sampai mengetahui nya dulu dan pastikan Siyeon mati setelah melahirkan" Jawab Hyunjin.

"E-eum.. tapi.."

"Aku yang akan membalas dendam Siyeon dan Jaemin pada Jeno. Kau hanya akan membalas Siyeon bukan?" Ujar Hyunjin, Yeji mengangguk.

"Kau di pihak ku?" Tanya nya lagi.

"Aku selalu di pihak mu, kau satu-satu nya yang ku miliki" Jawab Yeji.

"Terima kasih, berhati-hati lah dalam misi ini" Balas Hyunjin mengelus lembut pipi Yeji.

"Aku selalu menyayangimu, Hyunjin" Ucap Yeji menggenggam tangan Hyunjin.

"Aku lebih" Jawab Hyunjin dan menunjukkan senyum nya.

Setelah mengunjungi Hyunjin di penjara, Yeji memutuskan untuk ke mansion nya di Busan. Satu-satu nya mansion mereka di Korea Selatan yang tertutup. Ia akan menjalani misi nya di sana.

"Perintahkan yang lain untuk langsung pergi menuju
mansion di Busan, kita ada tugas" Perintah Yeji pada salah satu anak buat nya.

"Baik Nyonya"

Yeji mengendarai mobil nya dan pergi ke Busan. Ia tau ini ide yang gila untuk persahabatan nya, tapi jika saja Siyeon tidak menjadikan Hyunjin sebagai kambing hitam, tidak akan terjadi pertumpahan darah.

 Ia tau ini ide yang gila untuk persahabatan nya, tapi jika saja Siyeon tidak menjadikan Hyunjin sebagai kambing hitam, tidak akan terjadi pertumpahan darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sebulan tidak bertemu dengan keponakan nya, Mark dan Haechan pergi ke rumah Jeno dan Jaemin untuk mengunjungi Jisung. Membawa beberapa pakaian bagus untuk nya dan beberapa mainan yang di pasti Jisung akan suka.

"Selamat sore keponakan Bibi Echan yang tampan" Haechan datang dengan semangat menghampiri Jisung yang baru selesai mandi di gendong Jaemin.

Forced Wedding [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang