"Iya sama-sama, tante masuk ke dalem dulu ya. Kakak adeknya udah pulang?"

"Belum ma, katanya pulang jam lima" jawab dewi ia memang memiliki adik yang masih duduk di bangku smp.

"Yaudah nanti mama yang jemput" setelah itu mama dewi masuk ke dalam rumah.

"Akhirnya selesai juga" ujar akner.

"Makan dulu nih" tawar dewi.

Setelah menikmati makanannya mereka berkemas membereskan sampah sisa mading, seperti teringat sesuatu lea langsung membuka hpnya tak lupa ia mengaktifkan data selulernya.

"Tumben" batinnya saat tak melihat notifikasi dari sang pacar.

"Kita pamit ya de, makasih banyak loh" ujar rasta.

"Salamin buat tante ya aku pulang dulu" kata lea.

"Lo bareng gue aja le" kata akner, namun lea masih bingung ia takut kalau atha menjemputnya, tadi waktu di ruang kepsek ia sudah ijin pada lelaki itu dan bilang pulang jam setengah lima, namun sepertinya atha tak menjemputnya.

Tin tin.

Bunyi klakson mobil dari depan gerbang rumah dewi membuat lea dan yang lainnya menoleh.

"Eh aku udah di jemput sopir, makasih ya ner duluan semua" pamitnya.

Meskipun sedikit aneh saat tau pak warli menjemputnya padahal ia tidak bilang apa-apa pada pak warli ia juga lupa mengabari pak warli tadi.

"Pak kok bisa tau kalau aku disini?" tanya lea masih di depan mobil.

"Aku yang beritahu" sahut orang di dalam mobil, lebih tepatnya di kursi belakang kemudi "Cepet masuk udah sore" perintahnya lagi.

Lea yang masih terkejut langsung masuk, untung saja kaca mobilnya gelap jadi ia tak perlu khawatir ada yang melihat atha.

"Kamu nggak latihan basket?" tanya lea begitu masuk mobil dan duduk di sebelah lelaki itu.

"Udah selesai" jawabnya.

Lalu hening, hanya ada suara radio mobil menemani perjalanan padatnya jalanan dan juga hujan gerimis membuat mata lea semakin berat, mungkin juga lelah seharian ini ia banyak kegiatan.

Tanpa permisi atha menarik pelan kepala lea lalu menyenderkan di bahu lelaki itu, tangan kanannya mengusap pelan rambut lea membuat gadis itu semakin ngantuk, sebelum jatuh ke alam mimpi lea masih bisa mendengar ucapan atha.

"Aku nggak suka kamu deket sama cowok lain, tapi aku juga nggak mau kamu merasa terkengkang sama aku" gumamnya.

.

.

.

Weekend merupakan hari bermalas-malasan bagi semua orang, sabtu dan minggu adalah hari pacaran dengan kasur dan guling di kamar bagi kebanyakan orang, termasuk rea yang juga ingin menikmati sabtu santainya.

Mama dan papa rea sudah pisah saat ia duduk di kelas satu smp, ia memilih tinggal bersama neneknya walaupun begitu ia tak merasa kekurangan kasih sayang, meskipun ada perasaan rindu dengan kehangatan keluarganya dulu namun ia tak boleh egois, kebahagiaan mama dan papanya sudah ditemukan tanpa kehadirannya, mungkin.

Setiap seminggu sekali ia biasanya akan menginap di rumah mama atau papanya namun minggu ini ia memilih untuk stay dirumah bersama neneknya, nenek rea sudah tua namun masih terlihat sehat meskipun umurnya sudah enam puluh tahun ia masih bisa menjalankan aktifitas seperti usia empat puluh tahunan.

Yang ia suka dari neneknya ia selalu berusaha membuat rea tak merasa kesepian, bahkan ia sengaja menyuruh anak dari asisten rumah tangganya untuk ikut tinggal supaya rea tak kesepian, fena namanya ia duduk di kelas dua sma beda sekolah dengan rea namun sering jalan bareng kadang juga nonton film sampai subuh saat weekend seperti tadi malam, bahkan gadis itu masih terlihat tidur nyenyak rea merasa memiliki adik sekaligus teman bermain karena keberadaan fena, sifat gadis itu yang ceria membuat rumahnya terasa hidup.

Backstreet with My KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang