" Memangnya ada apa?" Tanya sang manager sembari memelankan laju vannya.


" Berhenti saja. Hyungnim!"



" Jangan membentakku anak nakal!"


" Hyungnimm. Jjebaall!"


Van hitam itu mulai menepi dengan Junkyu yang sudah bersiap hendak turun. Tapi lengannya di tahan Jihoon.

Junkyu menoleh cepat.


" Ada apa Jihoon-ah?"



" Kau mau kemana?" Tanya balik Jihoon.

" Ada sesuatu yang harus ku lakukan." Jawab Junkyu cepat dan berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Jihoon. Tapi apa daya pemuda Park itu jauh lebih kuat darinya.


" Urusan apa? Bagaimana jika nanti kau di kejar-kejar fans seperti waktu itu?"


" Tidak akan! Lepaskan. Jebal." Di akhir kalimatnya Junkyu memohon. Membuat Jihoon tidak tau lagi harus berkata apa. Perlahan dilepaskannya tangan Junkyu dengan berat hati.

" Kau harus benar-benar menjaga dirimu kali ini Junkyu-ya." Peringat sang manager. Junkyu mengangguk menyanggupi.

" Junkyu-ya. Kau tau aku mengkhawatirkanmu. Ku mohon jangan ceroboh lagi."

Junkyu menatap Jihoon sesaat sebelum tersenyum lalu mengangguk.

" Aku akan menjaga diriku. Terimakasih Jihoonie."


*
*
*

Junkyu segera berlari ke arah halte yang tadi mereka lalui setelah van yang di tumpanginya menjauh.

'Semoga dia masih berada disana.' Batin Junkyu berharap.

Saat sebuah bus lewat, Junkyu mempercepat larinya. Berharap jika orang yang tadi ia lihat tidak menaiki bus itu.

Tidak sampai 3 menit berlari, Junkyu sampai di halte yang ia tuju dan merasa sangat kecewa ketika tidak menemukan siapapun disana.


" Dia telah pergi. Tapi apa mungkin jika aku salah lihat?" Junkyu bermonolog dengan nafas terengah. Setelah berkacak pinggang sesaat, ia menghempaskan tubuhnya ke bangku panjang yang ada disana. Bahunya melorot kecewa.


" Sepertinya aku memang salah lihat. Mana mungkin orang kaya sepertinya mau-mauan bersempit-sempit di dalam bus." Monolognya lagi.

" Sebenarnya apa yang kau lakukan disini. kim Junkyu?" Tanyanya kepada diri sendiri.

" Kenapa kau seperti ini?" Ringisnya ketika dadanya mendadak begitu sesak. Junkyu mencengkram dada kirinya.







" Hey? Apa kau baik-baik saja?"

Suara husky nan familiar itu menyapa telinga Junkyu membuat pemuda Kim itu buru-buru mengangkat kepalanya untuk melihat si pemilik suara.


Junkyu terkejut sekaligus bahagia ketika menemukan orang yang di carinya itu kini tengah berdiri di hadapannya.


" Hey! Apa kau baik-baik saja?" Pemuda itu kembali mengulang pertanyaannya. Terlihat khawatir dengan posisi tangan Junkyu yang mencengkram dada kemejanya.

Junkyu segera berdiri.


" Aku baik-baik saja. Maaf." Ucapnya lalu sedikit membungkuk.

" Hey Calm Down. Tidak usah meminta maaf- Tapi apa kau baik-baik saja? Ku lihat kau tadi mencengkram dadamu. Apa sakit jantungmu kambuh?"

Lovely Fanboy | Hwankyu Vers.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang