25| ALORA MENJELASKAN

Mulai dari awal
                                    

"Lo lagi deket sama Arona kan? kasih penjelasan biar dia gak salah paham," saran Johnny.

Atlas mengangguk walaupun dia tahu Johnny tidak akan bisa melihat anggukannya.

"Jedor aja udah, jangan kelamaan," himbau cowok itu lagi dari ujung sana.

Atlas terkekeh pelan.

"Sekali lagi thanks bang,"

"Yoi."

Panggilan pun terputus, setidaknya dia bisa sedikit bernapas lega. Besok dia akan menjelaskan semuanya pada Arona. Gadis itu pasti sudah berpikir macam-macam dan mengira kalau Atlas memberi harapan palsu padanya.

🌏

Arona baru saja akan memasuki gedung fakultas ketika dirinya berpapasan dengan Galateo yang datang dari arah yang berbeda. Cowok itu juga menghentikan langkahnya seperti Arona.

Galateo melempar senyum kecil terlebig dahulu yang dibalas oleh Arona.

"Pagi," sapa Arona pada Galateo yang kini berjalan menghampirinya.

"Pagi Na." Galateo membalas sambil mengikuti langkah Arona. Suasana begitu canggung diantara mereka. Arona sesekali melirik Galateo disebelahnya.

Gadis itu menyadari, perasaan gugupnya ketika berdekatan dengan Galateo sudah tidak lagi terasa.

Galateo berdehem guna memecah keheningan diantara mereka. "Kamu udah ngerjain tugas Na?" tanya cowok itu dengan kepala menoleh pada Arona.

Pertanyaan Galateo membuat Arona menoleh cepat pada cowok itu. Matanya mengerjap. "Tugas apa?" bingungnya.

"Jangan bilang kamu lupa?" ujar Galateo dengan mata memincing. Melihat dari raut wajah Arona, Galateo yakin kalau gadis itu lupa.

"Ya ampun. Tugas pengantar bisnis Na," ujar Galateo yang seketika membuat mata Arona melebar panik.

"Anjir! gue lupa! gimana dong?!" paniknya.

"Kamu yang tenang," ujar Galateo menenangkan. "Kita ke kelas sekarang. Kamu salin punya aku," lanjut cowok itu.

Tanpa ragu Arona mengangguk. "Gas!"

Keduanya langsunh berjalan cepat menuju kelas agar Arona dapat menyalin tugas.

Tanpa keduanya sadari, hubungan mereka berangsur membaik karena insiden lupa mengerjakan tugas. Arona seolah lupa dengan keaadan hubungan mereka yang sedang tidak baik-baik saja.

🌏

Ruangan HIMME diisi oleh para BPI HIMME yang tengah membicarakan tentang masa training yang akan segera dilakukan.

"Minggu depan udah bisa mulai," ujar Johnny.

"Untuk minggu ini kita tentuin mereka bakal masuk divisi mana. Divisi peminatan  mereka di formulir bisa jadi bahan pertimbangan," lanjut sang ketua HIMME.

Atlas bergerak memeriksa tumpukan kertas formulir milik para kader yang berminat memasuki divisi humas.

Gerakan tangannya berhenti ketika melihat formulir milik Galateo ada padanya. Rupanya cowok itu memiliki minat untuk masuk ke divisi yang saat ini diketuai oleh Atlas.

ATARONA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang