Xiao Zhan berdiri dengan nafas memburu dan tatapan yang tajam saat melihat kotak segi empat yang bisa di bilang lumayan besar itu kosong di hadapannya.

"Selamat siang tuan Wang, apa yang membawa anda kesini?" Tanya Zhan dengan nada yang menekan.

Wang Yibo menoleh dan tersenyum kecil melihat Xiao Zhan.

"Ah, selamat siang tuan Xiao, saya hanya datang untuk melihat produk baru yang katanya akan di luncurkan juga ke perusahaan saya, dan kebetulan saya lagi bosan jadi saya membagi-bagikan coklat kepada karyawan anda. Tidak apa-apa kan? Atau saya berlebihan?"

Xiao Zhan mengepal erat tangannya, ia memaksa senyuman di wajahnya.
"A-aahha.. tidak apa-apa tuan, terimakasih atas buat baik anda."

Wang Yibo mengangguk, kemudian ia mengambil sekotak kecil di balik meja tempat ia berdiri.

"Ah, saya juga menyiapkan ini untuk anda, ya bagaimana pun tidak enak rasanya kalau saya hanya membagikan ini pada karyawan anda sedangkan Anda tidak menerima apa-apa dari saya."

"Wah tuan Wang, anda benar-benar sangat murah hati."
Saat tangan Xiao Zhan bergerak untuk mengambil kotak itu, Yui tiba-tiba datang dan menahan tangannya.

"Tunggu!" Cegatnya.

Zhan menatap nya penuh tanda tanya.

"Maaf Presdir Wang, saya dan Zhanzhan juga berniat untuk pergi membelinya, jadi itu bagikan saja pada karyawan yang belum kebagian." Kata Yui.

"Oh.." Wang Yibo tersenyum kecil. "Tapi bagaimana ya... Saya membawa sebanyak ini karena saya memborongnya." Jawabnya dengan santai.

"A-apa?" Yui tentu saja terkejut, sedangkan Xiao Zhan hanya menampilkan senyum kesalnya disana.

Sudah ku duga.

"Tidak apa-apa Yui, lagipula kita tidak bisa menolak rejeki." Kata Zhan sambil menarik kotak di tangan Wang Yibo membuat Yibo sedikit terkejut.

"Kamu kan bisa mengambilnya dengan baik, kenapa kasar sekali."

Alis Xiao Zhan terangkat. "Perasaan saya mengambilnya dengan sangat sopan." Jawabnya.

"Temperamen mu benar-benar sangat buruk!" Komentar Yibo.

"Buruk? Sekarang kamu sedang mengatai dirimu sendiri?" Zhan balik berkomentar.

Yui melihat keduanya dengan bingung. Kenapa tiba-tiba jadi bicara santai dan malah terdengar sedikit kasar? Bahkan terdengar seperti mereka mengetahui sifat masing-masing?
Untung di sekitar mereka tidak ada karyawan yang melihat.

"Tunggu, kenapa kalian jadi bertengkar?" Kata Yui menengahi.

"Siapa yang bertengkar, dia saja yang selalu membesar-besarkan masalah!" Jawab Zhan.

"Aku? Sekarang kamu menuduh ku?"

Xiao Zhan memijat pelipisnya. "Kamu datang ke kantorku untuk ribut? Sebosan apa kamu di kantormu hah?"

"Hah!!" Wang Yibo merasa tidak terima. "Kamu pikir aku tidak punya kerjaan? Aku datang kesini juga karena pekerjaan, siapa yang mau membuat keributan? Kamu yang melebih-lebihkan!!" Tekan Yibo.

"Loh? Kamu benar-benar keterlaluan ya!"

Yui kembali memijit pelipisnya.
"Sebentar.. kalian berdua sudah saling kenal? Kenapa bicara kalian santai sekali?" Tanya Yui.

Kedua orang itu menoleh ke arah Yui.

"Kami menikah!" Jawab Yibo spontan.

"APA??" Xiao Zhan maupun Yui sama-sama berseru kaget.

"Hei, kenapa kamu mengatakannya?" Tanya Zhan tak percaya.

Wang Yibo memasang wajah bingungnya. "Kenapa? Merahasiakan pernikahan tidak ada dalam perjanjian."

"Apaaa??" Xiao Zhan melototi Wang Yibo dengan ekspresi tak percaya.
Sedangkan Yui berdiri mematung di tempatnya.

"Zha.. Zhanzhan.. apa itu... Apa itu benar?" Tanya Yui tanpa bergerak sedikit pun. Dia benar-benar terlihat seperti patung.

Xiao Zhan langsung menatap sahabatnya. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ah.. aku tidak bermaksud untuk merahasiakan semua ini darimu, aku hanya merasa ini tidak penting jadi...."

"Tidak penting?" Yui tiba-tiba meninggikan suaranya dan menatap tajam lelaki manis itu. "Tidak penting katamu? Kamu menikah dan aku sebagai sahabatmu tidak tahu tentang hal ini, berarti aku tidak penting bagimu ya?"

Xiao Zhan sedikit tercekat. Ia bingung harus menjawab apa.

"Kenapa anda marah?" Tanya Yibo. Yui beralih menatap Wang Yibo.

"Tuan Wang, kalau anda hanya berniat untuk mempermainkan Zhanzhan, tolong ceraikan dia segera, Zhanzhan bukan orang yang pantas untuk anda."

Alis Wang Yibo terangkat. "Lancang sekali! Memangnya anda siapa?" Suara Wang Yibo terdengar dingin bahkan auranya berubah membuat Xiao Zhan sedikit merinding.

"He-hei..tenanglah.. kalian sadar kalau sekarang lagi di kantor? Bagaimana kalau ada yang lihat?" Tegur Zhan dengan gugup karena bagaimana pun situasi saat ini benar-benar terasa aneh baginya.

"Zhanzhan, kenapa kamu tidak memberitahuku?" Tanya Yui dengan ekspresi yang sedih.

"Aku akan menjelaskannya nanti, ayo kembali ke ruanganku dulu." Ajak Zhan.

"Ah, aku juga datang sekalian untuk menjemput mu." Kata Yibo membuat Zhan yang tadinya hendak melangkah pergi jadi mengurungkan niatnya.

"Apa?" Tanyanya dengan ekspresi wajah yang jelas terlihat tak suka.

"Mama mengajakmu makan siang bersama. Jadi aku kesini untuk menjemput mu." Ulang Yibo.

Xiao Zhan menghela nafas panjang. Kalau menyangkut orang tua, ia tak bisa menolaknya.

Pria manis itu memeluk pundak Yui.
"Yui, ayo bertemu lagi besok. Jangan marah padaku, kamu satu-satunya sahabat ku, kamu tahu itu kan?"

Yui tidak menjawab, tapi ia mengangguk lemah sebagai jawabannya. Xiao Zhan tersenyum tipis lalu mengikuti Wang Yibo pergi.

"Sial!!" Yui menumbuk tembok di sampingnya.
"Padahal selama ini aku yang selalu di sisimu.."
.
.
.
.

Pernikahan Kontrak {YIZHAN/END🖤}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang