"Gatal kali tangan gue naik pesawat kayak gini," Kata Nickolas.
"Ngapa?" Tanya Viena.
"Selain pesawat pribadi, gue nggak bisa aja gitu."
"Halahhh,kalo ae bangkrut!" Ledek Viena.
"Brengsek!"
"Berisik njing!" Tegur Rara,mereka pun terdiam. "Gue suruh turun ditengah awan sini baru tau rasa kalian!"
Dibarisan tengah,terdapat Feli si anak culun yang tampak katrok.
"Hmm,nyalainnya gimana ya?" Gumam Feli.
Dia mencoba menyalakan kursi massage. Bukannya nyala, kursi tersebut malah error.
"Aduhh!!!" Feli panik.
Nggak ada murid yang ngegubris dia. Semua asik dengan dunia masing-masing.
"Hhhhh rusak,nanti aku disuruh ganti rugi... Aku nggak bisa..." Feli makin panik.
"Hmm.. Duh... Gimana inii..."
Feli menoleh ke arah Richelle yang sedang asik mendengarkan lagu sambil memejamkan mata.
"Ri.... Richelle... Ini... Gimana?" Feli menarik lengannya pelan.
Richelle hanya diam dan terpejam.
"Richelle bantu aku... Aku takut rusak..." Feli melas.
Merasa terganggu,Richelle dengan kasar menekan tombol off pada kursi massage tersebut.
"Fyuuuhh! Makasih Richelle!" Feli lega.
Richelle kembali memasang airpods. "Orang kalo menang beasiswa undian tuh kenapa norak sih? Heran anjing!"
Siswa Xave'HS tertawa ngakak, sedangkan siswa St.Camillus bingung dengan apa yang dimaksud.
"Sekolah kalian nggak ada undian beasiswa?" Tanya Nickolas ke mereka.
"Hah gimana?" Mereka bingung.
"Sekolah kita kan favorit tapi mahal, banyak orang 'susah' yang mau masuk tapi nggak ada duit. Jadi diadain deh undian beasiswa, sekolah lo ada nggak??"
Mereka menggeleng.
"Pantes. Sekolah lo harus terima murid atleast 1 gitu lah yang miskin. Biar ada bahan bully,"
Feli tertunduk malu, dia memutuskan untuk duduk diam sampai tiba ditujuan.
[ •••••• ]
Arrived.
"Yeaaayy sampaiii!!!" Feli sumringah. Dia menarik tasnya keluar sambil menghirup udara segar."Arrghh stop being so dramatic,bitch!" Bentak Joe.
Feli tersentak dan mengangguk pelan.
Mobil jemputan mereka sudah sampai, kemudian Feli masuk lebih dulu.
"Isshhh,gue nggak mau satu mobil sama dia!" Tolak Clara.
"Loh.. Ke.. Kenapa??" Tanya Feli.
"Masih nanya lagi?! Gue nggak sudi!" Bentak Clara.
Vega mendengus. "Nggak ada mobil yang lain apa??"
"Nggak ada,mobilnya full buat jemput sekolah lain. Udah cepet naik!" Paksa Mrs. Linda. "Nanti sampe di hotel, saya kasih Scrub terbaik buat hilangin kuman-kuman dari si culun ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
℘ 𝐖𝐡𝐚𝐭 𝐀 𝐒𝐡𝐚𝐦𝐞 (E.N.D)
Teen Fiction⌠ あ⌡ 𝙱𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚎𝚖𝚋𝚞𝚕𝚕𝚢 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚁𝚒𝚌𝚑𝚎𝚕𝚕𝚎 𝚖𝚎𝚖𝚞𝚝𝚞𝚜𝚔𝚊𝚗 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚎𝚗𝚝𝚒? ❝ 𝗔𝗽𝗮𝗽𝘂𝗻 𝗸𝗲𝗽𝘂𝘁𝘂𝘀𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗴𝘂𝗲 𝗯𝘂𝗮𝘁, 𝗶𝘁 𝗺𝗲𝗮𝗻𝘀 𝗴𝗼𝗼𝗱 𝗳𝗼𝗿 �...
D U A
Mulai dari awal