Bagian permainan.

79 4 0
                                    

Arkana berhasil membuat mood Nayanna hancur lebur dengan sekejap. Ga tahu juga apa tujuan cowok itu ingin menjadikan Nayanna pacarnya, Nayanna udah ga mau pusing lagi, terserah deh mau cowok itu gimana, Nayanna pasrah. Males juga kan cari gara-gara sedangkan dia disini baru beberapa hari?

A💙
Aku jemput kamu,kita jalan dulu sebelum pulang ya.12:35

Senyum Nayanna terukir tipis, tangannya yang menari diatas keyboard untuk membalas pesan tersebut terpaksa harus terhenti karena suara berat di belakangnya memperingati.

"Lo ga lupa sama ucapan lo di rooftop? lo bakalan ikutin mau gue."

Nayanna refleks mematikan handphonenya tanpa membalas pesan dari Agam. Menoleh menemukan cowok so kegantengan itu lagi!

Meliriknya sinis "Harus banget hari ini,gue ikutin mau lo?!"

"Pulang sama gue."

Arkana langsung menarik tangan Nayanna tanpa aba-aba ,menggenggamnya erat membuat setiap penjuru koridor menatap mereka terang-terangan dengan banyak pertanyaan yang beda-beda.

Termasuk Cila yang berada disana juga.

Cila harus minta penjelasan besok ke Nayanna. Harus!

Bukan nya membawa Nayanna pulang, Arkana malah membawanya ke satu bangunan yang tampak seperti markas perkumpulan.

By the way.. Jangan kecewa kalau ga dilirik Arkana, Rama, dan Hafiz.

Masih ada Edwin, dan Isal dua cowok ganteng dari SMA Bhina Bhakti, salah satu teman Arkana juga.

Dan ada lagi,Gema, dari SMA Taruna.

Geng itu terbentuk sejak awal mereka duduk dibangku SMP, Seperti circle pada umumnya, terdiri dari beberapa pribadi yang berbeda-beda.

Nayanna yang bingung, daritadi hanya berlindung di balik badan Arkana.

"Lo doyan cewe juga Ar." Ucapan Edwin yang spontan mengundang tawa temannya yang lain.

"Budak gue." Kata Arkana santai tanpa merasa berdosa. Sambil duduk ikut nimbrung bersama teman-temannya yang sudah lebih dulu sampai.

"Budak nafsu?" tambah Isal ikut tertawa.

"Kok lo mau aja sama cowok modelan Arka?" Seseorang yang daritadi sibuk membaca komik kini ikut nimbrung pembahasan.

"Siapa yang berani nolak gue." Kata Arkana bangga.

"Lo," Jari telunjuknya mengarah tepat ke hadapan wajah Nayanna, ",cepet beliin minuman di supermarket buat kita. Dan,wajib pake uang lo." Perintah Arkana kepada Nayanna yang daritadi hanya bungkam.

Kali ini, Nayanna harus menahan amarahnya, berabe kalo satu cewek lawan beberapa cowok, gak mau ambil masalah Nayanna mendengus kesal sebelum beranjak.

"Hafiz, sama Rama kemana tuh."

"Main cewek BO paling." Sahut Edwin.

Sudah hapal kelakuan dedemit seperti Hafiz dan Rama.

"Anjing! ga pernah tobat tuh anak bedua." ucap Isal sambil tertawa. Ga abis pikir sama dua temannya itu yang sudah berkelakuan minus sejak SMP.

Senakal dan seganasnya geng mereka. Mereka ga pernah nyentuh narkoba,apalagi sok penasaran nyobain. Kata Gema, alkohol udah lebih cukup buat dia melayang.

Kata Arkana, bandelnya harus pake otak juga kan?

Yang lain janji dan setuju ga ada yang berkhianat buat jadi pemakai, kalo ada bakalan ditendang jauh dari geng yang udah ada sejak kelas 1 SMP.

ArkanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang