Setelah dia berada di depa istana, dia turun dari kudanya lalu berlari kedalam. Dan masuk ke ruangan rapat yang dimana banyak pejabat disana. Mereka semua terkejut karena Lucas membuka pintu dengan tidak etisnya.

Lucas sadar sekarang. Dia melihat banyak orang yang menatapnya dengan tatapan terkejut. Dia menundukkan kepalanya kebawah meminta maaf.

"Kenapa kau masuk seperti itu? Dimana sopan santunmu?!" Teriak Liam.

"Maafkan aku, ketua! Ada hal yang sangat penting dan mendesak sekali" ucap Lucas.

Vel mengerti. Ini pasti tentang wanitanya.
"Kalian semua pergilah, rapat selesai" ucap Vel.

Mereka semua masih diam disana. Mereka tidak bisa bubar begitu saja, ada beberapa hal penting yang harus dibicarakan tentang pemerintahan di Equestria.

"Sudah kubilang keluar sekarang!!" Teriak Vel marah.

Mereka semua terburu-buru berdiri dari duduknya lalu pergi dengan berebut pintu keluar. Liam terkekeh melihat itu, para pejabat itu sungguh lucu!

"Sekarang jelaskan" ucap Vel.

"Queen, atas perintah dari nona Alena  untuk menyampaikan jika dia ingin bertemu dengan anda. Dan anda tahu? Dia bilang jika ini adalah perintah langsung dari calon Queen Vel" ucap Lucas.

Vel tersenyum lebar mendengar itu. Alena bilang seperti itu? Dia bilang kalau dia adalah calonnya? Benarkah? Astaga!!!

"Siapkan Neron sekarang!" Ucap Vel lalu pergi dari sana.

Mereka semua saling memandang satu sama lain lalu tersenyum kecil.

"Queen Vel sedang kasmaran?" Ucap Peter.

Mereka semua tertawa. "Mungkin? Tapi biarlah, agar dia tidak terlalu galak kepada kita" ucap Liam.

"Aku bisa mendengar kalian sialan! Cepat siapkan Neron sekarang juga!!" Teriak Vel yang masih belum jauh dari sana.

Tubuh mereka menegang. Sialan, queen Vel mendengar ucapan mereka. Dengan cepat mereka pergi dan mengeluarkan Neron dari kandangnya.

Setelah beberapa saat, Vel keluar dari istana dan langsung menuju Neron yang sudah disiapkan oleh Liam. Mereka langsung pergi ke tempat Alena.

Sedangkan disana, Alena sedang menunggu Lucas kembali. Dia sempat berpikir jika Lucas tidak akan kemari tapi dia akan menunggu sebentar lagi.

Ini sudah lama! Dia harus pergi kembali ke panti sekarang, sebelum Julie dan ibu Cristie marah dan mengomelinya nanti.

Saat dia ingin pergi, terdengar suara langkah kuda dari kejauhan. Dia menoleh pada sumber suara, dia melihat Vel!

"Shit! Lucas tidak main-main untuk membawanya padaku! Bagaimana ini?!" Ucap Alena panik. Jantungnya sudah berdegup kencang sekarang.

Vel sudah ada di dekat Alena. Dia turun dari Neron lalu berjalan menuju Alena.

"Hai" ucap Vel.

Alena tersenyum canggung.
"Hai juga" ucap Alena.

Mereka duduk di kursi itu lalu diam. Canggung sekali!!!! Alena tidak suka ini!

"Jujur saja, aku suka padamu Alena. Bukan karena apa, tapi ini tulus dari hatiku" ucap Vel serius.

Alena menatap Vel. Kenapa dia langsung ke intinya?! Kenapa dia tidak basa-basi dulu? Dia jadi gugup sekarang!

"Tapi aku wanita, sama sepertimu" ucap Alena.

"Itu tidak penting kan? Sudah aku bilang, orang lain tidak akan mempermasalahkan itu" ucap Vel.

Alena menghela nafasnya.
"Jika aku bersamamu, kita tidak bia memiliki anak kan? Sedangkan kau adalah pemimpin kerajaan, dan pasti kau akan membutuhkan pewaris kerajaan untuk meneruskan garis keturunanmu" ucap Alena.

Vel terkekeh. Dia berdiri lalu menghadap ke Alena yang sedang duduk disana, dia menarik tangan Alena lalu mengarahkannya pada selangkangannya.

Wajah Alena memerah karena itu. Kenapa dia melakukan itu?! Tapi sebentar, kenapa rasanya beda? Dia menatap itu...

Kenapa menonjol?!!!!

'Apa yang barusan aku pegang?! Shit!' batin Alena.

Vel tertawa melihat wajah bingung Alena. Dia duduk lagi di samping Alena lalu memegang tangannya erat.

"Kau sudah memegangnya kan? Aku lahir dengan hal istimewa Alena, aku memiliki sesuatu yang seharusnya tidak dimiliki oleh wanita. Aku bisa menghamili mu dengan diriku sendiri. Jadi semuanya sudah beres kan?" Ucap Vel.

Alena masih terdiam. Maksudnya... She has a dick?!! Alena membulatkan matanya sangat terkejut, baru kali ini dia melihat dan memegang hal seperti ini!! Astaga!! Dia memegang itunya!!!

'Jadi ini rahasia yang dikatakan Lucas?!' batin Alena.

Vel mengguncang tubuh Alena yang sedari tadi hanya diam saja. Alena tersadar lalu menatap Vel.

"Jadi bagaimana? Kau mau menjadi kekasihku? Jika kau tidak mau tidak apa-apa, aku menerima keputusanmu" ucap Vel.

Alena berdehem. "Siapa bilang aku tidak menerimanya?" Ucap Alena.

Vel tersenyum lebar. "Jadi jawabanmu iya?" Ucap Vel.

Alena menganggukkan kepalanya, Vel terkejut lalu memeluk Alena. Dia terus mengatakan terimakasih di telinga Alena.

Vel melepaskan pelukannya lalu mencium Alena. Alena tersenyum lalu membuka mulutnya memberikan akses pada Vel.

Setelah beberapa saat, mereka melepaskan ciuman mereka lalu tersenyum kecil.

"Jadi kita mau kemana setelah ini?" Ucap Vel.

"Duduk saja disini, sebentar lagi aku harus pergi. Ibu Cristie pasti akan mencariku jika pergi terlalu lama dan pasti Julie akan mengomeliku nanti" ucap Alena.

Vel tertawa. Lalu mereka menceritakan tentang diri mereka masing-masing dengan tertawa.

Tanpa disadari, ada beberapa orang yang memperhatikan mereka dari jauh dengan menyeringai.

"Kita sudah tahu kelemahannya, nanti malam kita langsung saja menculik wanita itu" ucap orang itu.

"Ya, aku tidak sabar menunggu nanti malam" ucap orang yang satunya.

.

.

.

TBC

Me & The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang