Ratu Bae meremas gaunnya. Menahan agar tangisnya tidak pecah.

"Sulit mengatakan ini. Tapi aku harap kau bahagia dengan pria yang kau pilih. Menikahlah. Punya anak dan berbahagialah. Kau berhak bahagia. Akupun begitu. Aku dan Yerim akan hidup bahagia juga. Terimakasih kau telah memberikan seorang putri yang bisa menemaniku sampai aku menutup mata nanti. Terimakasih."

"Seokjin..."

Seokjin mengerjapkan matanya berkali-kali. "Selamat tinggal. Ini terakhir kali aku kemari. Kau berjanjilah untuk bahagia. Aku... merelakanmu sekarang..."

Air mata Seokjin kali inu mengalir begitu cahaya itu meredup. Benar-benar hilang tak bersisa dari pandangannya. Bae Joohyun... Joohyunnie...

"Kim Seokjin....!" Tangis Ratu Bae. Ia sendirian...

*

Jeon Jungkook menjalani rutinitas barunya. Mengikuti dan mengawasi Yerim. Setelah tugasnya selesai, Jungkook akan menuju ke tempat gadis itu berada. Jika ada yang bertanya, kenapa Jungkook berbuat demikian, jawabannya tidak tau.

Jungkook hanya ingin. Tetapi jika yabg bertanya Eunwoo, ia hanya berdalih memastikan gadis itu baik-baik saja. Takut jika mengalami trauma karena merasa di tempat yang seram ketika tersadar dari pingsan. Tau apa cupid dengan 'trauma'? Tapi Eunwoo hanya mempercayainya begitu saja.

Kali ini, bisa Jungkook lihat. Kim Yerim duduk di meja yang berbentuk lingkaran kecil dikelilingi oleh sahabat-sahabatnya. Cho Tzuyu, Choi Yeonjun, Mark Lee dan seorang gadis yang baru-baru ini Jungkook ketahui bernama Kang Mina. Mengembangkan ide biro jodoh menjadi sebuah cafè yang bertemakan cinta.

Sejauh apa yang Jungkook pahami, cafe yang baru berusia hitungan hari itu menyediakan makanan dan minuman kekinian, beragam warna, bentuk dan tetap mengusung tema 'cupid & love'. Meski demikian, di dalam cafè tersebut juga menyediakan formulir untuk blind date. Ada satu ruang yang sengaja dikosongkan untuk sewaktu-waktu bisa didekorasi sesuai keinginan klien. Mereka juga mulai menyediakan jasa untuk penyelenggaraan pertunangan atau makan malam romantis.

Jungkook tersenyum mengingat bagaimana dalam waktu seminggu itu, mereka bangkit dan memulai ide baru. Ide yang disimpan saat Yerim tinggal bersama bunda, direalisasikan ketika Yerim kembali.

"Hutang kita pada Tzuyu banyak," ucap Yerim yang mampu masuk ke dalam telinga Jungkook.

"Tenang saja. Anggap aku investor utama di sini," guyonan Tzuyu yang langsung mendapat sambutan tawa dari yang lain.

Benar. Untuk merealisasikan usaha mereka dalam waktu singkat, suntikan dana dari sahabat paling kaya alias Cho tzuyu sangat dibutuhkan.

"Semoga ini awal kebangkitan kita. Tak ada lagi pemaksaan agar perjodohan berhasil. Karena perasaan tak bisa dipaksa. Kita hanya menyediakan jasa untuk mempertemukan mereka. Bukan memaksa agar mereka harus bersama," ucap Yerim.

"Haha. Aku setuju," sahut Mark. "Selama ini kita stress kalau pasangan gagal. Tapi sekarang, bawa santai saja. Cafè kita sudah unik konsepnya. Pasti banyak yang akan datang dengan sendirinya."

"Tapi ada satu yang kurang," gumam Yeonjun.

Tatapan mereka berempat kompak menyiratkan 'apa' pada Choi Yeonjun.

"Aku dan Tzuyu. Mark dan Mina. Kau? Awas ngiler..."

"Hishh brengsek kau Choi Yeonjun!!!"

Dan terakhir, terjadilah aksi kejar-kejaran antara Kim Yerim dan Choi Yeonjun yang membuat Mark dan Mina tertawa sementara Tzuyu menggelengkan kepala. Heran kenapa ia bisa menerima si aneh menjadi kekasihnya.

"Lucu," gumam Jungkook.

"Kau menyukainya?"

Suara itu membuat Jungkook terkejut. Ratu? Sejak kapan wanita yang begitu ia hormati ada di sana?

Ratu Bae tersenyum. Menoleh pada Jungkook dengan penuh keanggunan. "Kau menyikai putriku? Menyukai Kim Yerim?"

"Maksud Ratu? Ehh.. t tidak. Saya tidak menyukainya,"jantung Jungkokk berdebar tak karuan. Hanya dengan pertanyaan sederhana itu membuat dirinya menjadi gugup.

Ratu Bae masih tetap tersenyum. "Jika kau, menyukainya... aku akan memberimu kesempatan."

"Kesempatan untuk... apa, Ratu?"

"Aku akan memberimu kesempatan untuk memilih. Bersama Yerim atau tetap di sini."

Pertanyaan konyol macam apa ini? Jungkook tak habis pikir akan mendapatkan pertanyaan seperti ini.

"Jika kau memilih di sini, perlahan lupakan Yerim. Kau hanya akan menyakiti dirimu sendiri. Jika kau memilih Yerim, aku bisa mengambil apa yang kau punya dan membuatmu menjadi manusia yang utuh."

Jungkook masih belum memberikan jawaban atau tanggapan apapun.

"Aku butuh jawaban secepatnya. Aku harap kau tidak akan menyesal seperti yang terjadi padaku. Lalu, jika kau memilih Yerim, aku akan sangat lega mendengarnya. Kau salah satu cupid yang ku percaya, aku yakin kau bisa menjaga putriku dengan baik."

.

Eunwoo tertawa mendengar keluh kesah Jeon Jungkook. Ia tau sahabatnya sedang dilanda kebingungan. Bagaimana bisa Ratu sendiri menawarkan hal itu? Eunwoo merasa lucu sedangkan bagi Jungkook tak ada waktu untuk bercanda.

"Kau sama sekali tidak membantu," Jungkook mendengus kesal.

"Maaf. Lucu sekali..."

"Sial..."

"Lalu keputusanmu apa?"

"Aku cerita agar mendapat saran darimu, bodoh!"

"Eits jangan marah.. bukannya kau yang disebut stupid cupid?" Ledek Eunwoo yang tau bagaimana Yerim sempat meledek Jungkook seperti itu.

"Ah sudahlah. Tidak ada gunanya aku di sini."

"Wait~~, ini sederhana."

"Eum?"

"Sangat sederhana. Kalau kau menyukai Kim Yerim, berjuanglah untuk dia. Kalau kau sama sekali tak tertarik, tetaplah di sini. Tapi melihat tingkahmu yang stupid itu, aku rasa aku tau jawabannya..."

"Apa?"

Eunwoo hanya tertawa lalu meninggalkan Jungkook begitu saja.

"Dasar cupid sialan. Huh... apa yang harus aku pilih?"

**

04 September 2021

STUPID CUPID √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang