30.permintaan

Mulai dari awal
                                    

"Jijik banget gue anjing!" Ceplos Deon.

"LO NGERTI NGGA SIH KALO GUE TUH NGGA SUKA LO GINIIN!!!! GUE RISIH SAMA SIKAP LO!!" Teriak Neylah.

Semua terkejut, untung nya di lantai ini hanya ada mereka saja jadi pengunjung lain tak merasa terganggu dengan teriakan Neylah.

"Ney!" Peringat Finky.

Aidar sampai tak bisa berkata-kata lagi, ia tak menyangka bahwa Neylah sebenci itu ternyata dengan sikap nya yang berusaha meluluhkan hatinya.

"Sorry Ney, maaf gue terlalu berharap lo bisa bukak hati buat gue, ternyata Lo risih sama sikap gue. Sorry." Ujar Aidar dengan suara lembutnya.

Neylah memejamkan matanya sejenak, matanya memanas ingin menangis. Kemudian ia beranjak dari duduk nya.

"Gue duluan." Setelah mengucapkan itu Neylah pergi meninggalkan mereka.

"Neylah!!!" Panggil Finky namun tak di sahuti oleh Neylah.

"Neylah kenapa sih?" Tanya Ayuna heran.

"Gue tau Neylah emang cuek dan jutek, tapi ngga biasanya dia kayak gitu." Ujar Finky.

"Mungkin emang dia udah terlalu kesel sama sikap gue selama ini. Gue yang salah kok." Kata Aidar, suaranya tak seperti biasa, kini melemah seperti kehilangan sesuatu.

"Kalo emang bener cinta sama Neylah, Lo harus bisa pastiin dan buktiin ke dia kalo lo emang pantes buat dia." Ujar Alvero pada Aidar.

"Percuma kalo dia emang ngga mengharapkan kehadiran gue!" Sahut Aidar.

"Jangan nething dulu lah bro. Coba lagi." Ujar Deon memberi semangat.

"Iya bener dar, mungkin Ney lagi ada masalah, makanya dia gitu tadi." Ucap Yaza.

Aidar tersenyum tipis pada mereka. "iya kali ya." Suara Aidar.

"Eh kalian lanjut aja makannya. Sorry jadi ganggu waktu makan kita."

"Udahlah mungkin Neylah lagi ada masalah." Ujar Alvero.

"Iya."

Sementara disisi lain, seorang gadis tengah menangis di mobilnya seorang diri. Ia menyesali perbuatannya tadi, ia menyesal telah membentak orang yang ia sayang.

"Aagghhhhh," parau nya sambil memukul-mukul setir mobil.

"Maaf, maaf, maaf, maafin gue!!" Kesal nya pada diri sendiri.

"Gue salah!!!! Gue bodoh!!!"

"Gue salah udah nyia-nyiain Lo dar!!!"

"Gue sayang sama lo, tapi gue ngga bisa Nerima lo!"

"Maafin gue dar, maafin, maaf." Lirih nya.

Ia benar-benar menangis meluapkan emosi dan kebodohannya tadi. Ia salah, ia bodoh tadi, ia tak mau seperti tadi, ia kelepasan.

Entah apa yang membuat gadis itu bersikap seperti tadi, sekarang ia menyesal dan hanya bisa menangis seorang diri.

"Gue sayang sama lo dar, bahkan dari awal lo deketin gue, gue udah baper sama lo. Tapi keadaan yang ngga memungkinkan kita bersama." Ucap nya pelan.

--------

Dua sejoli kini tengah berada di perjalanan di dalam mobil. Setelah masalah tadi tak lama kemudian mereka memutuskan untuk pulang saja, karena keadaan tadi membuat mereka menjadi canggung.

"Kira-kira Neylah kenapa ya Al?" Tanya Finky bingung.

"Mana aku tau lah sayang." Sahut Alvero.

"Huft, kasian deh liat Aidar tadi. Mukanya pasrah banget gitu." Ujar Finky.

ALVERO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang