" ngapain kak? " tanya Keyra.
" samperin aja " jawab Fatah. " tapi lanjutin dulu makan siang lo "
" penting ngga? " tanya Keyra lagi.
" bawel juga ya lo, pantes
Willy naksir " ujar Ozan keceplosan namun berhasil membuat Keyra menatap Ozan dengan tatapan heran. Apa maksudnya tadi." apa naksir?! " Cinta dengan suara cemprengnya membuat satu meja melihat kearahnya. " siapa yang naksir siapa?! "
" dasar ember! " Rico menjitak Ozan, mulut Ozan memang paling susah di ajak kompromi.
" maksudnya? " Keyra bertanya dengan wajah speechless.
" serius nih, siapa yang suka
Keyra? Siapa siapa? " Cinta dengan jiwa penasaran tingginya. Ia heboh sendiri." ngga ada, Ozan mulutnya belum di servis jadi gini, ngaco " sergah Fatah sebelum suasana menjadi semakin rumit.
Andai saja Willy ada di sana mungkin Ozan akan habis olehnya, sebab Willy tidak suka ada yang membocorkan apapun mengenai dirinya. Terlebih ikut campur dalam asmaranya.
Willy ingin Keyra tau dari dirinya sendiri bukan dari mulut orang lain.
Willy adalah tipe cowok gentle. Ia selalu melakukan dengan sikap dewasa dan bertanggung jawab.
" tau tuh! Mulut kaga ada otak ya gitu tuh, asal buka aja " Rico ikut memojokkan Ozan.
" tai lo! Sejak kapan mulut punya otak?! Lo PA banget Co! " umpat Ozan, sebenarnya ia sadar salah namun tetap berusaha terlihat kalem.
" samperin Willy aja Key, dia pasti nungguin lo lama " ucap Devan, cowok paling santai.
" dimana kak? " tanya Keyra, meski masih penasaran namun ia memilih diam. Mungkin tadi hanya lelucon saja.
" di lapangan, bawa air juga " tukas Fatah.
" gue di tinggal sendiri Key? " Tanya Cinta yang melihat Keyra bangkit dari duduknya. Keyra pasti akan menemui Willy dan ia makan dengan empat cowok ini.
" sorry Cin, gue duluan ya "
" tapi-- " ujar Cinta terpotong, pecuma juga karena Keyra sudah berjalan menjauh. Cinta mati gaya di meja ini. Ia clingak clinguk seperti maling yang tertangkap.
" santai aja, kiat ngga akan makan lo " ujar Devan, ia tau jika Cinta sedikit gugup saat ini.
Mendengar hal itu membuat Cinta bernafas lega. Setidaknya ada Devan si pujaan hatinya, ia sama sekali tidak menyangka bisa satu meja. Mimpi apa ia semalam hingga hari ini ia ketiban keajaiban. Selama ini bisa sedekat ini dengan Devan adalah mimpi semata bagi gadis seperti Cinta.
Cinta menahan senyum agar tidak terlihat bodoh.
" sekali lagi ember gue potong lidah lo Zan! Hampir aja lo bocorin " Fatah memperingati tegas.
Ozan terkekeh di tempat, ia sadar sendiri juga tidak tau kenapa mulutnya bisa seember ini. " iya sorry, khilaf gue "
" tai!, serba alesan lo khilaf " ujar Rico.
" kaya lo ngga aja Co " tutur Fatah.
" iya sih, haha! " kekeh Rico keras tanpa rasa malu. " emang sering khilaf gue "
Cinta hanya diam menyimak, sepanjang detik ia sibuk memperhatikan Devan yang tengah menyantap bakso. Keempat cowok itu sudah memesan sejak tadi, mereka mulai makan dengan selingan canda tawa terkecuali Devan yang fokus pada makan siangnya.
Devan sebenarnya sadar jika mata Cinta terus tertuju padanya, namun ia acuh karena ada hati yang harus ia jaga meski ia sendiri tidak tau itu berguna atau tidak dimata Lusy.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHUBER
Romancekisah ini berawal ketika Keyra tidak sengaja bertemu Willy, pemimpin geng besar di sekolahnya. Awal pertemuan yang jauh dari kata manis dan lebih terkesan kesialan bagi Keyra membuatnya enggan dekat dengan Willy, lelaki yang berhasil mencuri ciuman...
15. Welcom 1
Mulai dari awal