"G-gim-mana?" Jawab Luda terbatah.

Jiyeon menunjuk bibirnya dengan telunjuk kanannya.

Sudah Luda duga, ini lah yang akan terjadi selanjutnya.

"A-apa sih, ngawur kamu"

Luda berusaha mendorong Jiyeon, menghilangkan kegugupan nya.

Jiyeon menunjukkan wajah cemberutnya.

Oh ayolah kenapa harus wajah ini, Luda tidak bisa.

"Please, sekali aja, anggap aja morning kiss ya hehe" Jiyeon menunjukkan deretan giginya tersenyum.

"Ngga ah, udah ih lepasin Jiyeon, nanti diliat bibi kan malu masih pagi ini" Tangan Luda masih berusaha mendorong Jiyeon menjauh.

"Ngga ada bibi lagi belanja kalo pagi gini, please sekali aj--" Perkataan Jiyeon berhenti kala merasakan bibir lembut milik Luda itu mencium pipinya.

"Udah ya, sekarang lepasin, kita harus ke kantor" Dengan cepat Luda melepaskan tangan Jiyeon yang melingkar di pinggangnya saat Luda merasa tangan itu melonggar.

Jiyeon terdiam sebentar lalu selanjutnya ia mendekat ke arah Luda yang tadi sudah hampir duduk lalu menariknya lagi menghadap pada Jiyeon.

"Ngga adil nih, masa ciumnya waktu aku ngomong"

"Ulang lagi ulang lagi" Sambung Jiyeon.

"Ulang apa sih" Luda sebenarnya lebih ke arah malu sekarang bukannya marah atau risih.

Masalahnya mereka sekarang berada di ruang makan yang terhubung langsung dengan dapur, kalau ada orang yang tiba-tiba lewat atau muncul kan bisa berbahaya, mengingat rumah Jiyeon besar, pasti ada banyak pembantu dirumahnya ini yang bisa saja memergoki mereka berdua.

Jiyeon menunjuk salah satu pipinya "Ini, hehe..."

"Kan udah tadi, ini apalagi"

"Tadi aku ngga siap, sekarang baru siap jadi ulang hehe"

"Ck..yaudah kamu diem"

Jiyeon tersenyum mengangguk.

Luda memajukan wajahnya mendekat guna mencium pipi Jiyeon tetapi dengan seenak jidat lagi-lagi Jiyeon memalingkankan wajahnya menghadap depan saat wajah Luda mendekat, alhasil bibir Luda yang harusnya bertemu dengan pipi Jiyeon malah sekarang mengecup singkat bibir Jiyeon dan langsung menarik mundur wajahnya kala menyadari hal itu.

Luda memukul pelan pundak Jiyeon.

"Kamu ih, kebiasaan, tadi mintanya di pipi, trus tiba-tiba noleh, kan jadi kena yang lain"

"Hehe peace" Jiyeon mengangkat tangan kanannya menunjukkan dua jarinya membentuk V "Sekalian Da, nanggung kalo cuma di pipi hehe"

Haha hehe haha hehe mu lo Bon-_-

Luda memutar bola matanya malas.

"Kebiasaan banget"

"Hehe makasi sayang"

Luda duduk terlebih dahulu "Sama-sama, udah sana duduk, sarapan, nanti telat kita"

Jiyeon ikut duduk bersebelahan dengan Luda. Tangan Luda bergerak mengambilkan Jiyeon sepotong roti dengan isian selai coklat itu lalu menaruhnya diatas piring Jiyeon.

"Thank you babe" Jiyeon tersenyum.

Luda mengangguk, lalu mengambil sepotong roti lainnya untuk dirinya.

Mereka memakan sarapan sederhana itu sesekali diselingi dengan obrolan dari Jiyeon maupun Luda.

"Eomma jadi pulang kapan?" Tanya Luda setelah menggigit roti miliknya.

WE [ON GOING]Where stories live. Discover now