Beberapa jam berlalu, tepat pukul setengah dua belas malam, Jisoo hanya meringkuk di ranjangnya. bahkan rambutnya yang basah telah mengering. Ia tak bisa tidur lagi, hanya ditemani suara hujan yang mulai mereda dan pikirannya pada Taehyung. 

Dimana dia? Apa dia akan kembali ke Selatan? Apa aku benar-benar harus menjalankan hidup dengan rencana Ayah? Apa Taehyung baik-baik saja?

Tanpa alasan kini Jisoo merasa Taehyung berada di sini, aura yang Taehyung berikan selalu sehangat saat ini. Ia menghela nafas pelan, tidak mungkin ini terjadi.

Sesaat Jisoo termangu mendengar suara dari arah balkonnya. Ia mulai melirik ke arah sumber suara. Seharusnya Jisoo waspada, namun kini ia terduduk dan memperhatikan pintu kaca yang tertutup tirai putih. 

Ya, Tuhan Jisoo melihat bayangan hitam di sana. Bayangan itu mencetak sesuatu yang sangat tak asing. Ia kemudian bangkit mendekat perlahan, seraya mendengar langkah kaki samar, dan kenop pintu kaca itu bergerak. Seseorang membukanya perlahan, jantung Jisoo berdetak dengan kencang. Ingin tahu dan berharap yang ia inginkan benar-benar ada. Atau ini hanya mimpi?

Jisoo tercekat, saat tubuh kekar masuk dan kembali menutup pintu secara perlahan. Oh, Ya Tuhan! Ia kehabisan kata-kata untuk saat ini. 

Walau sosok yang berada beberapa langkah darinya mengenakan topi hitam dan scraft yang menutupi wajahnya di ruangan gelap ini, namun Jisoo dengan jelas mengetahui siapa pria yang ada di hadapannya.

Kim Taehyung.

Pria itu menggunakan jaket kulit hitam yang telihat sedikit menggenangkan air, pakaiannya yang lain adalah warna yang sama. Ini tidak nyata, bukan? Tidak mungkin pria itu ada di sini.

Jisoo tak menyangka, bagaimana Taehyung bisa masuk ke dalam rumahnya?

"Kim Taehyung?" Suara Jisoo keluar perlahan, memastikan. Pria itu membuka scraft yang menutupi batang hidungnya dan memasukkan ke dalam saku jeans.

Oh, benar dia Kim Taehyung. Jisoo hanya tertegun dengan bibirnya yang sedikit terbuka.

"Maaf aku baru menemuimu." Baritonnya memasuki indra pendengaran Jisoo, oh dirinya langsung melemas begitu saja. Dia sungguh Kim Taehyung.

Mengapa pria satu ini sangat sulit untuk ditebak? Perlakuannya sangat membuat Jisoo gemuruh merasa sangat dipentingkan. Taehyung sangat berani hanya untuk menemuinya, karena janji kemarin? Bagaimana cara pria itu memanjat rumahnya? Ini sungguh menegangkan. 

"Kau tak perlu memaksakan diri, Taehyung." Jisoo bergumam, ini beresiko tinggi dan ia tak ingin sesuatu terjadi padanya. Cukup sore tadi pria itu terlibat dalam masalahnya. Taehyung terdiam sebelum akhirnya mendekat mengikis jarak.

"Bagaimana bisa aku mengingkari janji padamu? Aku butuh untuk melihatmu secara dekat." Taehyung membuka topinya, lalu menyapu rambutnya yang terlihat sedikit basah dan berantakan dengan jemarinya.

"Bagaimana kau bisa masuk?" Tanya Jisoo sedikit gugup. Jujur, meski keberadaan Taehyung adalah yang paling utama namun adanya Taehyung membuatnya penasaran.

"Itu tidak penting, Jisoo. Apa kau baik-baik saja?" Taehyung mengalihkan.

Jisoo hanya mengangguk, lalu memperhatikan wajah Taehyung yang dekat dengannya. Terlihat lelah, namun tak mengurangi ketampanannya.

Sulit rasanya mengubah seluruh alur bagi Taehyung, setelah ia keluar dari halaman rumah Jisoo sore tadi. Seoyoon menghampirinya tak jauh dari sana, gadis itu menanyakan keadaannya dan bertanya dimana ia bermalam. Taehyung memberikan alamat sebuah penginapan, dan berkata ia butuh bantuan Seoyoon untuk bertemu Jisoo. Satu-satunya cara adalah menyelusup secara diam. Walau berat hati Seoyoon memberi arahan dimana kamar Jisoo, tapi ini darurat. Dan Seoyoon mengalihkan seluruh keamanan di rumah.

Circle Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang