07. What is love?

Mulai dari awal
                                    

"Bibir lo makin gede ya gue liat-liat. Abis nyipok Lisa?"

Sehun melotot. Kok Chanyeol bisa tau?

"Hahahaha dari muka lo, keliatan banget kalo yang gue bilang itu bener."

Sehun mengerjap-ngerjap. Ia berusaha menurunkan emosinya. Sehun menarik nafas.

"Gue belum pernah ciuman ama cewek."

Chanyeol mengangguk-angguk sembari menunggu kalimat lanjutan dari sobatnya.

"First kiss gue ilang gitu aja."

Chanyeol menepuk pundak sang sobat.

"Bukannya first kiss lo itu udah ilang diambil vivi?"

Sehun memutar bola mata, "Dia itu anjing, kaya Lo."

"Yauda sih santuy aja."

"Santuy pala lu. Masalahnya...."

Chanyeol melirik ke wajah Sehun.

"Masalahnya dia yang cium gue. Dan dia yang gue maksud itu Lisa." Sehun menjelaskan perlahan.

"APAAA?"

Ctak

"MASALAHNYA DIA YANG CIUM GUEEEE."

"Monyet, gue gak budek bangsat. Gue kaget." Chanyeol mengusap keningnya yang merah setelah disentil Sehun.

"Ya terus, Lo maunya gimana? Lo mau kalo lo yang nyium dia?"

Sehun nampak berpikir, "Ya engga juga. Gue gak mau cium dia dan gue gak mau kalo dia cium gue. Gue gak mau ciuman karena ciuman gue itu istimewa hehehe gak ada yang bisa dapetin ciuman gue selain,,"

"Selain siapa?" tanya Chanyeol.

"Selain gue sendiri."

"Bocah gendeng. Terima aja napa sih, sapa tau Lisa itu wanita sempurna yang Tuhan kirim buat Lo biar lo gak homo. Lo harusnya bersyukur ada cewek cantik yang mau nyium elu."

"Gue bukan homo, setan. Lagian Napa harus gue yang bersyukur sih? Harusnya dia lah yang bersyukur dapet ciuman dari cogan kek gue."

"Yayaya terserah."

Sehun mendengus kesal.

°°°

Junkyu meraih tas sang bunda, meminta agar ia diberikan coklat lagi. Jisoo menggeleng tak mengizinkan, ia memberikan susu dalam dot yang sudah dibuat sebelumnya sebagai gantinya. Anak itu menurut dan menyesap susu itu perlahan sampai mengantuk. Ia duduk di paha sang bunda.

"Lisa suka sama Papa?" tanya Jisoo sembari mengusap surai lembut Junkyu.

Lisa tentu mengangguk.

"Lisa cinta sama Papa?"

Lisa kembali mengangguk. "Tapi cinta itu apa?" Lisa bertanya polos.

Jisoo tersenyum sumringah lalu menjelaskan, "Cinta itu suatu emosi dari kasih sayang yang kuat dan bentuk ketertarikan. Perasaan cinta juga bisa ditandai dengan jantung yang berdegup cepat berbeda dari biasanya lho."

Lisa nampak antusias mendengarnya.

"Iya, Yisa suka deg-degan kalo sama papa. Berarti Yisa cinta papa?"

Jisoo menyentuh ujung hidung bangir Lisa gemas, "Bisa jadi."

"Tapi apa Papa juga cinta sama Yisa?"

"Lisa harus percaya, cepat atau lambat Papa pasti akan cinta sama Lisa." Jisoo senyum manis. Setidaknya dia sudah menanamkan rasa percaya diri untuk gadis itu. Ia hanya ingin mengurangi beban pikiran dari suaminya. Selain itu ia juga menginginkan Lisa agar menjadi adiknya. Jisoo sangat menginginkan seorang adik perempuan, yah walaupun hanya seorang adik ipar.

°°°

Jisoo, Junkyu dan Chanyeol sudah pulang. Mereka bertemu di pintu utama setelah mengobrol sedikit. Jisoo tak jadi menitipkan Junkyu karena urusan mendadaknya itu diundur. Ia juga sudah menitip pesan pada Sehun agar tak sering memarahi Lisa.

Sementara itu Lisa sedang berusaha merapikan dapur. Matanya melirik saat melihat Sehun datang dari arah kamar.

"Papa, maafin Yisa."

Sehun seperti menulikan pendengaran. Ia berniat membantu Lisa dalam diam dan tanpa menoleh sedikit pun ke arah gadis itu. Wajahnya datar macam triplek dengan alis tebal yang hampir menyatu. Masih kesal ceritanya.

Lisa diam. Ia mengambil sisa tepung dalam toples dan berniat menaruh di atas lemari penyimpanan sembari berjinjit. Toples sudah masuk dalam lemari namun baru setengahnya. Ia hanya perlu sedikit mendorong toples itu agar masuk sepenuhnya.

Lisa yang kesulitan membuat Sehun jadi geregetan sendiri. Mengesampingkan detakan jantungnya yang selalu berdetak cepat saat bersama Lisa, Sehun akhirnya membantu gadis itu.

Entah Sehun yang polos atau memang pure oon, Sehun sama sekali tak sadar kalau detakan cepat dari jantungnya itu bukan tanpa alasan.

Merasa ada seseorang di belakang lantas Lisa melirik dan telinganya tak sengaja mendengar detakan jantung Sehun yang cepat itu. "Jantung papa berdebar, berarti papa cinta sama Yisa?" tanya Lisa lucu penuh harap.

Toples tepung yang belum tersimpan sempurna itu Sehun lepaskan dari tangan. Lisa juga yang hanya memegang setengah badan toples membuat benda berbahan plastik itu terjatuh dan mengeluarkan isinya.

Semua tepung terjatuh. Wajah dan rambut Lisa ditutupi tepung seluruhnya. Sehun menahan tawa sedangkan Lisa meringis.

"Makanya jangan cerewet. Dasar cengeng."

Lisa sesenggukan dengan bibir melengkung ke bawah.

•••

Hai🖤
Ah ngerasa kurang PD sm chap ini. Ga tega sama Lisa yg digituin ama Sehun 😖 tapi mau gimana ini sudah kehendak ku~ eh?

Hehehe yang mau Sehun bucin Lisa ditunggu aja ya. Tadi juga kan mba Jisoo bilang "Cepat atau lambat Papa pasti akan cinta sama Lisa."

Bye, see you di next chap❤️
Jan lupa stream MV LALISA🔥🔥












140921
🐝luvi

babysitter || hunlis [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang