"Perasaan aku kenapa ga enak ya? kayak ada yang pergi?""Perasaan aja itu mah" jawab Rafan atas pertanyakan yang dilontarkan Jaya.
Jaya sudah ada dirumah, tadi pagi dokter sudah memperbolehkannya pulang. Jam kini menunjukan 19.57 artinya sebentar lagi waktunya makan malam.
"Halo jagoan, jagoan ayah. Ayo makan" tuh kan apa aku bilang!
Mereka duduk di meja makan dengan tenang, tanpa Jerico tentunya karena ia harus melakukan tugas kuliahnya.
Selesai makan mereka memilih menonton tv Menghabiskan waktu malam mereka sebelum beraktifitas di hari senin esok. 'Menyebalkan pasti akan panas panasan dibawah matahari' begitu kalau kata Rafan.
"Pemirsa kecelakaan baru saja dialami Bus yang ditumpangi para mahasiswa di xxxxxxx. Kendaraan itu berguling dan jatuh kejurang yang cukup dalam, Dikabarkan 4 orang hilang dan 16 orang meninggal termasuk pengemudi. Demikian informasi yang saya sampaikan. sampai jumpa"
Sunyi.
"Bus nya. Jerico? ngga kan mas?" Mata yuna kini berair menatap sang suami meminta kejelasan.
"Kita telfon Jerico ya? jangan panik, semua akan baik baik saja."
"Halo Jerico nak kamu gapapa?"
"Maaf ini keluarga pemilik hp? pak tolong datang Ke xxxx, maaf sekali pak saya tutup dulu keadaan sangat tidak terkendali"
Lalu telfon dimatikan sepihak.
"Siapin mobil" Perintah Taraka.
[ Kanarandra ]
"Jerico" lirih Yuna memanggil nama anaknya.
Tubuh Jerico dingin, wajah nya pucat. Tangisan, teriakan, memohon agar Jerico bangun. Sia sia, Jerico pergi . . .
Pria itu pergi, tanpa mengucapkan salam perpisahan.
Hancur, Yuna hancur, Raditya tak percaya akan ditinggal lebih dulu, jika ia tau akan kehilangan. Ia tak akan membiarkan anaknya pergi. Tak akan!
Jaya menangis histeris memeluk tubuh dingin kakaknya, Rafan menggenggam tangan Jerico sembari bergumam 'Jangan pergi'.
Jayden berlutut diubin yang dingin. Kakinya serasa tak bertenaga mengetahui kakaknya pergi meninggalkannya, Dan mustahil kembali.
Hayden terdiam, ia tak menangis. Bukan berarti dia tidak merasa kehilangan tapi ia masih tak percaya.
Kakaknya pergi?
Untuk selamanya?
ini mimpi?
Marcel menampar, menjambak, memukul badannya sendiri "INI MIMPI BURUK BANGUN MARCEL BANGUN !"
[ Kanarandra ]
Yuna pingsan setelah pemakaman Jerico, terlalu sedih kehilangan anaknya. Saat ia terbangun ia panik
"Aku harus menyembuhkan anakku yang lain, tidak ada yang boleh pergi lagi, Harus sembuh, jangan sakit, Hayden mana Hayden suruh di keruang operasi. Sembuhkan anakku" Panik Yuna, Raditya yang tak tau harus apa hanya bisa memeluk Yuna guna menenangkan istrinya.
"Tidak, tidak ada yang akan pergi. Tenang Yuna" bisik Raditya memberi ketenangan. Yuna terus berontak sampai bisikan itu terdengar. Wanita itu menatap suaminya sendu.
"Anak ku tidak akan pergi?" Raditya menggeleng sebagai jawaban, jujur sakit sekali melihat istrinya seperti ini.
"Anak ku akan sembuh?"
"Iya" jawab Raditya
"AARGG hiks mas hiks Anak ku , Jerico. Anak bunda hiks kembali nak" Teriak Yuna memohon anaknya kembali. Yuna menangis lagi, tak tau sudah berapa kali Yuna menangis. Ia tak bisa mengiklaskan anaknya. Ia ingin anaknya kembali!
[ Kanarandra ]
"Rafan" panggil Hayden.
"Hayden, kak Jerico" lirih Rafan. Hayden dengan cepat memeluk Rafan memberi sandaran.
Hayden membiarkan Rafan menangis, mengeluarkan kesedihannya. Hayden harus kuat untuk saudaranya.
Matanya menatap Jayden dan Jaya yang tertidur. Ia yakin kedua nya sangat sedih dan memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhnya.
Tangan Hayden mengelus punggung Rafan yang masih menumpahkan semuanya. Hayden tak memberi kata kata seperti 'aku yakin kamu kuat' atau 'yang sabar ya' ia hanya memberi sandaran untuk saudaranya menumpahkan kesedihan.
Ia tau kehilangan adalah perpisahan paling baik dan juga menyakitkan. Menyakitkan untuk teman dan keluarga yang ditinggalkan, Baik karena tuhan sendiri yang memisahkan Jerico dari dunia yang penuh kebohongan.
Sekarang Hayden tinggal menunggu gilirannya.
'Sebentar ya kak, nanti Hayden temani'
----------
Selamat tinggal kesayangan semua orang, Jerico . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanarandra [END] / Revisi
FanfictionDilarang menjiplak Cerita ini murni dari imajinasi saya Mulai : 17 - September - 2021 Selesai : 29 - September - 2021 ------ Tentang keluarga Kanarandra. Tentang Hayden yang harus merelakan apa yang seharusnya menjadi miliknya. Tentang Hayden yang b...