"Tidak ada, nanti saja ku katakan" jelas Bakugo lalu pergi meninggalkan ku sendirian.

-

Orang itu mau ngomong apa sih, buat penasaran saja.

Aku hanya menghela nafas dalam setelah itu berjalan keluar dapur dan menuju kamar kembali.

Rasanya tubuh ku sakit-sakit setelah menggendong manusia yang sedang akting pada saat ujian surat izin pahlawan sementara kemarin.

Lebih melelahkan jika harus membantu orang dari pada melawan penjahat, itu opini ku sih.

Hehehehe.

-

Bakugo pov:

Siang hari pun tiba.

"Cih mana guru sialan ini"

Aku sedang mencari Aizawa-sensei yang tidak punya gairah hidup itu.

Hingga akhir nya harus ku temui di asrama para guru.

Langsung mengetuk pintu lalu menanyakan dimana orang itu pada guru yang lain.

"Yo ada apa Bakugo" ucap sensei yang ditunggu-tunggu"

Tidak mau basa basi langsung saja keinti nya.

"Izinkan aku keluar wilayah sekolah dengan (y/n)"

"Hah? Kalian mau ngapain?" tanya kepo om om tua ini.

"Hanya sebentar, dia tidak akan ku bawa kabur"

Aizawa-sensei masih menatap aneh wajah Bakugo yang benar-benar serius.

Hingga terlintas suatu hal di otak guru satu ini.

"Jika kau macam-macam dengan siswi ku, aku tidak akan memaafkan mu!"

"Apa yang kau bicarakan, aku hanya ingin mengajak nya berjalan" ketus Bakugo keras.

Karna suara Bakugo yang sangat keras, membuat guru lain yang sedang bersantai melirik ku.

"Ah kau mau mengajak nya kencan ya" goda Midnight.

"BERISIKK"

Mendengar perkataan Midnight membuat wajah ku jadi membuat blush seketika.

"Jam berapa?" tanya Aizawa-sensei.

"Apa nya jam berapa?" aneh ku.

"Dari jam berapa kalian ingin keluar"

Eh maksudnya di izin in kan?

"Malam"

Mendengar kata "malam" sensei sedikit berpikir.

Sebenarnya sensei tidak memiliki pikiran buruk pada Bakugo, hanya menghitung waktu saja, hahaa.

"Oke dari jam tujuh sampai jam delapan malam" lanjut nya.

"Satu jam saja, YANG BENAR!"

"Kalau begitu tid-.."
"OKE"

Jawab Bakugo spontan.

Dari pada tidak dibolehkan sama sekali, lebih baik di oke kan.

Setelah selesai aku kembali pulang ke asrama.

Ini yang paling diperlukan...

Mau atau tidak jawaban (y/n) nanti.

"Siaalll"

-

Author pov:

Jam 15:43

Aku hanya bersantai di sofa seraya menatap layar handphone ku dan melihat postingan baru dari Hero-hero tampan.

Hingga seseorang datang menghampiri tempat duduk ku.

"Oi (y/n)" ucap orang itu.

"Ada apa Bakugo?"

"Kau bilang nanti malam kau tidak ada kerjaan kan?" tanya nya.

Aku menatap lekat mata nya dengan jarak dekat, lalu mengatakan.

"Apa kah mata ku berbohong, coba lihat jelas-jelas"

"Yasudah kau terlalu dekat" balas Bakugo.

Melihat wajah nya yang merah langsung di palingkan, aku jadi ikut seperti itu.

Aku langsung pergi duduk di ujung dekat tangan sofa.

Biar sekalian jauh nya.

"Bagaimana jika kita keluar asrama nanti malam" ujar Bakugo.

Sebenarnya agak terkejut sih, tapi aku juga bingung mau jawab apa.

"Mau ngapain?" tanya ku bodoh.

"Eh, h-hanya jalan"

Berusaha agar tidak terlalu kepedean dan berpikir biasa saja.

Maka aku menjawab...

"Boleh"

Setelah mendengar jawaban ku wajah dan tubuh Bakugo yang terlihat tegang menjadi lebih rilex seperti biasanya.

"Jam tujuh malam nanti, kutunggu di depan gerbang sekolah" jelas Bakugo.

"Ehh tapi kita belum minta izin"

"Tenang saja sudah ku urus"

-

Sesudah ia mengatakan itu, Bakugo langsung pergi meninggalkan ku.

Aku masih berusaha berpikir apa tujuan nya?

......

Stop harus tenang, t-tapii...































Bye, mau mikir kelanjutan nya dulu, skskksksk.

Aku upload nanti atau besok, gk pasti sih.

Tetap setia saja sama author.

Gak bakal dibikin sad end kok.

Nanti dah jingkrak² hasil beda, wkkwkw.

Jadiiii..























See you next chapter:3

Bakugo Katsuki Lover Suck♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang