Cuma Temen? |2|

Mulai dari awal
                                    

"Kaya gimana?"

"Gini lho baby Injunie ku sayang biar Echan yang manis ini bantu jelasin. Kamu temenan sama Jeno?"

"Iya." Renjun mengangguk dengan masih memeluk pinggang Jeno yang dibalas rangkulan pada pundaknya oleh Jeno.

"Kamu temenan juga kan sama Jisung?"

"Iya."

"Kamu suka peluk-peluk Jeno?"

"Iya, Jeno punya aku!!"

Haechan dan Jaemin merotasikan matanya ketika mendengar penuturan terakhir dari Renjun, jika hal yang seperti itu Renjun katakan sebagai hal biasa dalam pertemanan maka Haechan akan mencoba memeluk Jeno dengan erat dan  mengatakan kalau dia juga teman dari pemuda Lee tersebut jadi wajar saja jika dia memeluknya. Namun Haechan masih sayang telinga dan badannya yang sudah pasti akan mendengar ceramah gratis dari Renjun disertai dengan pukulan maut pemuda China tersebut.

"Kalo sama Jisung suka peluk-peluk juga?"

"Engga." Renjun menggeleng dan setelahnya dia menyadari sedikit kekeliruan dalam otaknya.

"Kalo sama Jeno juga suka cium-cium kan?"

"Iya."

"Kalo sama Jisung?"

"Engga lah!!"

"Kalo Jeno punya pacar kamu marah ga?"

"Marah lah!!" Ucap Renjun dengan berapi-api.

"Kalo Ji--"

"Udah Chan ga usah di lanjut. Intinya mah mereka sama-sama suka tapi gengsi buat nyampein satu sama lain and terjebak friendzone karena takut salah satunya ga ada rasa yang sama."

"Nah betul tu apa yang Nana bilang! Kalian itu bestfriend but love in each other."

Renjun langsung memandang Jeno yang juga kini tengah memandangnya dengan senyum mengembang di wajah bak samoyed tersebut.

"Kenapa?"

"Itu...."

"Udah ga usah dipikirin. Sini peluk lagi."

Jeno tau bahwa Renjun mungkin masih sedikit bimbang dan belum mau mengakui perasaannya terhadap Jeno, dan ya Jeno pun tak masalah karena sejujurnya dirinya juga baru menyadari bahwa perasaannya untuk Renjun lebih dari perasaan umum seorang teman pada temannya.

Jeno baru menyadari bahwa selama ini dirinya sejujurnya tak pernah suka ketika Renjun tengah dekat dengan dominan lain atau bahkan sampai memiliki hubungan dengan para dominan tersebut. Meski pada dasarnya Jeno juga pernah bahkan sering memiliki kekasih, namun pada kenyataannya Renjun masihlah menjadi prioritas Jeno di atas segalanya kecuali ibunya.

Dan ya sampai sejauh ini pun alasan kandasnya hubungan mereka dengan para mantannya juga perihal kecemburuan sang mantan kepada sosok yang katanya teman itu.

Jika Jeno sudah menyadari bahwa perasaanya untuk Renjun lebih dari yang seharusnya, maka lain lagi dengan Renjun yang masih bingung mengenai perasaanya pada Jeno. Renjun juga sering berpikir mengenai ucapan mantannya yang setiap putus hubungan pasti selalu membawa alasan dirinya yang terlalu dekat dan lengket dengan Jeno, memangnya salah ya? Begitulah pikir Renjun.

Setelah tiga hari berlalu pun Renjun masih saja belum mendapatkan jawaban atas setiap pertanyaan yang ada di dalam benaknya dan setelah curhat sekaligus bertanya pada ketiga sahabatnya yaitu Jaemin, Haechan dan Chenle. Maka Renjun harus membuktikannya supaya dia percaya dengan cara yang telah Haechan katakan padanya.

"Jeno."

Jeno yang sudah berdiri dari bangkunya bersiap untuk pulang akhirnya menghentikan gerakannya dan menatap Renjun yang masih setia duduk di bangku pemuda tersebut. "Ya?"

OS || NOREN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang