Bonus Chapter : 1

Mulai dari awal
                                    

Gala terlihat terkejut dengan jawaban Shalsa yang terlalu frontal. Shalsa tertawa keras melihat ekspresi Gala yang masih terkejut.

"Kenapa kaget gitu, lo suka sama gue ?" tanya Shalsa masih dengan tawanya.

"Iya,"

"Suka banget,"

Kali ini giliran Shalsa yang dibuat terkejut dengan jawaban frontal Gala. Tapi bedanya, laki-laki itu tidak menertawakan Shalsa. Gala menatap Shalsa dengan serius membuat yang ditatap merasa malu.

"Lo napa jujur banget si," ucap Shalsa malu. 

Gala akhirnya tersenyum. "Gemes banget sih," Gala lalu mengacak-acak rambut Shalsa lagi. 

Jangan tanya bagaimana kondisi Shalsa saat ini, yang jelas sudah hilang jiwanya.

Shal, yang diacak-acak rambut lo tapi yang berantakan malah hati lo.

"Gue juga suka lo," ucap Shalsa tiba-tiba. 

Membuat Gala yang awalnya fokus kembali mencari materi, kini beralih ke Shalsa. Tiba-tiba saja perempuan di sampingnya ini confess.

"Dari kapan ?" tanya Gala. 

Shalsa menggidikan bahunya. "Entah,"

"Jalanin aja dulu ya, nunggu sampe kamu bener-bener siap, yang jelas aku suka kamu, sayang, dan cinta sama kamu. Kamu yakinin dulu perasaan kamu, aku bakal nunggu sampai kapanpun itu," ucap Gala lembut.

"Shal, perihal rasa cinta itu gak bisa dibuat main-main. Jangan gegabah, pastikan rasa yang kamu punya milik siapa ? Apakah sudah siap menerima orang baru atau masih ingin diberi waktu untuk melupakan yang lama. Kamu pernah terluka sebegitu dalam, dan aku gak mau dan berusaha sebaik mungkin buat gak membuat luka untuk kamu," 

Shalsa menatap mata Gala tanpa memperdulikan yang lain. Mata itu sangat tulus, beruntungnya Shalsa bertemu laki-laki asing yang kini menjadi penghangat di hidupnya. 

"Dhipta, perihal rasa sakit yang pernah itu sudah hilang. Perihal rasa sayang gue ke lo itu benar-benar tulus,"

"Gue emang baru kenal sama lo 2 tahun ini, tapi sekarang emang benar-benar gue sadar kalo lo udah buat gue bangkit dari rasa sakit itu. Terima kasih banyak ganteng," ucap Shalsa.

Gala merentangkan tangannya lebar setelah mendengar ucapan Shalsa.

Bahagia, Gala bahagia sangat selama ini perasaannya akhirnya terbalaskan. Gala tidak pernah meminta Shalsa untuk membalasnya. 

Shalsa menyambut pelukan Gala, Shalsa masuk ke dalam pelukan hangat milik seseorang yang ia sayangi. Sudah lama Shalsa tidak merasakan kupu-kupu ini lagi.

"Dhipta, terima kasih,"

"Shalsa, terima kasih sudah mau membalas perasaan orang asing yang baru mengenalmu 2 tahun ini," 

Gala mempererat pelukan mereka. Shalsa tersenyum di dalamnya dan menggangguk.

Seakan  lupa dengan tugasnya, Shalsa memilih untuk berfoto-foto ingin mengabadikan hari ini. Hari spesial bagi keduanya.

Shalsa mengupload fotonya di aplikasi instagram. Dan tentu saja teman-temannya menjadi ramai. 

Ponsel Shalsa berdering, namun Shalsa tidak memperdulikan dan malah asyik menggoreng telur dengan Gala, karena tadi saat asyik berfoto, perut Gala tiba-tiba bunyi dan membuat keduanya tertawa.

Shalsa kembali mengambil ponselnya dan melihat banyak panggilan tak terjawab. Ada panggilan grup dari Gita, Dio, dan Dave ada juga panggilan grup dari Aureola dan Safira. 

Shalsa tersenyum melihat ucapan selamat mereka. Tentu saja hal tersebut membuat Shalsa terharu apalagi pesan dari Gita, Dio, dan Dave yang selama ini tahu sejatuh apa dulu Shalsa.

Ada satu pesan yang membuat Shalsa mengembangkan senyumnya lagi. Pesan tersebut dari laki-laki yang dulunya pernah mengisi hatinya dan memperlakukan Shalsa like a queen. 

Hai, ini Julio.

Cantik, apa kabar ?

Selamat ya, sudah menemukan tambatan hati baru. Dan  maaf untuk luka yang pernah aku kasih, tolong sampaikan terima kasih pada laki-laki pilihan mu. Jika aku bisa memutar waktu, aku akan memilih untuk kembali bertemu denganmu lagi. Akan memperbaiki perbuatan bodohku dulu. Auntynya Anulika sekarang sudah bahagia ya ? bahagia terus cantik. 

Shalsa, terima kasih sudah kuat. Terima kasih sudah menjadi baik-baik saja. Aku lega melihat kabarmu yang mengejutkan ini. 

Maaf. 

Aku tidak akan pernah berhenti meminta maaf pada perempuan cantik ini, aku sudah gila. Di sini aku menjaga Bulan dan Anulika dengan baik sesuai dengan amanah yang kamu berikan. Jaga diri baik-baik ya cantik, sekarang sudah ada laki-laki pilihan yang akan menjagamu selalu.

Shalsa, i love you. 

I love you so bad, maaf.

Ayo main ke Jakarta, nanti main bareng kayak dulu. Aku selalu menunggu kepulanganmu cantik. Cantiknya Julio, jangan sedih-sedih lagi ya. 

Oh iya, bulan depan Bulan akan lahiran anak kedua kami wkwk, kata dokter sih kembar wkwk. Gak nyangka aku bisa bikin 2 sekaligus. Dulu, kalau aku gak nakal pasti jadinya sama kamu. 

Ayo pulang, sudah 2 tahun. Gak kangen Jakarta ?

Kalau pulang, ajak kekasihmu ya. Aku ingin berterima kasih secara langsung.

Kamu hebat cantik, selalu.

Maaf.

Selesai membaca pesan dari Julio membuat Shalsa menjadi terharu lagi. Bukan, bukan karena Shalsa belum move on. Tapi, Shalsa terharu laki-laki itu sudah berubah dan menjaga keluarganya dengan baik. 

Gala seperti paham dengan keadaan Shalsa, lalu mengajak Shalsa kembali ke pelukannya. 

"Sekarang cantiknya Dhipta gak boleh sedih-sedih lagi ya. Bulan depan mau pulang nggak ? sekalian libur semester," tanya Gala.

Shalsa menoleh ke atas menatap mata kekasihnya. 

"Boleh deh, kangen mama sama papa,"

Gala mengangguk lalu mengusap kepala Shalsa dengan lembut.

"Besok aku ikut ke Jakarta sekalian mau minta izin ke orang tua kamu sama abang kamu buat macarin adiknya ini," 

Gala mencubit hidung Shalsa dengan gemas. 

"Terima kasih," ucap tulus Shalsa.

"Terima kasih cantik, kamu hebat,"

"Semua tentang kamu itu hebat," 

****

EHEHEHEHEHE

keknya bakal ada bonchap lagi selanjutnya. Terima kasih yang masih mau membaca cerita ini. Paipaiii

Bad Boyfriend [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang