BAB 11

6.9K 468 201
                                    

Thania berjalan angkuh dengan wajah cantik, ekspresinya datar dan terkesan dingin. Badan yang tegap dan mata tajam di balik kacamata hitam itu, membuat Thania mempunyai daya tarik dan karisma sendiri untuk menjadi pusat perhatian orang-orang di kantin.

Suasana yang tadinya ricuh, mendadak hening karena kedatangan si bad girl yang membuat semua tatapan tertuju padanya.

Semua bergidik ngeri, melihat wajah tidak bersahabat gadis itu, sedangkan di bagian pojok, terdapat beberapa anak OSIS yang melihat gadis itu dengan rasa penasaran.

"Itu, Thania, murid baru, kan?" tanya Akbar selaku anggota OSIS. "Kenapa tuh? Kayak badmood?"

"Abis berantem kayaknya?" Ucapan itu yang berasal dari Dito yang menjabat sebagai wakil sekretaris MPK.

Shaka menatap datar Thania, lalu pandangannya teralihkan ke arah Zoni yang baru saja memasuki kantin, wajahnya masam dan terlihat jelas dari bibirnya yang manyun beberapa senti.

Zoni berjalan ke arah bangku yang ditempati anak-anak OSIS itu. Dia duduk di samping Akbar, wajahnya ditekuk, membuat beberapa orang yang di bangku itu penasaran.

"Kenapa lo?" tanya Dito.

Zoni menggeleng, tidak mau menjawab.

"Kumat, nih, boc—" Perkataan Akbar terpotong oleh teriakan melengking dari arah bangku yang berada di tengah-tengah.

"Minggir lo!"

"Lo budek apa gimana, sih?!"

"Awas! Inces mau duduk!"

"Minggat sana! Hush-hush!"

"Ini bangku Inces!"

"Guys, seret dia!"

Thania memutar bola mata jengah karena tangannya ditarik-tarik oleh geng abal-abalan ini.

Thania berdiri, lalu menghempaskan tangan kedua gadis itu kasar. Bersedekap, lalu berujar, "Kalian belum tahu siapa gue?" tanya Thania sambil melirik name tag ketiga gadis itu gunakan.

Princes Alaya, gadis yang berdiri paling depan dengan rambut yang dikuncir dua, kemudian di sisi kanan dan di sisi kiri bagian belakangnya, terdapat dua gadis yang sama-sama memakai pita merah di rambutnya yang tergerai. Namanya Icha Syana dan Acha Syana.

Bisa Thania simpulkan, kedua gadis itu kembar.

"Ih, inces! Ini, kan, cewek yang di video itu!" jerit Acha histeris.

Icha menjitak kepala kakaknya pelan. "Jangan berisik!" Dia berucap ketus, lalu pandangannya teralihkan ke arah Thania. Dia menilai dari atas sampai bawah dan berdecak sinis. "Oh. Jadi, lo murid baru itu?"

Alaya mengangguk paham. "Ternyata lo yang bikin gue turun dari jabatan sebagai primadona."

Thania memutar bola mata malas. Sungguh, dia hari ini sangat malas berurusan dengan siapa pun. Mood-nya sedang tidak baik karena kejadian tadi yang tertimpa ember berisikan tanah tercampur tai ayam, digunakan untuk tanaman.

Sungguh! Thania sangat kesal, sedangkan Zoni yang melihatnya terkena musibah, dengan santainya tertawa di atas penderitaan orang lain.

Thania yang melihat itu marah. Tanpa sepengetahuan Zoni, dia membalasnya dengan berlipat-lipat ganda dan terjadilah aksi kekonyolan mereka di koridor, membuat beberapa murid terhibur dan tidak sedikit pula yang merekam untuk dijadikan kenangan suatu saat nanti.

"Ihh, Acha nge-fans banget tahu sama kamu! Huaaa! Akhirnya ketemu sama idola Acha! Hore!"

Thania terperanjat, dia terkejut saat tubuhnya tiba-tiba dipeluk oleh gadis yang bernama Acha ini. Ah, Thania bisa simpulkan bahwa Acha adalah gadis imut nan polos.

Thania tidak membalas, dia hanya tersenyum tipis.

Icha menggeram, dia menarik tangan Acha kasar. "Ngapain, sih, lo peluk-peluk dia?!" Icha berucap ketus, membuat Acha menunduk.

"Nggak seharusnya lo kasar sama kakak lo," ujar Thania tiba-tiba.

"Seharusnya lo hormati kakak lo meskipun sikapnya kekanakan dan polos. Bagaimanapun juga, dia lebih tua dari lo!" Thania menunjuk ke arah Icha.

"Bersikaplah layaknya seorang adik."

Thania menunduk, menatap kedua gadis itu dengan ekspresi dingin.

"Jangan pernah ganggu gue!" Setelah itu, Thania pergi meninggalkan kantin dan menyeret Acha untuk ikut dengannya.

....

GALANG CRISTIAN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

GALANG CRISTIAN

****

Telah direvisi

My Perfection Is Badgirl Where stories live. Discover now