09 | THE TRUTH UNTOLD

Mulai dari awal
                                    

Taehyung akhirnya juga ikut menitikan air matanya ketika mendengar Jimin. Hubungan Jeongguk dan Jimin itu sangat rumit dan sulit. Namun, Taehyung lebih miris pada adiknya yang sudah mengorbankan keluarga namun justru Jimin menolaknya. Meski begitu, dari penjelasan Jimin—Taehyung tahu bahwa Jimin melakukan itu bukan karna keinginannya namun itu demi kebaikan Jeongguk dan mereka sendiri.

"Hampir empat tahun ini Jimin-ah. Hampir empat tahun Jeongguk menderita menahan sakit karna dipisahkan denganmu. Saat dimana Jeongguk terpergok tengah bersamamu—ia bertengkar hebat dengan ayah hingga beberapa tamparan kuat ayah mendarat dipipinya. Bohong jika aku tak kasihan padanya, dia adikku biar bagaimana pun. Namun, aku hanya bisa diam karna memang hubungan diantara kalian itu tidaklah bisa diterima dengan mudah."

"Aku pikir setidaknya Jeongguk tak sia-sia melakukan hal seberesiko itu hanya untuk bersamamu. Namun jika kau saja membuangnya aku—"

"Aku tidak membuangnya hyung. Aku tidak pernah berhenti mencintainya. Bahkan aku menahan sakit hati ketika dengan sengaja undangan pertunangan Jeongguk hyung dan Saemi sampai padaku. Bahkan aku juga selalu menghindari pertemuan dengan orang tuaku karna aku masih sakit hati soal kejadian dulu."

"Aku melakukan itu semua demi Jeongguk hyung, aku mengorbankan perasaanku demi dia. Namun, dia justru mengorbankan segalanya untukku—membuatnya merasa terbuang dariku. Ini salahku! Seharusnya aku mendengarkan penjelasannya."

"Aku tidak tahu apakah benar atau tidak aku mengatakan ini padamu tapi ... Tolong temukan Jeongguk. Setidaknya aku tahu darimu bahwa ia baik-baik saja."

Jimin menyadari raut kesedihan ketika Taehyung mengatakan itu. Sayang sekali ia tidak bisa berbuat apapun—karna ialah yang menyebabkan Jeongguk berpisah dengan keluarganya. Jimin sangat menyesal akan segala kekacauan yang telah dibuatnya. Namun, mau menyesal pun tidak ada gunanya 'kan karna semuanya telah terjadi.

"Itu saja yang ingin kukatakan padamu Jimin-ah. Sekali lagi aku berharap jika kau yang menemukan Jeongguk sebelum orang lain—kau tahu apa maksudku."

"Terima kasih telah meluangkan waktu untuk berbicara denganku. Aku permisi ... Bersiaplah untuk konsermu."

"Baik hyung, aku juga sangat berterima kasih juga atas informasi mengenai Jeongguk hyung."

Taehyung bergegas keluar tanpa mengatakan apapun lagi selain anggukan singkat pada Jimin. Setelah kepergian Taehyung pun, Jimin masih terdiam memikirkan apa yang Taehyung katakan.

"Gguk hyung dimana ... Maaf karna Jimin, hyung pergi."

"Dimana pun hyung berada, tolong berjanjilah untuk baik-baik saja. Jimin sayang Jeongguk hyung."

⚜⚜⚜⚜⚜

[Seoul, Korea -;musim semi]

"Hey Jimin? Kau baik-baik saja?"

Jimin menghela nafas panjang setelah untuk kesekian kalinya didapati tengah melamun. "Aku tidak apa, Kay. Jangan khawatirkan aku."

"Kau tidak baik-baik saja, Jimin. Aku tahu kau pasti memikirkan Jeongguk kan?"

"Ini sudah hampir enam bulan Jeongguk pergi entah kemana—dan aku tahu kau pasti memikirkan itu."

"Baiklah aku mengaku, aku memang memikirkannya sejak tahu dia pergi dan tak kembali pada keluarganya."

"Sejak mantan tunangannya itu mendatangimu?"

Jimin mengangguk mengiyakan. "Terlebih sejak aku tahu alasan Jeongguk hyung pergi dari Tae hyung."

"Ya?"

[END] Within The Past [Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang