Gaun warna abu dengan jahitan bunga-bunga di bagian badan dan tile pada roknya.
"Aku suka ini! Membuat wajah dan rambutmu terlihat mencolok nanti Lav!" komentar Marla lalu bertepuk tangan.
"Great Hall pasti penuh warna saat Yule Ball!" ujarnya lagi, lalu disambut anggukan dari Lavender dan Padma.
"Lalu bagaimana denganmu?" tanya Padma penasaran, namun kakinya di senggol oleh Parvati di balik kolong tempat tidurnya. Dia masih merapikan dan mengembalikan gaunnya ke tempatnya semula.
"Uh em.. Maafkan aku Marl." tambah Padma membuat Parvati menyenggolnya lagi.
"Oh aku belum menyiapkan itu sejujurnya setelah insiden ini," Marla mengetuk bagian perutnya yang berbunyi karena penyangga.
"Sepertinya aku mengenakan jubah Hogwarts." sahut Marla santai sambil mengunyah keripiknya yang diambil dalam wadah samping nakas tempat tidurnya.
"Sebentar, aku tak yakin jika kau hanya mengenakan jubah Hogwarts. Itu apa?" tunjuk Padma yang sudah mendekat ke rak nakas yang terbuka tidak berpintu. Memperlihatkan paket dari Oliver.
"Oh iya, aku ada paket. Sebentar belum pernah aku cek." terang Marla lalu mengambil dan membuka isinya.
Ternyata di dalamnya ada sebuah kain, "Eh kain?"
Lalu Marla membentangkannya dan memperlihatkan sebuah gaun berwarna hitam dengan banyak manik.
"Marla! Gaunmu indah! Dari siapa?" ucap Padma antusias berlanjut penasaran. Dia duduk di karpet samping tempat tidur Marla sambil memegangi bantal Parvati.
Marla memperhatikan gaunnya, sederhana namun cantik, "Oh ini dari Oliver dan Ibuku," sahutnya cepat.
"Wah aku langsung teringat dengan langit malam penuh bintang," komentar Parvati saat melihat gaun Marla.
Parvati benar, gaun itu mirip langit malam yang penuh bintang.
"Kurasa aku tak ingat, kalau kita sedang musim dingin saat melihat gaunmu." tambah Lavender sambil menutup kopernya. Dia sudah selesai meletakkan gaunnya kembali.
"Jadinya kau ke Yule Ball dengan siapa?" tanya Padma penasaran lagi. Terkadang Marla tak nyaman juga dengan pertanyaan dari Padma, tapi ini pasti dipertanyakan tentunya.
"George," jawab Marla singkat.
Lavender ke tempat tidur Marla dengan menghempaskan diri secara dramatis.
"Apa? George Weasley?" ujar Lavender.
"Oh wow wow. Lav perlahan oke?" peringat Marla, mengingat sakitnya belum sembuh total.
"Sori sori.."
"Yap! George Weasley," ujarnya lagi.
"Dia jadi mengajak Cedric?" tanya Padma ke Parvati sepertinya suara itu harusnya jadi suara di dalam kepalanya tapi terlontarkan, membuat Padma menutup mulutnya.
Parvati tertawa, "Kau tanya saja dia kalau begitu,"
Marla membalas dengan tawa, "Yap, aku mengajaknya. Aku sudah melaksanakan janjiku ya.."
"Tapi kau ditolak?" tebak Lavender.
"Tet tot! Salah, aku membuatnya menolakku." sahut Marla santai.
"Hah? Bagaimana bisa?" sahut Lavender heboh diikuti rasa penasaran dari Padma, mengingat Parvati sudah tahu hal ini.
"Begitulah.. jadi Cedric bersama yang lain dan aku bersama George."
"Oh secara teknis aku sebetulnya membantu Colin Creevey dengan kameranya selama Yule Ball. George justru yang menyarankan hal itu," terang Marla lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blossom | Penggemar Cedric Diggory, Hogwarts, & Turnamen Triwizard
Fanfiction🌻Marla Wood siswi Gryffindor adalah adik dari Oliver Wood, teman sekamar Hermione Granger, dan penggemar kapten Quidditch Hufflepuff, Cedric Digory. Petualangannya di tahun keempat bersama murid Hogwarts, Beauxbatons, dan juga Durmstrang tanpa ad...
Kamar Perempuan Gryffindor (2)
Mulai dari awal