"Yahhh maafin yahh" bujuk Kila memperlihatkan wajah melasnya.

Afnan yang melihat itu sebenarnya sudah menahan senyumannya sedari tadi melihat usaha perempuannya untuk membujuk dirinya. Tetapi ia harus tetap menunjukkan raut datarnya untuk membalas perbuatan Kila yang cukup mengesalkan hatinya tadi.

"Hikss... Hikss... Afnann aku minta maaf" pinta Kila sudah mengeluarkan air matanya. Entah mengapa moodnya menjadi buruk karena Afnan yang terus mendiaminya seperti ini. Mungkin karena faktor dirinya yang berbadan dua membuat dirinya sedikit sensitif.

Afnan yang mendengar itu mendadak panik, bahkan orang-orang yang berada ditaman itu sudah menatap bingung ke arah mereka.

"Loh istri nya kenapa nangis mas?" tanya salah satu ibuk-ibuk yang melihat mereka bingung.

"Eh gapapa kok buk, lagi moodyan istri saya" balas Afnan kikuk, ia sebenarnya sedikit malu menjadi bahan perhatian orang-orang di taman ini.

"Ooo lagi hamil yah istrinya mas?" tanya ibuk lagi.

Nih emak-emak kepo amat dah, nanya mulu kayak Dora. Batin Afnan.

"Eh iya buk" balas Afnan dengan tersenyum paksa. Sedikit sebal dengan kekepoan ibuk-ibuk di depannya ini.

"Wah selamat ya mas, yaudah di diemin atuh istrinya, saya pergi dulu mas" ucap ibuk itu memberi selamat dengan tersenyum dan berlalu pergi.

Dari tadi kek perginya. Batin Afnan lagi. Terlalu sebal dengan kehadiran ibuk-ibuk tadi hingga Afnan melupakan Kila yang masih sibuk menangis dengan suara yang tidak terlalu kencang tapi cukup mengalihkan atensinya kembali.

"Eh sayang, kenapa nangis?" tanya Afnan cemas mengusap air mata Kila yang sudah mengalir.

"Hiks.. hiks kamu diemin aku mulu, malah tadi ngomong sama ibuk itu akunya dilupain " protes Kila yang membuat Afnan gemas dibuatnya.

Hanya karena ia mendiami dan berbincang dengan ibuk-ibuk yang keponya seperti Dora perempuan di depannya ini menjadi menangis.

"Udah yah, ini aku udah ngomong kok" tenang Afnan mengusap lembut pipi Kila.

"Tapi kamu masih marah" cicit Kila melihat Afnan yang tersenyum kearahnya.

"Ngga aku ngga marah kok, udah yah" ucap Afnan memeluk istrinya.

"Kamu laper ngga?" tanya Afnan setelah melihat Kila yang mulai tenang.

Kila hanya menjawab anggukan moodnya masih buruk membuat dirinya malas bicara.

"Yaudah yuk kita makan dulu"

🍃🍃🍃

Setelah weekend semalam dihabiskan dengan acara bersantai Kila dann Afnan kembali melakukan aktifitas nya kembali sebagai pelajar. Mereka pagi ini sudah siap dengan seragam masing-masing dengan Kila yang tengah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

"Kil kayaknya pulang sekolah aku bakal pergi ke kantor papa, buat belajar perlahan ngegantiin papa" ucap Afnan memberitahu kegiatannya nanti. Ia memang akan mulai belajar urusan kantor seperti apa yang kemarin ia sampaikan. Afnan ingin hidup lebih mandiri dan bagaimana pun juga ia sudah memiliki tanggungan yaitu Kila dan sebentar lagi anaknya.

"Iya udah, kamu semangat belajarnya yah" balas Kila tersenyum menyemangati.

Afnan hanya tersenyum menanggapinya. "Oya, kamu jadi pulang bareng Aulia kan?" tanya Afnan memastikan.

"Iya jadi kok, sekalian aku izin nemenin dia belik buku yah"

"Yaudah, kalian hati-hati kalau ada apa-apa telpon aku" nasehat Afnan pada Kila. Ia sedikit was-was melepas Kila dari penjagaan nya ia kembali teringat permintaan Bimo tempo hari yang lumayan membuatnya sedikit takut. Perhatikan hanya sedikit karena ia tidak mau ketakutannya itu menjadi kelemahannya untuk cowok itu.

Kila hanya mengangguk dan tersenyum menanggapi ucapan Afnan dan mereka pun kembali menikmati sarapan masing-masing.

🐾🐾🐾

Di kelas.

"Pagii anak-anak" sapa guru wanita itu pada siswa-siswinya.

"Pagii buk" balas mereka serempak.

"Tak terasa sebentar lagi kalian bakal melaksanakan ujian akhir padahal sepertinya baru semalam kita berjumpa, ibuk mungkin bakal merindukan kalian" ucap guru wanita itu yang bernama buk Nur dengan raut wajah sedih atau pura-pura sedih. Hanya buk Nur dan tuhan lah yang tahu xixi.

"Ah ibuk ini bisa aja, saya juga rindu kok sama ibuk" balas Joko ngelantur membuat seisi kelas menyorakinya.

"Huuuuu"

Kila dan Aulia yang melihat ricuh teman sekelasnya menyoraki Joko hanya tersenyum geli. Memang di kelas mereka Joko lah yang menjadi pencair suasana. Sehari saja cowok itu tidak masuk, kelas mereka akan sepi seperti kuburan ditambah lagi kelas mereka adalah kelas IPA yang katanya siswa-siswi yang berada di dalam nya adalah orang-orang yang serius.

"Tenang anak-anak tenang, oleh sebab itu karena Joko rindu pada ibuk sekolah kita akan mengadakan acara perpisahan keluar sebelum melaksanakan ujian" balas buk Nur sedikit menanggapi gurauan siswanya tersebut.

"Yeyyyyyy" bales serempak siswa-siswi kelas Kila.

"Lope segudang buk untuk ibuk" lontar Joko teriak membuat bentuk tangannya bergambar hati yang langsung disambut kembali oleh sorakan teman-temannya.

Di tempat lain.

"Lo liat Kila apa yang bakal gue lakuin sama Lo" kekeh sinis orang itu mendengar kabar sekolah mereka akan mengadakan acara perpisahan di luar.

TBC

AFSHA |Tamat|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang