Tapi, masih ada banyak hal yang harus ia takluk kan. Seperti usaha yang layak untuk bisa menyaingi George, dengan begitu Arthur bisa mendapatkan kekuasaannya sendiri dan bisa hidup tenang bersama Leo.
Tentu nya semua itu tak mudah, sampai sampai pilihan terakhir Arthur adalah pulang ke kampung halaman yaitu Canada, tepatnya di kota Alberta. Ada sebuah lahan pertambangan yang tidak diteruskan, Arthur dan Matheo sedang berjuang untuk mendapatkan ijin operasional pemerintah disana. Arthur akan membangun bisnis batu alam dan batu bara. Ia harus bergadang beberapa hari bersama Matheo untuk memperjuangkan itu, jika tidak maka rencananya ini bisa saja tercium oleh George dan itu akan menghancurkan semuanya.
Syukurnya, berkat bantuan Tuan Scarlett yang ternyata paham dengan pekerjaan seperti itu, beliau memberi gambaran kepada Arthur tentang langkah yang harus diambil, termasuk surat ijin pengrekrutan tenaga kerja pertambangan. Sungguh rumit namun semuanya berjalan perlahan tapi pasti.
Arthur tak bisa kembali ke sisi Leo jika dirinya masih belum berhasil memenuhi target nya sendiri. Meski begitu, keamanan Leo sungguh di jaga ketat oleh orang suruhan nya. Clark juga akan selalu siap bila mana suatu hari Leo sudah berada pada puncak kehamilannya. Meski Arthur merasa payah dan sakit karena tak bisa menemani Leo disampingnya, tapi setidaknya perasaan itu menjadi tamparan baginya untuk jangan berleha leha dan harus serius dalam pencapaian ini.
"Clark, kapan kira kira bayinya keluar?"
"Astaga, bisakah gunakan bahasa yang lebih manusiawi. Perkiraannya masih 3 bulan 2 minggu lagi."
Arthur terdiam, jika ia bekerja lebih giat lagi harus nya waktu singkat begitu bisa cukup untuk nya. Arthur pun menanyakan lebih banyak hal kepada Clark tentang kondisi mental Leo disaat seperti itu, syukurnya jawaban dokter pribadi nya itu bisa menenangkan hati. Tak terasa 1 jam lebih Arthur bertelepon dengan Clark hanya untuk membahas kondisi Leo, meski pada akhirnya sambungan telepon harus berakhir namun Arthur malah jadi semakin rindu dan penasaran dengan Leo.
"Anda tak mau berpamitan dulu dengan Tuan Leo?"
Matheo yang sudah terbangun pun merasa sedikit kesal dengan sikap Arthur yang gila kerja seperti ini. Setidaknya menurut pendapatnya, Tuannya itu harus menemui Leo untuk salam perpisahan. Apalagi di Canada nanti mereka akan super sibuk, tak ada waktu untuk berleha-leha. Namun Arthur menggeleng, entah apa yang ada di pikiran lelaki itu. Dalam setiap keputusan yang dia buat, sama sekali tak tersirat sebuah keraguan dan penyesalan. Seolah olah Arthur meyakini bahwa ia akan sukses besar tanpa cacat sedikit pun.
"I'm the owner of that house.. yes, can you fixed it for me? I'll be there on saturday, thanks."
Arthur, entah telepon yang keberapa untuk hari ini. Pria itu benar benar serius, Matheo jadi sedikit tergerak dan mulai menyelesaikan pekerjaannya juga. Pasport dan tiket pesawat sudah siap, tinggal kesiapan mereka dan kondisi hunian disana. Tapi seperti nya tak perlu khawatir karena Arthur sudah menangani nya dengan baik.
"Hei Matheo, apa bayi yang baru lahir tak boleh naik pesawat?"
"Anda berniat membawa Tuan Leo dan bayi nya ke Canada juga?"
Matheo merasa heran saat melihat Arthur mengangguk, harusnya Tuannya itu tahu jika bayi baru lahir tentu saja tak boleh keluar kemana mana. Sikap tak sabaran Arthur mengerikan.
"Mungkin jika usia nya sudah lebih besar, baru memungkinkan."
"Sepertinya menetap di Canada tak terlalu buruk, cuaca disini terlalu panas untuk bayi kan?"
"Tuan... di Canada pun cuacanya terlalu dingin untuk bayi mu."
Disepanjang waktu bekerja secara tak sadar keduanya terlalu asik membicarakan bayi Arthur hingga malam pun datang dan keduanya memutuskan untuk istirahat. Setidaknya bagaimana pun keadaan mereka saat ini, mereka harus mempunyai motivasi yang kuat untuk terus bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSANE [Man×Boy]
Romance[SUDAH TAMAT] Dunia memang sudah gila. Maka saat jalan hidup Leo sudah ditentukan oleh kedua orang tuanya pun ia tak marah. Tak pula sedih ketika ia harus mengorbankan masa mudanya demi uang. Hidup nya sepenuhnya dilepas oleh orang tuanya, menjadika...