19. Session

Mulai dari awal
                                    

"Ah... apa kau baru saja menyindir ku?" tanya Mr. Jung sambil menatap remeh Haechan.

"Tidak, saya tidak berani menyindir anda tapi jika anda merasa tersinggung mungkin saja," jawab laki-laki itu, Mr. Jung membuka kacamata yang sendari tadi bersenger di wajahnya lalu kembali memperhatikan Haechan dari atas ke bawah.

"Apa kau sudah tidak sabar melihat teman kecilmu itu berada di sel tahanan, Seo Haechan?"

Perdebatan sengit antara anak pemilik perusahaan no dua dan anak pemilik perusahaan no satu kian memanas,  sepertinya memang di antara mereka ada yang menyimpan dendam pribadi sudah sangat lama,  Sungchan yang berada di kursi kemudi hanya bisa terdiam tak berani menyela pembicaraan Tuanya ataupun Mr. Jung dia fokus melihat kedepan karena sekarang jalur udara sudah sama penuhnya dengan jalur darat, di isi oleh pengguna Hoverboard, mobil terbang, pesawat, taxi express, serta orang-orang yang memakai sayap berbentuk peri di tubuhnya.

Kepadatan penduduk membuat mereka dipaksa harus memikirkan bagaimana caranya bertahan hidup di bumi sempit ini, bahkan harga tempat tinggal sudah menjulang tinggi dan tidak ada tempat yang tersisa semua sudah ada pemiliknya,  padahal kalau kita berpikir secara logis tanah-tanah tersebut sudah ada sebelum manusia lahir tapi kenapa mereka dengan seenaknya mengaku kalau itu punya mereka?

"Hahaha seperti nya Mr. Jung Sangat percaya diri ya hari ini."

"Tentu saja, aku sangat tidak sabar dengan hari ini SEO Haechan, HUANG Renjun... karena ulahmu aku jadi harus menunda peresmian portal itu iya kan Na?"

Laki-laki yang biasa di panggil Na atau Na Jaemin adalah salah satu bawahan Mr. Jung yang paling dipercaya dan sudah menjadi tangan kanan nya sejak lama, sosok Na itu hanya tersenyum miring ke arah layar hologram tak berkata sedikitpun kepada temannya, Ya dia adalah Na Jaemin teman Renjun semasa Remaja hubungan mereka berdua mulai kembali terikat saat masa-masa kerja walau memang tak seakrab dulu. Jaemin juga sekarang sudah mempunyai asisten sendiri sejak awal masuk Jung Company yaitu Liu.

"Ah baiklah kalau menurut Anda begitu, saya bisa apa kalau melawan anak pemilik perusahaan teknologi terbesar di dunia ini?" goda Haechan membalas senyuman licik Na, Mr. Jung tertegun mendengar perkataan Haechan dia tidak menyangka bahwa Haechan akan seberani ini dengannya.

"Kau jangan merendah SEO Haechan, apa kau lupa bahwa kau adalah anak seorang pemilik perusahaan teknologi transportasi terbesar? Dan itu hanya dimiliki oleh keluargamu Seo, tapi tak lama setelah itu aku lah yang akan menduduki peringkat itu dengan portal ini." Lengan Haechan mengeras menampilkan otot-otot yang terbalut has berwarna biru dongker Renjun yang mengetahui Haechan akan segera mengamuk menggenggam tangan pemuda tan itu mencoba menenangkan.

Dia tidak mau Haechan gegabah dan hukuman dirinya akan diperberat

"Sudah jangan di tanggapi, Mr. Jung cuman mau jebak kita, Chan," bisik Renjun di telinga Haechan, lalu dia menatap sengit kearah Mr. Jung, Mr. Jung yang merasa di perhatikan oleh Renjun mengalihkan perhatian nya pada anak berambut hitam pekat itu.

"Hei kenapa ada apa, Renjun? apa kau dendam karena Tuan mu ini akan menempatkanmu di dalam sel besi?"

"Maaf, Tuan. Tapi saya tidak pernah menjatuhkan reputasi seseorang hanya karena masalah pribadi ataupun kedudukan, dan lagi saya tidak tertarik takut dengan ancaman Mr. Jung sekarang."

Tak berselang lama layar hologram itu mati,  telpon diputuskan secara sepihak oleh Mr. Jung entah karena apa, tidak mungkin karena masalah sinyal atau koneksi jaringan di sana jelas sudah 9G jadi tidak akan lag,  Haechan sempat melirik sedikit ke arah monitor sebelum Mr. Jung mematikan nya secara sepihak wajah Mr. Jung sangat kesal setelah mendengar perkataan Renjun padahal Haechan saja tidak mengerti apa yang Renjun katakan tadi mengapa Mr. Jung bisa seperti itu Haechan juga tidak tahu-menahu

Déjà vu || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang