Tentang Mikoto

Mulai dari awal
                                    

Hinata merasa sangat sedih saat mendengar hal itu. Sayang sekali, wanita sebaik itu disia-siakan oleh pria berengsek seperti Fugaku. Oh, jangan lupakan ayahnya sendiri yang juga seperti itu.

Kenapa dunia begitu tidak adil untuk orang-orang baik?

Dalam hatinya, dia berjanji akan membantu tunangannya ini untuk menemukan siapa wanita di balik semua ini dan membuat kedua orang tua Sasuke bercerai agar kebahagiaan yang sesungguhnya datang untuk keluarga Uchiha.

Beberapa hari kemudian,

"Bagaimana, Kiba? Kau sudah menemukan apa yang kusuruh?"

Di seberang sana, Kiba menggeleng, "Ini tidak mudah, Hinata. Seperti yang Sasuke bilang, selingkuhan Fugaku sulit sekali dicari identitasnya. Sepertinya dia sangat dilindungi, apakah karena dia orang penting?"

"..."

"Tapi, aku dengar dulu Fugaku sering berkunjung ke bar malam dan menghabiskan malam di sana. Mungkinkah jika selingkuhannya berasal dari sana?"

Tanda tanya seketika muncul di pikiran Hinata. Apa mungkin mereka bertemu di sana?

"Selidiki di bar mana saja Fugaku sering berkunjung dan pernah bercinta dengan siapa saja."

"Ya, ya, baiklah." Lalu sambungan telpon pun terputus.

Hinata pun tersenyum miring, sesuai dugaan, mencari selingkuhan Fugaku memang tidak mudah. Tapi, Hinata punya 1001 cara untuk menemukannya.

Hinata The Troublemaker

Hari ini adalah jadwal Hinata untuk menjenguk Mikoto di rumah sakit. Di siang hari, Hinata sudah bersiap untuk berangkat. Tapi langkahnya terhenti ketika dia berpapasan dengan ibunda 'tercinta'nya.

"Oh, kau mau pergi ke mana?"

"Bukan urusanmu,' balas Hinata ketus.

Anehnya, Kaguya justru tersenyum-senyum seperti orang gila.

"Kau pasti ingin mengunjungi Mikoto kan?"

Tak mendapat jawaban dari Hinata, Kaguya pun berjalan mendekat dan berbisik, "Katakan padanya, aku turut berdoa untuk kesembuhanmu," katanya lalu segera berlalu melewati Hinata dengan senyuman yang menurut Hinata aneh.

"Ada apa dengan nenek itu," gumam Hinata sambil menaiki mobilnya.

Singkat cerita, Hinata pun sampai di rumah sakit. Terlihat Sasuke sedang mengupas apel untuk Mikoto di samping ranjangnya.

"Lihat! Sasuke, Hinata sudah datang," ucap Mikoto sambil menarik Sasuke mendekat.

Wanita muda itu tersenyum dan masuk, mendekati Mikoto dan mencium punggung tangannya. "Selamat siang, Oba-san."

Mikoto tersenyum lembut dan mengusap rambut halus Hinata, "Bukankah sudah kubilang untuk memanggilku Kaa-san saja?"

Hinata tertawa kecil, "Ah, maafkan aku. Aku masih belum terbiasa,Oba-san."

"Hm, tidak apa. Bagaimana kabarmu, nak?"

"Hinata baik-baik saja. Oh ya, Kaa-san mengatakan padaku bahwa dia berdoa untuk kesembuhanmu, Oba-san."

"..."

Dalam sedetik, raut wajah Mikoto yang tadinya terlihat bahagia berubah menjadi pucat pasi. Hinata baru hendak bertanya ketika Mikoto tiba-tiba terkena panick attack dan bergerak gelisah dan panik lalu menangis.

Sasuke panik, dengan gesit pria itu menekan bel untuk memanggil dokter. "Kaa-san, tenang! Ada apa denganmu? Kaa-san!"

Di tengah kegaduhan itu, pikiran Hinata langsung dipenuhi berbagai pertanyaan tentang apa penyebab reaksi Mikoto terhadap nama Kaguya, dan bagaimana senyuman Kaguya ketika dia mendekati Hinata siang itu,

Beberapa menit kemudian, Mikoto menjadi jauh lebih tenang setelah disuntik oleh obat penenang oleh dokter.

Dokter itu mengatakan, "Sepertinya ada sebuah pemicu atas panick attack yang ia alami. Aku rasa pasien harus diberikan waktu sendirian beberapa waktu, dan usahakan untuk jangan mengungkit pemicunya di depan pasien."

Mendengar hal itu, Sasuke dan Hinata menatap satu sama lain. Setelah dokter itu pergi, Sasuke membawa Hinata ke luar kamar dan mengajaknya berbicara.

"Bagaimana bisa nama Kaguya membuat Kaa-san menjadi seperti ini?" tanya Sasuke to the point.

"Aku juga berpikir seperti itu. Siang ini ketika aku ingin berangkat menuju rumah sakit, aku berpapasan dengannya. Dia tersenyum, terlihat sangat senang dan mengatakan itu padaku."

Sasuke mengernyit, "Hinata?"

"Ya?"

"Bukankah yang mengetahui kalau Kaa-san dirawat hanya aku, kau, dan Itachi-nii?"

Hinata membelalakkan matanya.

Bersamaan dengan itu, dering telepon mengalihkan perhatian keduanya. Ternyata itu berasal dari ponsel Hinata. Dengan enggan, Hinata melihat siapa orang yang menelponnya.

'Kiba'

"Ada apa?"

"Aku sudah menemukan bar apa yang sering dikunjungi oleh Fugaku. Bar itu terletak di kota X, bernama Magic Bar. Aku sudah datang ke sana untuk mencari informasi di tempat itu. Ada satu orang yang bernama Kuro, dan dia mengatakan padaku bahwa Fugaku sering mengunjungi bar sekitar 20 tahun yang lalu,

Dia bilang Fugaku sering berkunjung ke bar karena ingin bertemu dengan salah satu wanita yang bekerja menjadi pelayan di sana. Dari list karyawan yang pernah bekerja di bar itu sekitar 20 tahun yang lalu, aku menemukan satu nama yang familiar. Kau pasti akan terkejut saat mengetahuinya."

"Siapa nama karyawan itu?'

"Kaguya."

To Be Continued.

Jadi, sebenernya si Kaguya ini siapasi? Tunggu chapter depan/besok okeeh, soalnya aku nulisnya dadakan banget (dasar author malesan emang)

Kiba bener-bener keren sih, dia pinter banget nyari informasi yang Sasuke sendiri cari aja susah (kok bisa susah kenapa hayo?) padahal baru beberapa hari aja sejak Hinata nyuruh dia.

Btw, kalo kalian ada nemu plot hole di cerita ini, komen aja ya jangan malu-malu. Soalnya aku pelupa banget hehe

Stay safe, and stay healthy!

See you in the next chapter!

2 Desember 2021

[4] Hinata The Troublemaker (discontinued) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang