Gerry
Yaudah Ma, gpp kokMarissa
Maaf banget ya, sayang. Mama janji besok-besok Mama akan ganti semuanya oke?Gerry hanya bisa menghela napas kasar dan berusaha tersenyum tegar, ia benar-benar tak menyangka semua yang sudah ia rencanakan akan gagal begitu saja. Gerry membuang wajahnya ia tak berani menatap Papanya karena Anton terus saja menatapnya sejak tadi.
Tapi ketika Gerry mencoba menatap ke arah lain, matanya langsung tertuju pada wanita yang baru saja masuk ke dalam Restaurant tersebut yang dimana tempat Gerry dan juga Papanya berada disana saat ini. Gerry memicingkan kedua matanya dengan terus menatap wanita yang sedang bergandengan mesra bersama laki-laki disampingnya.
Marissa
Sayang kok kamu diam aja? Kamu baik-baik aja kan? Gpp kan kalo kita ganti sama hari lain?Ucapan Marissa masih belum juga mendapat respon dari Gerry dan ketika Marrisa melihat ke layar Handphonenya, sambungan telepon diantara mereka masih tersambung tapi mengapa tidak ada jawaban sedikit pun dari Gerry disana.
Marissa
Hallo, Ger? Kamu masih dengar suara Mama kan Nak?Gerry
Mama dimana sekarang, Ma?Marissa
Mama lagi di jalan mau siap-siap pergi meeting, sayang.Gerry
Mama gak bohong kan sama Gerry, Ma?Marissa
Lho, sayang mana mungkin Mama bohong sama kamu, Nak.Gerry terus menatap ke arah Marissa yang sekarang sudah berada disalah satu meja yang jaraknya sedikit jauh dari tempat Gerry saat ini. Matanya terus menatap tajam ke arah laki-laki yang tengah bersamanya. Gerry terlihat bangkit dari tempatnya dan memutuskan untuk menghampiri Marissa, kini kedua matanya tak bisa bohong, mata Gerry mulai berkaca-kaca melihat kebersamaan Mamanya dengan laki-laki yang sama. Ketika dirinya pertama kali sempat memergoki Mamanya saat itu, Gerry mulai melangkahkan kakinya menuju meja Marissa dengan sambungan telepon diantara mereka yang masih tersambung.
"Lho, Ger. Lo mau kemana?" tanya Ziva bingung melihat Gerry yang mulai pergi melangkahkan kakinya.
Ziva dan juga Anton sontak langsung ikut terbangun dari tempatnya, mereka berdua sama-sama terkejut ketika Gerry yang ternyata ingin menghampiri Mamanya disana.
Anton dan juga Ziva memutuskan untuk segera mengikuti Gerry.
"Oh, jadi Mama bohongin aku?" ucap Gerry membuat Marissa mengerjap kaget.
"Gerry?" gumam Marissa begitu syok. Gerry langsung mematikan sambungan teleponnya dan memasukan handphonenya ke dalam saku celana miliknya.
Ziva tak kalah terkejutnya dengan Marissa sekarang, Ziva benar-benar tak habis pikir melihat semua kelakuan Marissa saat ini. Tapi, berbeda dengan Anton sepertinya ia tak begitu kaget melihat kebersamaan istrinya dengan laki-laki yang kini sedang bersamanya. Karena hubungan Anton dan juga istrinya memang sudah merenggang sejak lama dan itu dikarenakan adanya orang ketiga dan orang ketiga tersebut adalah Doni.
Karena sejujurnya Anton sudah menyerah dengan kelakuan istrinya yang selama ini terus mengaku jika laki-laki yang bernama Doni itu hanyalah temannya. Tapi, kedekatan keduanya tidak mencerminkan layaknya sekedar teman. Anton tidak begitu bodoh untuk percaya begitu saja, ia tahu jika istrinya itu pasti sudah ada main dibelakangnya walaupun Marissa terus membantah jika keduanya hanya berteman.
"Jadi ini yang Mama maksud tadi? Ini yg Mama maksud meeting sama klien Mama. Hah!?" kini Gerry mulai terbawa emosi.
"Gerry sayang, Mama-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Past [Selesai]
Teen FictionMencoba melupakan masa lalunya bersama Reyhan, ternyata tidak semudah apa yang Ziva bayangkan. Gerry, laki-laki yang mencoba menarik hati Ziva untuk masuk ke dalam hatinya. Sempat menutup hatinya untuk tidak kembali mengenal laki-laki membuat Ziva m...
15. Hancurnya Gerry
Mulai dari awal