"Kalau ada anak band dateng bilang aja lagi ngopi dikantor.."
"Baik.."
Maksud ngopi dikantor itu bukan kantor label Tambal Band, tapi meeting room punya Arya yang gabung ada coffe shop, study room, baber shop, salon spa. Sopir keluarga drop Arya Inesh diloby, sambil bantu nuruin stroller si bayik. Ashswa beneran anteng banget tidurnya, bahkan waktu dipindahin engga keusik.
"Langsung ke baby store aja.."
"Eum, hati-hati pak.."
"Anaknya anteng banget.."
"Capek, dia dari habis subuh bangun ngomel sendirian soalnya kita tinggal ngaji pagi.."
"Ngomel aja kerjaannya sekarang, oh yang nanti mau makan di caffe apa disini?"
"Disini aja boleh?"
"Boleh, itu baby store nya.. Nyari selimut baru, sama pakaian tebel.."
"Aslinya adek udah terlatih dingin sih.. Anak lahir dikaki gunung Merbabu sama Merapi kok ya.. Kuat dingin.."
"Nah iyaaa.. Pas dibawa kerumah Kyai aja dia ngomel gerah, dirumah aman aja.."
"Huum, anak gunung ya sayang? Nanti kalau gede naik gunung dibelakang rumah.."
"Dia nanti naik gunung everest yang.. Yang di Nepal sana.."
"Ck! Itu rencana bapaknyaa.."
"Heheh, kayaknya seru aja.. Nanti bikin musik video disana.."
"Terlalu ekstrem, udah ni apalagi?"
"Lah, udahan aja.. Kamu beli deh, mantel, jaket, sama apa yang diperluin.."
"Ini kebanyakan nda?"
"Nope.. Bentar.."
Arya jalan kearah informasi, lebih tepatnya mau minta tolong buat ada beberapa orang bantu jaga belanjaan. Dia masih mau borong, takut nanti belanjaan malah numpuk dibawah stroller Ashswa.
"Simpan disini pak, atas nama?"
"Huang Arya.."
"H-Huang?"
"Eh iya.. Kenapa?"
"Itu.. Eum.. Keluarganya nyonya Huang Zoe?"
"Saya anaknya.."
"Aduh, maaf pak.. Ini nanti satu staff bakal ikut buat bantu bawa belanjaan kesini sembari nunggu selesai.."
"Wah makasih banget, boleh deh.. Cowo ya. Biar kuat.. Bawaan banyak saya..."
"Baik pak.."
Balik lagi belanja bos, Inesh bingung banget diajak belanja gini. Bukan engga pengalaman, masuk storenya engga yang normalnya orang. Macem luwi, gugeng, macem vrada, sama Brive.
"Ambil yang nyaman aja yang, aku mau nyari coat dulu sebentar.."
"M-mas!"
"Eum?"
"Ini mahal.."
"Engga lo.. Dah, ambil yang kamu suka, ya kan Ashswa? Bilangin mamanya lo, ambil yang mama suka.."
Kan, ini sisi pelitnya yang dulu ilang lenyap. Gatau kenapa tiba-tiba gini, curiga Inesh sama Arya. Tapi, akhirnya Inesh tetep milih coat yang dia mau.
"Yang! Ambil couple ini deh.."
"Hm? Iya boleh, tapi ukuran yang seukuran Inesh apa ada?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream House [COMPLETED)
FanfictionAda yang bilang gini "Rumahku Surgaku.." Tapi nyatanya "Rumahku, latihan neraka.. " naudzubillah... Ini kisah keluarga kecil Dadda Arya, mama Inesh, sama Adek Ashswa. heheh... Si Cilok udah upgrade gaes jadi bakpao embul! Dawai Asmara Season 02 DILA...
29 🏡
Mulai dari awal