Di hari minggu ini, Jeno sudah bersiap untuk pergi menemui seseorang.
"Nuna! Aku pergi dulu!"
"Hati-hati!"
Jeno mengangguk.
Orang itu mengajak Jeno bertemu di sebuah taman. Jeno menoleh ke arah sekitar mencari orang itu. Setelah lama mencari dia melihat seorang pria yang duduk di bangku taman dekat pohon.
"Maaf membuatmu lama menunggu," ucap Jeno sembari membungkuk sopan.
"Tidak apa-ap-
"Jeno?!"
Jeno mendongakkan kepalanya.
"Harabeoji?!"
"Sudah aku katakan berkali-kali! Aku tidak akan melakukan operasi lagi!" teriak Kun.
Panggilan terputus.
Kun menghela napasnya, dia yakin. Saat besok dia datang ke rumah sakit. Dia akan dipanggil kepala rumah sakit dan mendapat teguran. Tapi mau bagaimana lagi? Kun masih takut untuk melakukan operasi.
Tok tok
Kun menoleh saat mendengar ketukan dari luar kamarnya.
"Masuklah, tidak dikunci," ujar Kun.
Ceklek
Seseorang membuka pintu kamar Kun.
"Ah Lucas, ada apa?"
"Bisa kita bicara?"
Kun mengangguk.
°
°
Lucas mengajak Kun pergi ke halaman belakang sembari meminum kopi. Hal menenangkan yang bisa dilakukam di pagi hari."Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Kun.
Lucas menarik napasnya.
"Apa aku... aku...," ragu Lucas.
Kun yang mengerti keraguan Lucas berkata, "katakan saja."
"Apa aku boleh tahu apa alasan kau menolak melakukan operasi? Bukankah impianmu sedari dulu itu menjadi dokter bedah? Bahkan dulu kau rela pergi larut hanya untuk operasi," ucap Lucas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
Fanfiction-SUDAH TAMAT- [ lee jeno with his life ] "Aktingmu itu bagus sekali Jeno~ya." [ꜱᴛᴀʀᴛ : 23 april 2021 >ᴇɴᴅ : 23 Februari 2022] ©Rrantomato
➢5.1
Mulai dari awal