67. Wujud Dari Sebuah Harapan & Cinta

Mulai dari awal
                                    

"Masalahnya apa?" tanya Levi khawatir.

"Saat ini .... Ellie koma."

Deg!

Kalimat terakhir yang diucapkan oleh Raizerus bagaikan sebuah belati, yang menusuk hati dan jiwa mereka yang berada disisi Elena.

Alterion, Levious, Master Zhi, dan para anggota Kaiserhield, dilanda rasa panik yang begitu besar dalam diri mereka. Mereka begitu takut, saat mengetahui fakta bahwa Elena tidak akan membuka mata selama beberapa waktu. Mereka takut, tidak lagi bisa mendengar tawa dari seorang gadis yang begitu mereka sayangi.

Ketakutan dalam hati mereka semakin besar saat kembali mendengar penuturan Raizerus.

"Ellie koma, dan aku tidak bisa memastikan kapan dia akan bangun. Dia terlalu memaksakan dirinya. Hampir seluruh tulangnya retak, terutama tulang dari kedua tangannya. Sarafnya mengalami pembengkakan, akibat tekanan besar yang dia alami. Beberapa pembuluh darahnya pecah. Cidera dalam dan luar yang dia alami begitu fatal dan benar-benar membuatnya hampir kehilangan nyawa. Tapi yang lebih parah dari itu, energi mananya hampir tak tersisa sedikitpun. Karena itulah, dia akan tertidur cukup lama, untuk meregenerasi ulang seluruh tubuhnya."

Elena pun dipulangkan ke Kastil Kaiser dan dirawat di tempat itu bersama kedua orang tuanya.

Kaisershield dan Master Zhi memperketat penjagaan dan pengawasan di Kastil Kaiser selama masa pemulihan Elena.

Selama setahun ini, Levious rutin mengunjungi putri angkatnya tersebut. Begitu pula dengan Alterion.

Alterion berhasil mengetahui letak Kastil Kaiser, karena memohon pada Levious untuk diberitahu. Dia bahkan tidak mementingkan harga dirinya sebagai seorang putra mahkota, hanya agar bisa mengetahui lokasi dari gadis yang telah mencuri sebagian jiwanya.

Flashback Off

•••••

Kastil Kaiser, Hutan Morwen, Kerajaan Selatan.

Sepasang suami istri kini tengah berada di dalam sebuah kamar mewah tempat terbaringnya putri kesayangan mereka.

Sang istri lagi-lagi menangis, saat melihat kondisi putrinya yang tidak kunjung membuka mata selama setahun ini.

"Elea, sudahlah jangan menangis lagi. Kasihan Elano, dia membutuhkanmu saat ini. Elena juga pasti sedih saat melihatmu menangis," ujar Kaizel berusaha menenangkan sang istri yang saat ini tengah meratapi kondisi sang putri.

Diluar dugaan, Kaizel dan Eleanor, 3 bulan yang lalu baru saja dikaruniai anak kedua yang berjenis kelamin lelaki.

Awalnya mereka berdua benar-benar tidak menyangka, saat kembali diberi kepercayaan oleh Dewa untuk memiliki buah hati. Mereka sangat bersyukur karena diberi kesempatan yang begitu membahagiakan ini.

Tapi sayangnya, kebahagiaan mereka tidak bertahan lama, saat mengetahui bahwa putri pertama mereka mengalami koma tepat seminggu setelah kabar kehamilan Elea diketahui.

"Kai, kapan putri kita akan bangun? Aku sangat merindukannya, hiks..."

Kaizel yang melihat kesedihan sang istri, tak kuasa menahan tangisnya. Kini lelaki itu juga menitikkan air mata. Kaizel memeluk istrinya dengan erat, seraya menenangkan dan meyakinkan sang istri bahwa putri mereka pasti akan bangun suatu saat nanti.

•••••

Di sebuah ruang hampa bernuansa putih. Seorang gadis terbangun dari tidurnya. Dia melihat ke sekeliling ruang yang saat ini dia tempati, namun tak ada apapun. Benar-benar ruang hampa yang sunyi.

The Queen of Light and Darkness [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang