ꪵ♡̷̷ EPILOG

Mulai dari awal
                                    

"Jaemin menangis," lapor Jeno.

Jaehyun menatap Jaemin, anak itu memang menangis, tapi apa penyebabnya?

"Mama!"

Jaehyun langsung menggendong Jaemin, mengusap punggung Jaemin agar tenang, tidak biasanya Jaemin seperti ini.

"Stt, Papa disini sayang."

Jaemin memeluk leher Jaehyun erat, seperti ketakutan, tapi Jaehyun tak bisa menemukan penyebabnya apa. Jaehyun takut ada paparazi yang mengikutinya, mengingat Yuju adalah seorang model yang tak jarang masuk TV.

"Mama.."

"Mama, kenapa?" tanya Jaehyun.

"Ada Mama disana," ucapnya.

Jaehyun langsung membalikkan badannya, menatap ke arah yang ditunjukkan putra bungsunya itu. Tidak ada siapa-siapa, mungkin ada seseorang yang terlihat mirip dengan mendiang Yuju.

"Sayang, lihat Papa.."

Mata mereka bertemu, mata Jaemin berkaca-kaca, tatapannya bingung dan takut. Jaehyun tak bisa berkata-kata, memilih untuk mengusap kepala Jaemin, mendudukannya dikursi bersama Jeno yang anteng menatap area pemakaman.

"Mama!" tunjuk Jeno.

Lagi? Siapa yang mereka lihat? Jaehyun lagi-lagi membalikkan badannya dan tidak mendapati seorang pun, makam sepi dipagi hari. Jeno menunjuk foto yang disengaja dipasang disana, lalu menunjuk ke arah yang sama seperti Jaemin tadi.

"Mama ada disana?" tanya Jaehyun.

Jeno mengangguk, membuat Jaehyun kembali menatap titik itu. Kenapa hanya kedua anaknya yang melihat, apakah benar disana ada Yuju atau hanya halusinasi kedua anaknya saja? Yuju hanya datang ke mimpinya, itu pun jarang.

Jika kau benar ada disana, tolong bantu aku menjaga anak-anak, batin Jaehyun.

──•••──

Rencana pergi ke taman gagal saat di kembar menangis minta pulang. Jaehyun langsung saja melajukan mobilnya menuju rumah, sesampainya dirumah, Jeno dan Jaemin berlari menuju kamar mereka sendiri. Disana banyak terpajang foto Yuju, sengaja Jaehyun simpan disana agar kedua anaknya tidak lupa wajah Ibu mereka yang begitu cantik.

Jaehyun membantu kedua putranya untuk membuka sepatu dan jaketnya, mereka asik memandangi foto-foto Yuju.

"Mereka sangat merindukan Mama nya..."

"Aku juga merindukan Yuju, selalu."

"Papa, come here!"

Jaehyun mendekat ke arah putranya, lalu telunjuk mungil itu menunjuk foto Yuju yang mengenakan gaun pernikahan.

"Cantik."

Jaehyun terkekeh, "Mama memang sangat cantik. Mama juga sangat kuat."

"Kuat? Seperti Jeno?"

"Jaemin?"

"Mama kuat seperti kalian, jadi.. kalian harus mau minum susu agar kuat ya?"

Keduanya mengangguk cepat, matanya kembali menatap foto Yuju yang lainnya. Berbagai gaya ada, hingga tidak bosan saat melihat. Jaehyun juga kadang diam-diam datang kesini untuk melihat wajah Yuju.

"Pa, gendong!"

"Aku juga!"

Jaehyun menggendong kedua putranya, dan keduanya bisa melihat foto Jaehyun dengan leluasa jika seperti ini. Ada dua permintaan Yuju yang belum terkabulkan.

Melahirkan diluar negeri dan mempunyai satu anak perempuan. Karena permintaan pertama tidak mungkin terpenuhi, Jaehyun ingin memenuhi permintaan Yuju yang kedua. Tenang saja, Jaehyun memilih untuk mengadopsi anak daripada menikah lagi.

Ia ingin menikah satu kali seumur hidup, dan Jaehyun memegang kuat prinsip itu. Jaehyun tidak akan menikah lagi kecuali anak-anaknya yang meminta. Cintanya hanya untuk Yuju dan kedua putranya, hanya mereka yang Jaehyun cintai.

Lamunan Jaehyun buyar saat kedua pipinya basah karena baru saja kedua putranya mencium pipinya secara tiba-tiba. Seperti mengerti keadaan Jaehyun sekarang, Jeno dan Jaemin terus tersenyum padanya, mengusap pipi Papa nya dan lainnya lagi.

"Love you, Papa."

──•••──

──•••──

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[√] LOVE ME NOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang