Arielle is an independent, successful, perfectionist, and young beautiful designer that always focusing on her career instead her love life.
Career is always her number one priority! So it's also her second priority, and her third. She doesn't have...
Arielle sangat skeptis dengan hal-hal itu, karena pada dasarnya Arielle melakukannya benar-benar dari bawah tanpa adanya pengaruh dari keluarganya. Potongan memori kecil terulang ketika Arielle selalu menang dalam pertandingan fashion di kampusnya. Hanya sekali Arielle kalah dan itu akibat dari kecurangan yang dilakukan oleh kekasih Arielle selama bertahun-tahun.
Kekasih yang dengan teganya menenggelamkan Arielle karena cara berpikirnya yang buntu. Karena pria itu juga membuat Arielle bersumpah akan membenci laki-laki dan tidak memiliki kekasih. Arielle membenci laki-laki....
Sejak kapan hal itu berakhir ya? Perkataan dengan napas yang sangat panjang yang selalu Arielle teriakkan.
Kedatangan Sebastian merusak segalanya...
Menjatuhkan ego Arielle...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebastian Warren, pria tampan ini yang merusak dan meruntuhkan tebing ego Arielle.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arielle terus memperhatikan dirinya dicermin meskipun tampak terlihat kelelahan karena Arielle dan Sebastian baru saja tiba beberapa jam di Paris setelah bertolak dari New York.
"Bagaimana dengan dress ini?"
Sebastian menoleh dan mengacungkan ibu jarinya.
Arielle kembali mencoba dress yang lainnya, satu persatu. Ada lima dresses yang Arielle bawa ke Paris untuk event Paris Fashion Week itu.
"Bagaimana dengan ini?" tanya Arielle lagi
Lagi-lagi Sebastian mengangkat ibu jarinya menunjukkan bahwa dress yang Arielle pakai sangat cantik.
"Kau menyebalkan!" omel Arielle
Sebastian menarik napasnya berat. Apalagi salahnya kali ini?
"Ketika aku meminta pendapatmu, kau selalu saja menjawab dengan mengangkat ibu jarimu. Aku butuh pendapat bukan hanya sekedar jawaban diam seperti itu" omel Arielle kesal
"Hahaha... Oke, oke. Maafkan aku, kali ini aku sangat salah. Kau mencoba semua dressmu, semua yang kau kenakan tadi sangat cantik, aku bingung jika harus menjawab mana yang lebih bagus. Jangan marahi aku terus, Arielle..." ucap Sebastian memelas sekaligus menahan gelinya
