Serangan tak di kenal

Mulai dari awal
                                    

" Uh, i'm okay Leon. Urusi para teroris itu saja." Suruh Cadie pelan sembari menahan ringisan di perutnya yang masih mengucurkan darah, Leon awalnya ragu namun akhirnya langsung meninggalkan Cadie dengan para tim medis sedangkan ia menyelesaikan urusannya dengan para pasukan dan teroris.

" Tie them up and put them in the Van, we are going to the base now." Titah Leon yang langsung diangguki semua orang.

" And as for you, wait for your punishment."



.

.

.

.



Di belahan bumi lainnya, tepatnya di Korea selatan, di kota Seoul, para member NCT Dream baru saja hendak memulai makan malam bersama dengan di sponsori oleh Jung Sungchan yang baru saja pulang dari kegiatan MC nya. Shotaro dan Yangyang sudah pasti ikut, mengingat ini adalah acara para anak muda. Orang yang sedikit lebih tua yang boleh ikut hanya Mark mengingat si pemuda Canada itu adalah bagian dari NCT Dream, hal ini menimbulkan iri dengki pada 99L lainnya terumata Lucas yang memang ngebet masuk Dream.

Sembilan namja muda itu memilih sebuah restoran tradisional yang benar-benar menyuguhkan menu asli Korea. Tempatnya sangat nyaman dan hangat cocok untuk menghabiskan waktu bersama orang berharga, tempatnya berada di sebelah barat kota Seoul, ramai namun menjaga privasi, cocok untuk mereka para idol.

Sejak makanan datang para anak muda itu benar-benar fokus pada makanan mereka tanpa percakapan sedikitpun, rasa lezat dari makanan semakin nikmat saat kalian memakannya dengan orang yang kalian cintai, meskipun Renjun sering mengatakan muak dengan wajah-wajah member tapi tak ayal dia sangat senang setelah sekian lama akhirnya bisa menghabiskan waktu bersama secara khusus kembali.

" Hey, kita sebagai anak muda yang sedang membara sepatutnya memberi pertolongan pada teman kita yang sedang dalam krisis romansa." Celetuk Haechan membuka percakapan, makanan pembuka sdan makanan utama sudah habis bersih kini mereka tinggal menunggu dessert sebagai penutupnya.

Para member mengeryit tak paham,
" Chan, kau ini bicara apa sih? Tolong jelaskan dengan bahasa manusia asli." Pinta Mark mewakili yang lain.

" Benar, dasar bocah aneh, langsung poinnya jangan berbelit-belit." Suruh Renjun.

Haechan berdecak dan menatap Jeno yang sedari tadi bungkam.

" Apa? Kenapa menatapku seperti itu?" Entah kenapa tiba-tiba Jeno merinding dengan tatapan Haechan yang penuh arti begitu.

" Kau, masalahnya adalah kau dan kisah romansamu yang sangat tragis." Jeno mendelik, " Tragis apanya? Aku bahkan belum memulai sedikitpun." Bantah Jeno.

Renjun yang sudah paham maksud partnernya langsung ikut menatap penuh pada Jeno, sedangkan Mark, Yangyang, Sungchan, Shotaro, Chenle dan Jisung hanya bagian menyimak saja.

" Karena kau belum mau bergerak itulah Jaemin bisa sampai salah paham, ckckck kau ini masih memiliki hormon pria tidak sih Jen?" Tanya Renjun frontal, Mark bahkan sampai tersedak minumannya.

" Renjun bicaramu." Peringat Mark tegas, bagaimanapun dia adalah yang tertua dan sudah sepantasnya mengingatkan adiknya.

" Iya-iya maafkan mulut kotorku ini,"

" Memangnya Jeno harus bergerak untuk apa?" Tanya Shotaro dengan polos, Renjun dan Haechan langsung menatap pemuda anggota baru 00L itu.

" Hush, anak kecil dilarang tau." Yangyang langsung menutup mulut Shotaro dan memberi isyarat pada Renjun dan Haechan untuk melanjutkan.

" Jadi Jen, apa kau serius dengan perasaanmu kepada Jaemin?" Tanya Renjun langsung, tiga maknae NCT langsung terpekik kaget, mereka baru mengetahui fakta ini.

" Apa-apaan ini? Ternyata diam-diam ada yang jatuh hati pada Nana hyung?" Goda Jisung, Sungchan dan Chenle terkikik mendapati wajah Jeno yang memerah malu.

" Bagaimana Jen?" Desak Yangyang ikut kepo, Jeno menarik nafas panjang, " Tentu aku serius, aku sudah dewasa dan paham sekarang bukan waktunya main-main, tapi aku tidak tau cara mendekati seseorang."

Mark menatap miris dongsaengnya, "Kenapa kau tidak minta saran pada hyungdeul yang lebih pro?" Ucap Mark memberi saran, Jeno menggeleng, " Aku malu melakukannya, aku hanya dekat dengan Doyoung hyung yang hanya bisa menyindir." Pasrah Jeno lesu.

" Begini saja, aku tanya sekali lagi kau benar-benar serius dan berani mempertanggungjawabkan perasaanmu tidak?" Jeno nampak mengangguk dengan mantap.

Haechan tersenyum, " Maka aku akan membukakan jalan untukmu." Ujarnya yakin, semua memandang Haechan bingung rencana apa yang dimiliki si cerdik nan licik ini?







" Aku kenyang sekali. Terimakasih Sungchan, lain kali sering-seringlah begini." Chenle menepuk perutnya, Sungchan hanya tersenyum pedih, tidak akan lagi-lagi dia mentraktir para member berperut baja ini.

Member lain hanya diam menyandarkan tubuh mereka pada kursi mobil yang di kendarai Mark, saat ini mereka telah dalam perjalanan pulang karena Taeyong dan Doyoung yang tidak henti-hentinya meneror dengan ribuan pesan penuh ancaman.

Shotaro yang sedang menikmati pocky pemberian Sungchan itu menatap pemandangan yang mereka lewati mata bulat menggemaskannya tanpa sengaja menangkap bayangan mobil yang entah perasaannya saja atau apa tapi seperti mengikuti mereka sedari tadi.

" Mark hyung coba kau sedikit lebih cepat." Suruh Shotaro langsung di lakukan Mark dengan bingung.

" Ada ap-"

" Di depan ada belokan, cobalah melakukan gerakan seolah hendak belok namun tidak."

" Kau ini kenapa Taro? Tiba-tiba sekali." Haechan yang duduk di sebelah Mark memutar badannya bingung, Jeno dan Yangyang yang sedang bermain game di ponsel ikut kebingungan dan berakhir menyimpan ponsel mereka, Jisung dan Renjun sudah tidur jadi tidak menyadarinya.

" Kita, sedari tadi diikuti?" Tanya Shotaro masih memperhatikan mobil di belakang mereka, Sungchan tertegun, " Aku kira hanya aku yang merasakannya."

" Bagaimana ini Mark?" Panik Haechan, Mark hanya diam dengan fokus kejalanan dan makin mempercepat laju kendaraannya.

Sungchan langsung meraih tubuh Shotaro kedalam pelukannya, Jeno dan Yangyang lantas ikut mengawasi mobil hitam yang ternyata mengikuti mereka itu. " Chenle bangunkan Renjun dan Jisung, kita harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi." Chenle langsung dengan sigap melakukan perintah Mark, dua remaja yang terbangun tiba-tiba itu bingung dengan suasana yang nampak genting.

" Pasang sabuk pengaman kalian, Jeno coba hubungi para hyung."

Mark meremat setirnya kuat saat di rasa mobil hitam tadi sudah dekat dengan samping mobil.

Haechan meremat tangannya kuat, dan tanpa di duga langsung melepas sabuk pengamannya untuk melompat ke bagian tengah mobil dimana Renjun dan duo maknae duduk bersama.

" YAK! LEE HAECHAN, DUDUK DITEMPATMU!"




BRAK

" U-uh."



" HAECHAN!"




















TBC
...........

☑️BEAUTIFUL GUARD [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang