11 ; Teguran

9.2K 893 24
                                    

Selamat membaca📖!
Jangan lupa Vote+Komennya💗

••••

11. Teguran.

       Suara yang begitu bising terdengar dari luar kelas 11 IPA 1 siang ini.

Di tengah keramaian itu, Seyla mencoba menahan rasa mual nya yang tiba-tiba datang. Dengan cepat gadis itu mengambil botol kayu putih yang di bawa nya dari dalam tas.

Mengoleskannya sedikit pada bagian perut dan dahi. Berharap rasa mual nya hilang untuk siang ini. Dan untungnya berhasil, rasa mual nya perlahan hilang setelah di olesi minyak tersebut.

Suara yang semula ribut itu mendadak hilang saat pintu terbuka, memperlihatkan Bu Astrid selaku guru fisika yang masuk ke dalam kelas untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran hari ini.

"Selamat siang anak-anak!" sapa Bu Astrid dengan ramah.

"Siang Bu!" serempak murid dengan wajah yang menekuk. Karena hari ini mereka akan mengetahui nilai ulangan fisika minggu lalu.

Dua jam pelajaran berlangsung telah berlalu, semua murid di landa kegugupan karena kertas hasil ulangan mereka akan di bagikan sekarang.

"Seperti yang sudah Ibu sampaikan minggu lalu, sekarang Ibu akan membagikan hasil ulangan harian minggu kemarin,"

Salah satu siswa berseru. "Jangan ada remedial ya Bu?!"

"Bu, nilai saya berapa?"

"Nilai KKM nya berapa Bu?"

"Bu saya gak remedial kan Bu?"

"Tenang anak-anak, Ibu akan bagikan hasil nya sekarang. Dan untuk yang nilainya 75 ke bawah, kalian bisa membuat kelompok beranggotakan empat orang. Dan untuk tugas nya nanti ibu share lewat WhatsApp. Mengerti?" jelas Bu Astrid.

"Mengerti Bu,"

Satu persatu nama siswa di panggil maju untuk mengambil hasil ulangan masing-masing.

Seyla duduk dengan cemas di bangkunya. Sasa yang melihat sahabatnya yang terlihat cemas itu bertanya. "Lo kenapa Sey? Kayak gugup gitu? Tenang aja kali, lo kan pinter. Jadi gak usah khawatir tentang nilai,"

Seyla hanya memandang Sasa tanpa mau membalas ucapannya. Sampai akhirnya tiba namanya di sebut.

"Seyla Auristella."

Seyla melangkah maju, begitu sampai di depan meja guru, gadis itu dapat melihat raut wajah kecewa dari Bu Astrid.

Guru muda itu melepas kacamata miliknya, memandang Seyla, si murid kesayangannya yang selalu ia ikut sertakan dalam lomba olimpiade.

Bu Astrid menghela nafas panjang sebelum akhirnya menyodorkan sebuah kertas hasil ulangan Seyla.

"Seyla, saya butuh bicara sama kamu. Sepulang sekolah, saya tunggu di ruang guru, ya?!"

Seyla mengangguk samar. "Baik Bu,"

Gadis itu kembali duduk di bangkunya. Helaan nafas panjang terdengar di telinga Sasa. Gadis berambut sebahu itu mengintip kecil ke arah kertas ulangan milik sahabatnya.

Nilai 60 yang tertera membuat Sasa tidak bisa untuk menahan rasa terkejutnya.

"WHAT?! SEY LO REMEDIAL?" teriakan Sasa mengundang tatapan kaget seisi kelas. Untung saja Bu Astrid sudah keluar dari kelasnya baru saja.

ZAVIAR and HIS MISTAKES Where stories live. Discover now