Pernah ada walau sebentar.

39 4 0
                                    

"Gue suka lo!" Teriak Teguh sedikit keras. "Gue nggak mau apa-apa dari lo, gue nggak pernah maksa lo sama gue! Karna gitu gue minta lo buat jangan ngasih harapan ke gue, El."

Ella, teteskan air ma 3 Tahun lebih tua dari yang lain.

"Kalo nggak ada Teguh mungkin sekarang gue nggak bakal deket sama kalian semua, duh nggak kebayang gimana ambisnya gue dulu hahaha," Tawa Arya diakhir kalimatnya.

"Iya gue inget dulu lo cuek mana pendiem banget! Kalo nggak ada Teguh juga gue nggak bakal bisa masak dan hidup se rapih ini sih," Devan meringgis mengingat dirinya dulu yang suka kluyuran nggak jelas kesana-kemari.

"Ella jadi merasa bersalah, karna Ella Teguh jadi pergi dari sini." Ujar Ella sambil menunduk.

"Lo nggak perlu merasa gitu, El. Gue kenal Teguh udah lama dan dia kalo udah sayang sama cewek emang bakal berkorban apa aja buat si cewek, yaa gitu deh pokoknya Lovesick!" Kata Bayu sambil tersenyum getir.

"Apalagi pas kejadian yang dia suka sama si Abel, waktu Abel ditembak sama cowok depan satu sekolah besoknya si Teguh langsung ngilang 1 minggu anjir!" Timpal Arya yang menginggat kejadian saat mereka SMA dulu.

"Emang tuh anak, biasanya kalo abis sakit hati langsung ngilang." Jawab Devan. Ella terdiam dan mengangguk, membenarkan perkataan teman-temannya.

"Tapi gitu-gitu Teguh setia loh, El. Sekalinya cinta yaudah bakal cinta terus dan bakal dikejer sampai dia dapet, dia juga nggak gampang jatuh cinta." Ujar Bayu.

"Iyaa, Teguh itu cowok baik-baik, dewasa lagi, makanya dulu Ella mau temenan sama dia tapi ternyata Teguh nganggep Ella lebih dari temen," Jawab Ella sambil mengangguk-angguk.

"Yaudah yaa, kita biarin dulu Teguh sendiri." Mereka mengangguk menyetujui perkataan Arjuna lalu memilih untuk mencari makan siang disekitaran kampus.

--------------------------------

Seorang laki-laki dewasa sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya dengan tenang, sambil mendengarkan musik-musik yang dari dulu masih suka ia dengarkan. Sudah 3 jam ia duduk disana dan mengerjakan tugas-tugasnya.

"Hey, are you tired yet?" Tanya temannya laki-laki tadi. Laki-laki tadi pun menoleh.

"Not yet, maybe I'll take a rest 15 minutes more." Jawab laki-laki itu. Temannya pun mengangguk dan mengiyakan.

"How's college bro? Getting hard huh?" Tanya temannya. Laki-laki itu tertawa kecil.

"Yeah, as you know it's getting harder and harder."

"I feel like maybe I'll drop out of college just because I can't imagine how hard it is." Temannya tertawa.

"Hey! Don't say like that, I know your smart so you can do it."

"Yeah, thanks bro!"

"Your tired right? You can go to sleep first, I'm fine alone." Kata Teguh sambil menepuk-nepuk pundak temannya.

"Okay then, If you are hungry, I have a sandwich in the freezer. Night," Laki-laki itu tersenyum lalu mengangguk.

Laki-laki tadi pun melihat jam lalu menghella nafasnya. "Kabar lo gimana El?" Tanyanya random entah pada siapa. Ya, laki-laki itu adalah Teguh.

Setelah kejadian 1 Tahun lalu, ia mengambil beasiswa ke Ingriss di jurusan Physics Technic. Teguh memilih untuk pergi sementara waktu dari Indonesia, dia sudah memasuki semester 3 awal di tahun ini.

Cepat bukan? Ya, pastinya. Masih semester-semester awal yaa masih semangatnya haha, entah kedepannya bagaimana. Teguh pun membereskan laptop dan bukunya lalu membuka ponselnya.

Voice - Jatuh Cinta Itu Bebas.Where stories live. Discover now