45. Chaos

1.8K 219 43
                                    

Jawa Tengah | 16 Maret 2022
By : GwenXylona

-Chaos-

Lucas berjalan cepat, lelaki itu seolah tak takut dengan apapun mendobrak pintu sebuah rumah. Hanya Jaemin yang selalu berkecamuk di pikirannya, Jaehyun sedang tidak ada dan Kakak sepupunya itu menitipkan adiknya pada dirinya, sehingga ketika ada luka sedikit saja, bisa dipastikan jika Jaehyun pasti akan menebas kepalanya.

Tak mungkin ia diam saja di rumah, dengan bantuan makhluk tak kasat mata, laki-laki itu tahu betul bagaimana adik sepupunya saat ini. Tanpa sedikitpun basa-basi, ketika tahu kabar keberadaan Jaemin, ia bergegas ke kantor polisi. Tak sulit untuk nanti mengungkap bukti, Jaemin tidak bodoh, pasti dia sudah melakukan sesuatu yang tak sempat terpikir oleh orang lain.

Brakk!!

Dorr!

"Argh,,,,"

"Apa-apaan ini?! Jaemin Biantara, bajingan!!"

Dorr!!

"Tembakan peringatan, angkat tangan!"

Bibir Lucas sedikit terangkat, cukup mudah menangkap penjahat yang katanya sudah menjadi buron sejak lama itu. Ia bergerak mendekati Jaemin yang terlihat terkejut sekaligus tidak menyangka, sepupunya itu menatapnya dengan tatapan yang membuatnya bertanya-tanya, Jaemin terlihat kurang senang?

"Ayo pulang." ajaknya.

"Gue nggak nyangka kalo akhirnya dia tertangkap semudah ini. Semua yang dia lakuin itu beralasan, Mas." balas Jaemin seraya merogoh sakunya dan menyerahkan sesuatu pada Lucas, sebuah alat penyadap suara.

Gotcha, Lucas tahu, Jaemin tidak sebodoh itu untuk bertindak, dalam keadaan mendesak sekalipun.

"Saudara Jaemin, ikut kami ke kantor polisi untuk dimintai keterangan."

Jaemin sedikit melirik Dikra yang hanya pasrah saat polisi memborgol dan mulai membawanya keluar, pria itu juga sedang menatapnya kala ia sengaja melempar pandangan. Raut wajah Dikra sukar Jaemin baca, entahlah, yang Jaemin tahu, pria itu kecewa, kepadanya.

Jaemin kemudian mengangguk penuh keraguan, "Baik."

Dikra yang sudah nyaris melangkahkan kakinya keluar pintu itu menoleh kembali pada Jaemin, "Saya orang jahat, jangan kamu kasihani."

Jaemin menunduk, membiarkan Dikra keluar, "Aku juga orang jahat."

Lucas mendengar, tentu saja, lelaki itu menepuk bahu Jaemin pelan, "Good job, lil Bro."

Kepalanya kembali terangkat, sedikit tersenyum, "Masalah selesai—"

Braakk!!

DUAR!!

Jantung mereka berdua nyaris melompat, suara ledakan, tak jauh dari posisi mereka. Sejenak hanya saling tatap, sampai suara polisi di luar terdengar ricuh, cukup membuat keduanya berlari keluar untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Tidak, Jaemin menarik kembali kalimatnya, masalah belum selesai, justru semakin bertambah. Pemuda itu masih mencoba untuk menguasai diri, sadar betul mobil yang tengah terbalik dan beberapa polisi yang mencoba membantu seseorang keluar itu adalah mobil milik ibunya, serta ibunya yang saat ini sedang polisi selamatkan.

"Menjauh! Kemungkinan besar mobil akan meledak!" teriak Dikra mengintrupsi anggota kepolisian untuk segera membantu korban.

Tidak ada sepuluh detik, mobil itu kembali meledak, membuat api semakin mebara. Napas Jaemin tertahan, pemuda itu tanpa berpikir dua kali langsung berlari mendekati sang ibu yang sudah dikeluarkan, dan kini berada di trotoar tak jauh dari posisi mobil.

Linier [Babu Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang