Begitu juga yang lain, mereka telah menghabiskan makanan mereka dengan tenang tanpa bersuara kecuali Asta yang masih berceloteh riang sambil makan membuat Kaivan dan Kailash gemas dengan adik mereka.
"Nanti pulang sekolah abang yang jemput baby" Ucap Kaivan lembut kepada si kecil.
"Iya abang" Jawab Asta senang sambil mengangguk.
Mereka memutuskan untuk kembali ke kelas masing-masing karena bel masuk telah berbunyi mengartikan kalau para siswa-siswi harus kembali belajar di kelas.
Asta yang digendong Cassius hanya bisa diam sesekali membalas sapaan para siswa-siswi dengan senyum manis miliknya membuat para siswa-siswi merasa gemas dengan si kecil bahkan sampai ada yang mimisan karena pesona si kecil benar-benar kuat.
Begitu sampai di kelas Cassius segera mendudukkan Asta di kursinya membuat si kecil mengucapkan terimakasih kepada pemuda itu yang dibalas dengan anggukan pelan olehnya.
Asta yang merasa mengantuk langsung tertidur di meja dengan kedua tangan yang dilipat menjadi bantal lalu tidur dengan posisi duduk. Sosok guru wanita yang merupakan guru baru itu berjalan dengan meliukkan tubuhnya layaknya seorang jalang membuat banyak siswa-siswi menatapnya dengan tatapan jijik.
Mereka berpikir bagaimana bisa kepala sekolah memasukkan guru yang bertingkah seperti jalang seperti ini. Apalagi guru wanita itu sinis terhadap siswi dan lembut terhadap siswa. Bahkan tak segan jika ia membuat suaranya yang dilembutkan kepada para siswa yang terkenal tampan.
Ya, guru itu adalah guru sementara pelajaran fisika karena guru fisika sedang mengambil cuti hamil dan melahirkan selama beberapa bulan nanti. Nama guru itu adalah Sherin, guru yang dibenci oleh para siswa-siswi dan para guru di Anderson Senior High School.
"Buka bukunya dan kerjakan tugasnya" Ucap Sherin guru fisika baru itu dengan arogan.
Sementara para siswa-siswi yang melihat itu hanya sebagian saja yang mengerjakan sebagiannya lagi memilih untuk cuek guru itu. Bahkan ada yang sampai menghinanya namun Sherin tampak tak peduli dan matanya terus menyisir seluruh kelas hingga matanya menangkap seorang murid yang tidur dikelasnya.
Wanita itu geram dan langsung berjalan dengan wajahnya yang menahan emosi. Tanpa berkata apa-apa wanita itu langsung menjambak rambut Asta yang sedari tadi tidur karena mengantuk.
Asta yang dijambak sontak kaget dan menangis histeris kesakitan merasakan kalau kepalanya begitu perih, sakit, dan pusing. Sementara Sherin hanya mengacuhkan tangisan si kecil dan malah memperkuat jambakannya pada rambut hitam kecoklatan si kecil.
"Apa kau tidak tahu kalau ini sudah masuk jam belajar hah?! Apa seperti ini didikan orang tuamu?!" Tanya Sherin membentak.
Asta yang dibentak seperti itu semakin mengeraskan tangisannya merasakan kalau sakit di kepalanya semakin menjadi. Baik Gevano, Elang, dan Dirga begitu emosi langsung melepaskan tangan Sherin dengan kasar.
Cassius tanpa berkata-kata langsung melempar tubuh Sherin hingga tubuh wanita itu membentur tembok. Gevano langsung menelepon Kaivan dan Kailash memberitahu tentang kondisi ini.
"Apa hebatmu sampai menjambak tuan kecil?" Tanya Cassius dengan nada rendahnya dimana emosinya meningkat drastis sambil menjambak kuat rambut guru wanita itu.
"Cassius apa kau tidak lihat anak itu tidur di pelajaran saya?" Tanya Sherin balik dengan nadanya yang sengaja dilembutkan.
Beberapa siswa-siswi yang mendengar itu membuat ekspresi ingin mual dan muntah. Sementara Dirga dan Elang sibuk menenangkan si kecil yang masih menangis tersedu-sedu.
"Berapa banyak nyawamu untuk ini hah?!" Tanya Cassius dengan benar-benar marah.
Ia tidak terima jika tuan kecilnya menangis tersedu-sedu karena orang jahat yang menjahatinya. Bahkan ia bersumpah kepada Axel dan ayahnya kalau ia akan mengabdikan hidupnya pada anak kesayangan Axel yang membuatnya menganggap si kecil itu seperti adiknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asta Cassano A. (End)
Teen FictionAsta nama yang mengartikan bintang. Orang dengan nama Asta tergolong percaya diri. Ia cenderung memimpin dengan berwibawa dan selalu mencari petualangan. Ia sangat tertarik dengan kehidupan dan memiliki sifat mandiri. Namun tidak dengan Asta, ia cen...