"Gue hamil," Seyla berucap pelan.
"Terus gue harus apa? tanggung jawab? gak mungkin. Lagian malam itu gue gak sengaja. Dia ada karena kesalahan." sahut Zaviar tanpa beban.
"Terus gue harus nanggung ini sendirian?"
"Kalo gak mau ribet. Lo gugurin jan...
Suara pintu rooftop terbuka. Seyla yang tengah duduk segera memasukkan ponselnya ke dalam saku. Lantas berdiri dan berbalik ke belakang.
"El—,"
Senyumnya seketika pudar saat mendapati Zaviar di depan sana. Ia pikir Ellgar yang datang, karena cowok itu sudah sepuluh menit pergi dan belum kembali.
Zaviar melangkah mendekat setelah menutup kembali pintunya. Lalu duduk di samping Seyla tanpa persetujuan gadis itu.
"Nih!" Zaviar menyodorkan kresek putih berserta air mineral pada Seyla.
Cowok itu duduk santai sambil menyandar pada sofa dengan kaki yang ia angkat ke atas meja yang memang tersedia di sana.
Awalnya Seyla merasa bingung, namun saat melihat isinya yang tak lain adalah ceker pedas pesanannya, ia langsung menatap tajam Zaviar.
"Ellgar nya mana?"
Zaviar mendengus. "Gue ada di sini, gak usah cari-cari Ellgar!"
"Makan atau gue buang?!" Zaviar bersiap untuk mengambil kembali kresek yang tadi ia berikan, namun Seyla langsung menyembunyikan kresek itu di belakang tubuhnya.
"Gue makan," ketus Seyla.
Seyla mencoba mengabaikan keberadaan Zaviar dan membuka cup yang berisi ceker itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Waw," Seyla mengusap perutnya saat melihat ceker dengan bumbu yang begitu merah, sangat mengunggah seleranya.
Seyla mulai memakan dengan khidmat tanpa berniat menawari Zaviar yang sudah melongo di tempatnya menunggu di tawari oleh gadis itu.
"Hah, pedes banget," Seyla meneguk air dingin dari botol sampai tersisa setengahnya. Rasanya pedas namun Seyla susah berhenti untuk memakannya.
Jari-jari tangan Seyla sudah dipenuhi dengan bumbu cabai, namun gadis itu tidak peduli. Ia masih asyik menikmati makanan pedas itu.
"Ah, kenyang. Enak banget, gue pengen lagi," monolog Seyla. Padahal ceker itu habis dimakan dirinya sendiri.
Ia baru mengingat keberadaan Zaviar yang berada di sebelahnya. Seyla menoleh, mendapati Zaviar yang memasang wajah kesal.
