21 ; Egois

12.3K 1K 220
                                    

21. Egois.

      Pintu salah satu ruangan rumah sakit terbuka. Seorang pria berseragam dokter yang masih terlihat muda keluar dari dalam, di belakangnya terdapat dua suster yang mengikuti.

Hana, Arsen, Ellgar juga Zaviar segera bangkit dari duduknya dan menghampiri sang dokter.

"Dok, bagaimana keadaan anak saya?" Hana bertanya lebih dulu. Ia benar-benar khawatir dengan kondisi Seyla yang berlumuran darah saat di bawa ke rumah sakit.

Sang dokter menghela nafas panjang. "Pasien dinyatakan koma,"

Deg

Hana hampir terjatuh saking lemasnya. Untung dengan sigap Arsen menahan tubuh istrinya.

"Hikss, Mas, Seyla Mas," isak Hana.

Zaviar mematung di tempat. Koma? Gadis itu koma karena dirinya.

Sedangkan Ellgar, ia terduduk lemas, menyandar di tembok rumah sakit. Ia meremas kuat rambutnya dan memukul-mukul kepalanya sendiri dengan kuat.

Seharusnya Ellgar lebih cepat sedikit untuk membawa Seyla ke rumah sakit, bukan malah menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan berakhir seperti ini.

Seakan ingat sesuatu, Ellgar berdiri mendekat ke arah dokter. "Kandungannya? Apa janin nya baik-baik saja?" tanya Ellgar dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kita harus berterimakasih pada Tuhan, karena kecelakaan cukup parah ini, sang bayi malah baik-baik saja. Hanya terjadi pendarahan, namun janin dalam kandungannya masih bisa di selamatkan,"

Ellgar tak henti-hentinya berucap syukur. Ia sangat takut jika Seyla mengalami keguguran, apalagi saat menemaninya check-up, dokter kandungan gadis itu mengatakan bahwasanya janin Seyla sangat lemah.

"Dok, kapan anak saya bangun dari koma nya?" tanya Arsen.

"Saya tidak tahu kapan pasien akan bangun. Lebih baik kita berdo'a saja supaya pasien segera pulih dari masa kritisnya,"

"Pasien akan segera di pindahkan ke ruang rawat,"

***

Zaviar berdiri di depan pintu ruang rawat Seyla, ia mengintip dari balik kaca pintu ruangan.

Mata cantik itu terpejam erat. Alat-alat yang begitu banyak menempel di tubuh istrinya membuat hati Zaviar teriris.

 Alat-alat yang begitu banyak menempel di tubuh istrinya membuat hati Zaviar teriris

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maaf," lirih Zaviar. Hanya satu kata itu yang bisa keluar dari mulutnya.

Ini memang salahnya, ia terlalu egois. Zaviar baru sadar jika perasaan yang mengganggunya akhir-akhir ini saat melihat kedekatan Seyla dan Ellgar adalah perasaan cemburu.

Namun ia juga di tidak bisa mengelak jika ia masih mencintai Amanda.

Bughh!!

Tubuh Zaviar di tarik paksa oleh Ellgar. Cowok itu melayangkan satu pukulan kuat di pipi Zaviar.

ZAVIAR and HIS MISTAKES Where stories live. Discover now